mewujudkan rasa keadilan dari masyarakat yang berkonflik. Tindakan kepolisian yang dilakukan mulai dari tahap pre-emptif, preventif dan represif
dalam penyelesaian konflik sosial pada dasarnya merupakan fluktuasi tindakan yang mengarah pada penciptaan ketertiban umum. Dikatakan sebagai
fluktuasi tindakan, karena Polri dalam melakukan tidanakan pre-emtif dan preventif berawal dari adanya kondisi sosial dalam masyarakat yang
menyimpan potensi konflik, namun belum muncul dalam bentuk konflik terbuka. Pada kondisi ini masyarakat masih dapat melakukan aktivitas sosial
sehari-hari, kemudian ketika terjadi konflik terbuka, kondisi sosial tersebut menjadi terganggu dan memunculkan tindak pidana.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan represif yang diharapkan dapat mengembalikan kondisi sosial masyarakat menjadi kondusif. Kondisi pasca
konflik sosial yang menjadi sasaran upaya polri adalah kembalinya aktivitas sosial secara normal serta terujudnya ketertiban umum melalui upaya
pembinaan ketertiban masyarakat.
13
4. Restorative Justice Penyelesaian Masalah Pidana di Luar Pengadilan
Restorative Justice mengandung pengertian yaitu: suatu pemulihan hubungan dan penebusan kesalahan yang ingin dilakukan oleh pelaku tindak
pidana keluarganya terhadap korban tindak pidana tersebut keluarganya upaya perdamaian di luar pengadilan dengan maksud dan tujuan agar
permasalahan hukum yang timbul akibat terjadinya perbuatan pidana tersebut dapat diselesaikan dengan baik dengan tercapainya persetujuan dan
13
http:gabebhara.blogspot.co.id201108peranan-kepolisian-negara-republik.html, diakses 3 Maret 2016, jam 17.11.
kesepakatan diantara para pihak. Restorative Justice pada prinsipnya merupakan suatu falsafah pedoman dasar dalam proses perdamaian di luar
peradilan dengan menggunakan cara mediasi atau musywarah dalam mencapai suatu keadilan yang diharapkan oleh para pihak yang terlibat dalam hukum
pidana tersebut yaitu pelaku tindak pidana keluarganya dan korban tindak pidana keluarganya untuk mencari solusi terbaik yang disetujui dan
disepakati para pihak.
14
Restorative justice dikatakan sebagai falsafah pedoman dasar dalam mencapai keadilan yang dilakukan oleh para pihak diluar peradilan karena
merupakan dasar proses perdamaian dari pelaku tindak pidana keluarganya dan korban keluarganya akibat timbulnya korbankerugian dari perbuatan
pidana tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Restorative Justice mengandung prinsip-prinsip dasar meliputi:
15
a. Mengupayakan perdamaian di luar pengadilan oleh pelaku tindak pidana
keluarganya terhadap korban tindak pidana keluarganya. b.
Memberikan kesempatan kepada pelaku tindak pidana keluarganya untuk bertanggung jawab menebus kesalahannya dengan cara mengganti
kerugian akibat tindak pidana yang dilakukannya. c.
Menyelesaikan permasalahan hukum pidana yang terjadi diantara pelaku tindak pidana dan korban tindak pidana tersebut apabila tercapai
persetujuan dan kesepakatan diantara para
14
http:edwinnotaris.blogspot.co.id201309restorative-justice-pengertian-prinsip.html, diakses 3 Maret 2016, jam 17.45.
15
Ibid.
B. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Umum