METODE PEMBELAJARAN  TUJUAN PEMBELAJARAN  MATERI PEMBELAJARAN 

P atm Cair Padat Gas P B A T OC PO P Tb Tf C Tfo Tf Tb Tbo A’ C’ P’ pelarut larutan B’ D E D’ E’ PERTEMUAN KE – 6 1. INDIKATOR  Menganalisa diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan

2. TUJUAN PEMBELAJARAN 

Siswa dapat menjelaskan penurunan tekanan uap larutan berdasarkan diagram PT  Siswa dapat menjelaskan penurunan titik beku larutan berdasarkan diagram PT  Siswa dapat menjelaskan kenaikan titik didih larutan berdasarkan diagram PT

3. MATERI PEMBELAJARAN 

Ringkasan Materi a Diagram PT Perhatikan diagram PT berikut : Diagram PT merupakan diagram fasa zat Padat – Cair – Gas Garis AB merupakan garis beku, garis ini menunjukkan perubahan fasa zat dari cair menjadi zat padat, Garis BC merupakan garis didih, garis ini menunjukkan perubahan fasa zat dari cair menjadi gas dan gari BB’ merupakan garis sublim, garis ini menunjukkan perubahan fasa zat padat menjadi gas. b Penurunan tekanan uap berdasarkan diagram PT Perhatikan Diagram PT, garis CC’ menunjukkan bahwa pada saat suhu tersebut pelarut murni memiliki tekanan uap sebesar P O pada kondisi yang sama tekanan uap larutan memiliki tekanan uap sebesar P. Hasil ekstraplorasi garis PP’ menunjukkan bahwa P O memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai P. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut mengalami penurunan. c Penurunan titik beku berdasarkan diagram PT Berdasarkan diagram PT, pada tekanan yang sama misalnya P o pelarut murni membeku pada suhu T f o sedangakan larutan membeku pada suhu T f , dari diagram dapat diketahui bahwa harga T f T f o dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya zat terlarut, pelarut murni mengalami penurunan titik beku. d Kenaikan titik didih berdasarkan diagram PT Berdasarkan diagram PT, pada tekanan yang sama misalnya P o pelarut murni mendidih pada suhu T b o sedangakan larutan mendidih pada suhu T b , dari diagram dapat diketahui bahwa harga T b T b o dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya zat terlarut, pelarut murni mengalami kenaikan titik didih.

4. METODE PEMBELAJARAN 

Diskusi informasi  Pemecahan masalah PERTEMUAN KE – 7 1. INDIKATOR  Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis  Menghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit dan elektrolit

2. TUJUAN PEMBELAJARAN 

Siswa dapat menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis  Siswa dapat menghitung tekanan osmosis larutan non elektrolit dan elektrolit

3. MATERI PEMBELAJARAN 

Ringkasan Materi a Tekanan Osmosis Osmosis adalah peristiwa berpindahnya zat cair dari larutan encer ke larutan pekat melalui membran semi permiable. Perhatikan gambar berikut: Gambar A menunjukkan keadaan sebelum terjadi peristiwa osmosis. Pada gambar ini dapat dilihat permukaan larutan pada kedua kaki tabung U sama tinggi. Gambar B menunjukkan keadaan setelah peristiwa osmosis terjadi. Pada gambar ini peristiwa osmosis berlangsung dari sebelah kiri kaki tabung U menuju kaki tabung U sebelah kanan. Gambar C menunjukkan diperlukan tekanan sebesar  untuk menghentikan peristiwa osmosis. Jadi tekanan Osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan peristiwa osmosis. b Persamaan tekanan osmosis Untuk larutan non elektrolit  = M. R. T  = gr Mr x 1000 V x R x T Untuk larutan elektrolit  = M. R. T. i.   = M. R. T. {1 + n – 1 }  = gr Mr x 1000 V x R x T x i   = gr Mr x 1000 V x R. T. {1 + n – 1  } Keterangan :  = tekanan osmosis atm R = tetapan gas ideal 0,082 lt atmmol K T = suhu mutlak o K = 273 + O C i = jumlah ion yang dihasilkan n = jumlah ion teoritis  = derajat ionisasi Untuk elektrolit kuat harga i  n c Contoh soal. Hitunglah tekanan osmosis yang dihasilkan oleh: a. larutan gula 0, 5 M pada suhu 27 O C b. larutan garam dapur 0,2 M pada suhu 77 O C Jawab: a. Larutan gulan merupakan larutan non elektrolit 10  = M. R. T 10  = 0, 5 x 0,082 x 273 + 27 = 0,041 x 300 = 12,3 atm b. Larutan garam dapur merupakan larutan elektrolit kuat NaCls  Na + aq + Cl – aq  i = n = 2 10  = M. R. T. i 10  = 0,2 x 0,082 x 273 + 77 x 2 = 0,0164 x 350 x 2 = 11, 48 atm

4. METODE PEMBELAJARAN 