Electronic Ticketing Landasan Teori

18. Memperoleh pengetahuan melalui diskusi internet 18. Sulit untuk mengatasi keputusan pembelian yang licik 19. Biaya stock dan produksi dapat dipotong melalui penawaran yang kompetitif 19. Kesulitan untuk mengetahui pembeli yang sedang mencari 20. Kemampuan untuk mengidentifikasi passar produk baru 20. Keharusan untuk merubah organisasi 21. Mendukung hubungan melalui berbagi informasi secara real – time 21. Penjualan melalui internet terbatas bagi orangketika mulai menggunakan internet untuk pembelian 22. Akselerasi terhadap proses bisnis 22. Hambatan oleh jangkauan jaringan komputer 23. Mudah dalam memperbarui katalog online 23. 24. Meningkatkan efisiensi transaksi Sumber : Gaertner dan Smith 2001 Berdasarkan tabel di atas, pada sisi keuntungan terlihat bahwa penjual yang menggunakan e-commerce di antaranya dapat melakukan transaksi lebih efisien dan dapat mendekatkan diri kepada konsumen sehingga upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen bisa dilakukan secara lebih mudah. Sedangkan pada sisi kerugian, penjual harus dapat mengadopsi teknologi e-commerce secara tepat sehingga kerugian yang dihadapi dalam penggunaan e-commerce bisa diminimalisir.

2.1.3 Electronic Ticketing

E-Ticketing yang berarti sebuah tiket dalam bentuk digital id.wikipedia.orgtiket_elektronik, telah dapat digunakan sejak 1 Juni 2009, ketika Asosiasi Transportasi Udara InternasionalIATA International Air Transport Association memberikan mandatkekuasaan kepada semua anggotanya untuk menggunakan e-ticket dalam segala bentuk transaksi. E-ticketing merupakan suatu cara untuk mendokumentasikan proses penjualan dari Universitas Sumatera Utara aktivitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan bukti – bukti atau dokumen berharga baik secara fisik ataupun paper ticket Jati, 2012. Semua informasi mengenai e-ticket disimpan secara digital dalam sistem komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran e-ticket, pelanggan akan diberikan Intinenary Receipt yang hanya berlaku sebagai alat bukti untuk masuk ke dalam bandara di Indonesia yang mengharuskan kepada penumpang untuk membawa tanda bukti perjalanan. e-ticket adalah suatu peluang untuk meminimalkan biaya serta mengoptimalkan kenyamanan bagi penumpang. e-tiket dapat mengurangi biaya dalam proses pembuatan tiket, menghilangkan formulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang serta membantu agen perjalanan dalam membuat perubahan - perubahan dalam jadwal perjalanan http:www.iata.org . Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, kini Internet muncul sebagai alternatif sistem distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet mampu membawa jaringan supplier yang luas dan basis customer yang besar ke sebuah market place terpusat http:www.ebizzasia.com . e-travel merupakan proses pemesanan kebutuhan travel yang dapat dilakukan secara online yang terhubung melalui situs web website perusahaan atau maskapai yang sudah menerapkan sistem e-travel. Tidak hanya dapat melakukan pemesanan, akan tetapi beberapa perusahaan juga telah menyediakan proses payment atau sistem pembayaran melalui website yang telah tersedia sehingga proses e-commerce tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. e-travel sangat banyak memberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam melakukan proses travel seperti memperoleh informasi mengenai jadwal penerbangan, pembelian tiket pesawat, maupun memesan atau membooking hotel, restoran dan lainnya. Universitas Sumatera Utara Menurut Bill 2003, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang travel semakin terus berkembang dengan hadirnya teknologi yang maju di dunia bisnis seperti internet. Menurut Jenn 2007 : 774, selain internet, networking jaringan juga merupakan aspek penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Jadi dengan adanya internet dan di dukung oleh networking jaringan yang luas, semua aktivitas perusahaan dapat dipermudah dan memberikan banyak keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun para pelanggannya. Pada sisi lain bagi perusahaan atau maskapai penerbangan juga memperoleh keuntungan dari diterapkannya sistem e-travel pada salah satu proses bisnis mereka. Di antara keuntungan tersebut adalah promosi online, pengurangan pegawai dalam penjualan tiket, dan juga membantu dalam mengurangi biaya cetak tiket konvensional Jati, 2012. Menurut Jati 2012 beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dalam penggunaan aplikasi e-ticket adalah: a. Proses reservasibooking dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. b. Data transparan dan langsung dari airline. c. Proses reservasibooking langsung dilakukan dari sistem airline. d. Dapat mencetak tiket sendiri dan dapat langsung digunakan. e. Pembayaran melalui transfer antar bank, sehingga lebih mudah, cepat, dan akurat. f. Tiket dapat dijual kembali dengan orang lain sesuai dengan harga pasar. Menurut Jati 2012 Namun dibalik keuntungan dari e-ticket juga terdapat beberapa kelemahan dari e-ticket diantaranya adalah: a. Belum semua orang bisa mengerti internet, artinya belum tahu cara mengoperasikan internet itu sendiri. b. Keterbatasan pihak maskapai penerbangan dalam memasarkan tiket secara online. Universitas Sumatera Utara c. Belum semua orang mengetahui bagaimana cara memesan tiket secara online, agar terhindar dari penipuan. Oleh karena itu, maka pada zaman sekarang sudah semakin banyak biro perjalanan atau travel agency yang melengkapi layanan dengan memberikan dukungan berupa sistem online untuk pemesanan tiket perjalanan bagi para calaon penumpang.

2.1.4 Kepercayaan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Konsumen dalam Belanja Online dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

4 76 116

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat kepercayaan Konsumen Dalam Belanja Online Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

0 40 116

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNEJ DIGITAL REPOSITORY DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

1 37 23

ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL TAM

1 1 13

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Konsumen dalam Belanja Online dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

0 0 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Konsumen dalam Belanja Online dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

0 0 11

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Online Banking dengan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Akuntansi Unika Soegijapranata Semarang - Unika Repository

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI ONLINE TICKETING : DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL - Unika Repository

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI ONLINE TICKETING : DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL - Unika Repository

0 0 12

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan internet banking dengan kerangka Technology Acceptance Model (TAM)(Studi pada Universitas Katolik Soegijapranata Semarang - Unika Repository

0 0 13