Tujuan Investasi Manfaat Investasi Resiko Investasi

18

2.2.2.2 Investasi Saham

Investasi saham adalah upaya mengelola uang dengan menggunakan kelebihan dananya untuk membeli efek dan surat-surat berharga dengan harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang Riyanto, 1995:175. Investasi dalam saham adalah pemilikan atau pembelian saham perusahaan-perusahaan lain oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan income tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya Subroto, 1986:161.

2.2.2.3 Jenis-jenis Investasi

Menurut Jogiyanto 2003:7, investasi dibedakan menjadikan dua : a. Investasi langsung Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dri suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain, yang dapat diperjualbelikan di pasar uang money market, pasar modal capital market atau di pasar turunan derivative market b. Investasi tidak langsung Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.

2.2.2.4 Tujuan Investasi

Dalam kegiatan investasinya, para investor memiliki berbagai macam tujuan yang diharapkan di masa yang akan datang. Tujuan dari 19 investasi adalah untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang maksimal. Menurut Tendellilin 2001:4 ada beberapa tujuan investor melakukan investasi, antara lain : 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak.

2.2.2.5 Manfaat Investasi

Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan ada juga yang melakukannya hanya untuk mempererat hubungan bisnis atau suatu keuntungan perdagangan. Investasi saham mempunyai keuntungan tersendiri bagi investor. Apabila perusahaan mempunyai prospek cerah, tingkat pengembalian dan nilai saham akan meningkat. “Pemodal bisa melakukan investasi hari ini pada industri semen dan menggantinya minggu depan pada industri farmasi Husnan, 1994:5. Secara ekonomis manfaat yang didapat investor melalui pemilikan saham adalah : a. Deviden Deviden adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. 20 b. Capital Gain Capital Gain adalah merupakan selisih antara harga jual dan harga beli yang disebut dengan selisih kenaikan kurs. Capital Gain terjadi bila pemilik saham atau investor menjual sahamnya dengan kurs yang lebih tinggi dibandingkan dengan kurs pada waktu membeli.

2.2.2.6 Resiko Investasi

Dalam setiap proses investasi, investor selalu dihadapkan dengan adanya resiko. Karena terdapat hubungan antara resiko dengan tingkat hubungan yang diharapkan. Apabila investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka investor harus bersedia menanggung resiko yang tinggi pula. Resiko yang ada ditimbulkan oleh adanya ketidakpastian unsure. Resiko akan semakin besar terhadap tingkat bunga yang diharapkan. Dan pada umumnya pemodal akan lebih memilih investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dengan tingkat resiko yang ditanggung sama, atau tingkat keuntungan sama dengan tingkat resiko yang ditanggung lebig kecil. Pemegang saham biasa dihadapkan pada resiko yang lebih besar bila dibandingkan dengan resiko yang dihadapi oleh pemegang obligasi. Hal ini disebabkan pembayaran deviden pada pemegang saham dilakukan setelah pembayaran bunga pada pemegang obligasi. Semakin besar tingkat 21 resiko yang dihadapi, maka investor akan mensyratkan tingkat keuntungan yang besar pula. Menurut Husnan 1993:124 adapun tiga bentuk teori pasar modal yang menyatakan efisiensi pasar modal atau yang disebut Efisiensi Market Theory mengenai resiko dan keuntungan investasi, antara lain : a. Keadaan di mana harga-harga mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga di waktu yang lalu. Dalam keadaan seperti ini pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan menggunakan trading rules yang berdasarkan atas informasi harga di waktu yang lalu. Keadaan ini disebut sebagai bentuk efisiensi yang lemah weak form efficiency. Penelitian tentang random walk menunjukan bahwa sebagian besar pasar modal paling tidak efisien dalam bentuk ini. b. Keadaan di mana harga-harga bukan mencerminkan harga - harga di waktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Keadaan ini disebut sebagai bentuk efisiensi setengah kuat semi strong. Dengan kata lain, para pemodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan di atas normal dengan memenfaatkan public information. Para peneliti telah menguji keadaan ini dengan melihat peistiwa- peristiwa tertentu seperti penerbitan saham baru, pengumuman laba dan deviden, perkiraan tentang laba perusahaan, perubahan praktik- praktik akuntansi, merger dan pemecahan saham laba perusahaan. 22 Kebanyakan informasi ini dengan cepat dan tepat dicerminkan dalam harga saham. c. Bentuk efisiensi yang kuat strong form di mana harga tidak hanya mencerminkan semua informasi yag dipublikasikan, tetapi juga informasi yang bisa diperoleh dari analisa fundamental tentang perusahaan dan perekonomian. Dalam keadaan semacam ini pasar modal akan seperti rumah lelang yang ideal: harga selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang harga saham. Kebanyakan test dalam bentuk ini dilakukan terhadap prestasi berbagai portofolio yang dikelola secara profesional. Studi-studi ini menunjukan bahwa setelah kita mempertimbangkan perbedaan resiko, tidak ada suatu lembaga yang mampu mengungguli pasar secara konsisten dan bahkan perbedaan prestasi masing-masing portofolio tidaklah lebih besar dari apa yang kita harapkan secara kebetulan . 2.2.3. Return dan Beta 2.2.3.1 Pengertian Return Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Jogiyanto 2003:109 menyatakan return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu 23 pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan resiko di masa mendatang. Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung dengan mengalikan masing- masing hasil masa depan dengan probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut. Secara matematik return ekspektasi dapat dirumuskan sebagai berikut Husnan, 2003:126 : n Return ekspektasi E Ri = ∑ R J .P J j=1 Sedangkan return total menurut Jogiyanto 2003:110 merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain atau capital loss dan yield capital gain atau capital merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang yang lalu. Capital gain atau capital loss = P t – P t – 1 P t + yield Yield merupakan prosentase kas periodic terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah prosentasi deviden terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield adalah prosentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi 24 periode sebelumnya. Dengan demikian, return total dapat juga dinyatakan sebagai berikut ini: Return = P t – P t – 1 P t + yield Untuk saham biasa yang membayar deviden periode sebesar D t rupiah perlembarnya, maka yield adalah sebesar P t P t-1 dan return total dapat dinyatakan sebagai berikut : Return saham = + P t – P t – 1 P t – 1 D t P t – 1 = P t – P t – 1 + D t P t – 1

2.2.3.2 Pengertian Beta