c. Penegakan Secara Preventif
Tidak berhenti pada penindakan secara represif saja, untuk benar- benar membrantas habis seluruh tindak pidana di bidang kehutanan
khususnya di Wilayah Kabupaten Wonogiri, Kepolisian Resor Wonogiri dalam hal ini SATBIMNAS juga berupaya melakukan pencegahan sebelum
terjadinya tindakan tersebut Preventif. Bentuk pencegahannya berupa:
24
1 Melakukan pembinaan terhadap Petugas Perhutani, kegiatan ini
dilakukan oleh KOMPOLHUT UNIT BINPOLMAS yang diadakan sebulan sekali. Di Wilayah Wonogiri tersebar beberapa KPH yang,
dianataranya : a KPH Kota Wonogiri, Polsek, b KPH Jatisrono, c KPH Baturetno, d KPH Purwantoro. Materi pembinaan yang di lakukan
BINPOLMAS tentunya yang utama adalah maslah dampak Peruskan Huatan, akibat tindak pidana kehutanan, bahaya terorisme, karena tidak
menutup kemungkinan kawasan hutan sangat strategis untuk pelatihan terorisme, dan narkoba termasuk didalamnya memberikan informasi
tentang jenis-jenis tanaman yang terindikasi termasuk tanaman yang berbahaya.
2 Membentuk POLMAS Kawasan yang dalam hal ini masyarakat yang
ada disekitar wilayah hutan dikumpulkan untuk dilaukan pembinaan secara rutin. Tujuannya adalah untuk menjembadani adanya forum
kemitraan polisi dengan masyarakat, bila terjadi masalah yang ringan Polmas Kawasan yang dibentuk ini juga bisa menyelesaikan masalah
24
Wawancara dengan KANIT BINPOLMAS Polres Wonogiri, Wonogiri 31 Juli 2015.
tersebut tanpa harus diproses pidana. Karena Polmas kawasan yang dibentuk ini tujuannnya menyelesaikan masalah yang bersifat ringan.
d. Hambatan Dalam Penegakan Tindak Pidana Di Bidang Kehutanan
di Wilayah Hutan Wonogiri
Namun dari penegakan yang dilakukan Polres Wonogiri dalam menangani tindak pidana bidang kehutanan ada beberapa hambatan-
hambatan yang tentunya mempengaruhi jumlah pelaporan maupun jumlah kasus yang dapat ditindak secara hukum. Dari hambatan tersebut dapat kita
lihat:
25
1 Minimnya laporan dari masyarakat tentang adanya tindak pidana bidang
kehutanan yang terjadi, karena biasanya yang melakukan tindak pidana kehutanan ini adalah oknum dilingkungan sekitar hutan itu sendiri dan
masyarakat cinderung menutup-nutupi adanya oknum yang melakukan tindakan tersebut. Alasan yang paling sering ditemui ialah sungkan,
tidak mungkin masyarakat disekitar hutan mau dan berani melaporkan tetangganya sendiri yang melakukan tindakan tersebut.
2 Polisi dalam melakukan penindakan tindak pidana kehutanan yang
terjadi di Wilayah Wonogiri hanya terpaku pada pelaporan dari petugas KPH, Polisi Hutan, maupun dari Petugas Kepolisan yang sedang
melakukan patroli di wilayah hutan kemudian menemukan tindak pidana tersebut. Hal ini menyebabkan penanganan dan penindakan terhadap
25
Wawancara dengan KASAT RESKRIM POLRES Wonogiri, Wonogiri, 14 Juli 2015.
tindak pidana bidang kehutanan di Wilayah Wonogiri menjadi kurang maksimal.
Namun penindakan tindak pidana bidang kehutanan yang dilakukan di Wilayah Kabupaten Wonogiri diklaim dapat berkurang dari periode
Tahun 2013-2014 tidak lepas dari pencegahan yang dilakukan SATRESKRIM, SATBIMNAS dan POLHUT Polres Wonogiri yang secara
berkala melakukan pembinaan dan melakukan kerjasama yang dibangun antar instansi masyarakat yang terkait langsung dengan hutan. Yang
semuanya bertujuan untuk memberantas habis segala yang berkaitan dengan tindak Pidana bidang kehutanan yang terjadi di Wilayah Hutan Wonogiri.
Dan yang paling utama untuk mencegah banjir, tanah longsor, dan pendangkalan Waduk Gajah Mungkur.
C. ANALISIS
1. Bentuk Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Di Bidang