Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja

c. Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja

Persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja diukur dengan angketkuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, perasaan, beban kerja, jam kerja. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja terdapat 21 butir pernyataan yaitu butir nomor 1 sampai dengan nomor 21. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun skor dari penilaian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja disajikan dalam tabel 36. Tabel 36. Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Peraturan 5 Hari Kerja No. Interval Frekuensi F Persen 1. 47 – 48 1 20 2. 49 – 50 2 40 3. 51 – 52 1 20 4. 53 – 54 1 20 Jumlah 5 100 Sumber data: Data primer diolah Berdasarkan tabel 36 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah pada interval 47 – 48, 51 – 52 dan 53 - 54 sebanyak masing – masing 1 orang dengan persentase 20 . Sedangkan, frekuensi tertinggi terdapat pada interval 49 – 50 sebanyak 2 orang dengan proporsi 40 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 16. Gambar 16. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik mengenai persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja. Data statistik tentang persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dapat dilihat pada tabel 37. Tabel 37. Data Statistik Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Mean 50,00 Median 49,00 Std. Deviation 2,449 Minimum 47 Maximum 53 Sum 250 1 2 1 1 0,5 1 1,5 2 2,5 47 – 48 49 – 50 51 – 52 53 – 54 F re k u en si Interval Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Data variabel penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan pengkategorian sesuai dengan pedoman pengukuran skala yang tercantum dalam Bab III. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja terdapat 21 butir pernyataan yaitu butir nomor 1 sampai dengan nomor 21. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun perhitungan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SDi didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi = ½ skor ideal tertinggi + skor ideal terendah = ½ 84 + 21 = ½ 105 = 52,5 SDi = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah = 6 84 – 21 = 6 63 = 10,5 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka distribusi frekuensi kecenderungan persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat pada tabel 38. Tabel 38. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja No. Rentang Nilai skor Kategori Frekuensi Jumlah Persentase 1. X ≥ 63 Sangat Setuju - - 2. 52,5 ≤ X 63 Setuju 1 20 3. 42 ≤ X 52,5 Tidak Setuju 4 80 4. X 42 Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 5 100 Keterangan: X = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 38 dapat diketahui bahwa persepsi Karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja termasuk dalam kategori tidak setuju. Hal tersebut ditunjukkan pada jumlah responden dengan frekuensi yang paling banyak masuk pada kategori tidak setuju yaitu sebanyak 4 karyawan 80. Jumlah warga sekolah yang menjawab dalam kategori setuju sebanyak 1 karyawan 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 17. Gambar 17. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Adapun Deskripsi hasil penelitian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja ditinjau dari per indikator.

a Pengetahuan

Persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan diukur dengan angketkuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan pengetahuan. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan terdapat 3 butir pernyataan yaitu butir nomor 1 sampai dengan nomor 7. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun skor dari penilaian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan disajikan dalam tabel 39. 20 80 Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tabel 39. Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan No. Interval Frekuensi F Persen 1. 5 1 20 2. 6 1 20 3. 7 2 40 4. 8 1 20 Jumlah 5 100 Sumber data: Data primer diolah Berdasarkan tabel 39 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah pada interval 5, 6 dan 8 sebanyak masing – masing 1 orang dengan persentase 20 . Sedangkan, frekuensi tertinggi terdapat pada interval 7 sebanyak 2 orang dengan proporsi 40 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18. Gambar 18. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan 1 1 2 1 0,5 1 1,5 2 2,5 5 6 7 8 F re k u en si Interval Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik mengenai persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan. Data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan dapat dilihat pada tabel 40. Tabel 40. Data Statistik Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan Mean 6,60 Median 7,00 Std. Deviation 1,140 Minimum 5 Maximum 8 Sum 33 Data variabel penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan pengkategorian sesuai dengan pedoman pengukuran skala yang tercantum dalam Bab III. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan terdapat 3 butir pernyataan yaitu butir nomor 1 sampai dengan nomor 7. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun perhitungan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SDi didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi = ½ skor ideal tertinggi + skor ideal terendah = ½ 12 + 3 = ½ 15 = 7,5 SDi = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah = 6 12 – 3 = 6 9 = 1,5 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka distribusi frekuensi kecenderungan persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan dilihat pada tabel 41. Tabel 41. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan No. Rentang Nilai skor Kategori Frekuensi Jumlah Persentase 1. X ≥ 9 Sangat Setuju - - 2. 7,5 ≤ X 9 Setuju 1 20 3. 6 ≤ X 7,5 Tidak Setuju 3 60 4. X 6 Sangat Tidak Setuju 1 20 Jumlah 5 100 Keterangan: X = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 41 dapat diketahui bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan termasuk dalam kategori tidak setuju. Hal tersebut ditunjukkan pada responden dengan frekuensi yang paling banyak masuk pada kategori tidak setuju yaitu sebanyak 3 karyawan 60. Jumlah guru yang menjawab dalam kategori setuju sebanyak 1 karyawan 20. Sedangkan, jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori sangat tidak setuju sebanyak 1 karyawan 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 19. Gambar 19. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan Berdasarkan pada perhitungan data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan yang terdapat pada tabel 40 atau pada lampiran 6 melalui program SPSS 20.0 for Windows diketahui bahwa rata – rata hitungnya adalah 6,60. Rata – rata hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi pengetahuan termasuk dalam kategori tidak setuju. 20 60 20 Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Pengetahuan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

b Sikap

Persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap diukur dengan angketkuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan sikap. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap terdapat 6 butir pernyataan yaitu butir nomor 4 sampai dengan nomor 9. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun skor dari penilaian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap disajikan dalam tabel 42. Tabel 42. Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap No. Interval Frekuensi F Persen 1. 13 – 14 3 60 2. 15 – 16 1 20 3. 17 – 18 - - 4. 19 – 20 1 20 Jumlah 5 100 Sumber data: Data primer diolah Berdasarkan tabel 42 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah pada interval 15 – 16 dan 19 - 20 sebanyak masing – masing 1 orang dengan persentase 20 . Sedangkan, frekuensi tertinggi terdapat pada interval 13 – 14 sebanyak 3 orang dengan proporsi 60 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 20. Gambar 20. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik mengenai persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap. Data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap dapat dilihat pada tabel 43. Tabel 43. Data Statistik Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap Mean 14,00 Median 14,00 Std. Deviation 2,345 Minimum 13 Maximum 19 Sum 75 3 1 1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 13 - 1 4 15 - 1 6 17 - 1 8 19 - 2 F re k u en si Interval Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap Data variabel penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan pengkategorian sesuai dengan pedoman pengukuran skala yang tercantum dalam Bab III. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap terdapat 6 butir pernyataan yaitu butir nomor 4 sampai dengan nomor 9. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun perhitungan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SDi didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi = ½ skor ideal tertinggi + skor ideal terendah = ½ 24 + 6 = ½ 30 = 15 SDi = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah = 6 24 – 6 = 6 18 = 3 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka distribusi frekuensi kecenderungan persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap dilihat pada tabel 44. Tabel 44. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap No. Rentang Nilai skor Kategori Frekuensi Jumlah Persentase 1. X ≥ 18 Sangat Setuju 1 20 2. 15 ≤ X 18 Setuju 1 20 3. 12 ≤ X 15 Tidak Setuju 3 60 4. X 12 Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 5 100 Keterangan: X = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 44 dapat diketahui bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap termasuk dalam kategori tidak setuju. Hal tersebut ditunjukkan pada responden dengan frekuensi yang paling banyak masuk pada kategori tidak setuju yaitu sebanyak 3 karyawan 60. Jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori sangat setuju sebanyak 1 karyawan 20. Sedangkan, jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori setuju sebanyak 1 karyawan 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 21. Gambar 21. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap Berdasarkan pada perhitungan data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap yang terdapat pada tabel 43 atau pada lampiran 6 melalui program SPSS 20.0 for Windows diketahui bahwa rata – rata hitungnya adalah 14,00. Rata – rata hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap termasuk dalam kategori tidak setuju.

c Perasaan

Persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan diukur dengan angketkuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan 20 20 60 Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Sikap Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju perasaan. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan terdapat 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 10 sampai dengan nomor 13. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun skor dari penilaian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap disajikan dalam tabel 45. Tabel 45. Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan No. Interval Frekuensi F Persen 1. 9 3 60 2. 10 1 20 3. 11 - - 4. 12 1 20 Jumlah 5 100 Sumber data: Data primer diolah Berdasarkan tabel 45 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah pada interval 10 dan 12 sebanyak masing – masing 1 orang dengan persentase 20 . Sedangkan, frekuensi tertinggi terdapat pada interval 9 sebanyak 3 orang dengan proporsi 60 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 22. Gambar 22. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik mengenai persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan. Data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan dapat dilihat pada tabel 46. Tabel 46. Data Statistik Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan Mean 9,80 Median 9,00 Std. Deviation 1,304 Minimum 9 Maximum 12 Sum 49 3 1 1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 9 10 11 12 F re k u en si Interval Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan Data variabel penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan pengkategorian sesuai dengan pedoman pengukuran skala yang tercantum dalam Bab III. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan terdapat 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 10 sampai dengan nomor 13. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun perhitungan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SDi didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi = ½ skor ideal tertinggi + skor ideal terendah = ½ 16 + 4 = ½ 20 = 10 SDi = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah = 6 16 – 4 = 6 12 = 2 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka distribusi frekuensi kecenderungan persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan dilihat pada tabel 47. Tabel 47. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan No. Rentang Nilai skor Kategori Frekuensi Jumlah Persentase 1. X ≥ 12 Sangat Setuju 1 20 2. 10 ≤ X 12 Setuju 1 20 3. 8 ≤ X 10 Tidak Setuju 3 60 4. X 8 Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 5 100 Keterangan: X = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 47 dapat diketahui bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan termasuk dalam kategori tidak setuju. Hal tersebut ditunjukkan pada responden dengan frekuensi yang paling banyak masuk pada kategori tidak setuju yaitu sebanyak 3 karyawan 60. Jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori sangat setuju sebanyak 1 karyawan 20. Sedangkan, jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori setuju sebanyak 1 karyawan 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 23. Gambar 23. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan Berdasarkan pada perhitungan data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan yang terdapat pada tabel 46 atau pada lampiran 6 melalui program SPSS 20.0 for Windows diketahui bahwa rata – rata hitungnya adalah 9,80. Rata – rata hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi perasaan termasuk dalam kategori tidak setuju. d Beban kerja Persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja diukur dengan angketkuesioner yang 20 20 60 Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Perasaan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan beban kerja. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja terdapat 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 14 sampai dengan nomor 17. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun skor dari penilaian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap disajikan dalam tabel 48. Tabel 48. Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja No. Interval Frekuensi F Persen 1. 6 – 7 1 20 2. 8 – 9 3 60 3. 10 – 11 1 20 Sumber data: Data primer diolah Berdasarkan tabel 48 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah pada interval 6-7 dan 10-11 sebanyak masing – masing 1 orang dengan persentase 20 . Sedangkan, frekuensi tertinggi terdapat pada interval 8 -9 sebanyak 3 orang dengan proporsi 60 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 24. Gambar 24. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik mengenai persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja. Data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja dapat dilihat pada tabel 49. Tabel 49. Data Statistik Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja Mean 8,60 Median 9,00 Std. Deviation 1,817 Minimum 6 Maximum 11 Sum 43 1 3 1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 6 ─ 7 8 ─ 9 10 ─ 1 1 F re k u en si Interval Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja Data variabel penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan pengkategorian sesuai dengan pedoman pengukuran skala yang tercantum dalam Bab III. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja terdapat 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 14 sampai dengan nomor 17. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun perhitungan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SDi didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi = ½ skor ideal tertinggi + skor ideal terendah = ½ 16 + 4 = ½ 20 = 10 SDi = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah = 6 16 – 4 = 6 12 = 2 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka distribusi frekuensi kecenderungan persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja dilihat pada tabel 50. Tabel 50. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja No. Rentang Nilai skor Kategori Frekuensi Jumlah Persentase 1. X ≥ 12 Sangat Setuju - - 2. 10 ≤ X 12 Setuju 1 20 3. 8 ≤ X 10 Tidak Setuju 3 60 4. X 8 Sangat Tidak Setuju 1 20 Jumlah 5 100 Keterangan: X = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 50 dapat diketahui bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja termasuk dalam kategori tidak setuju. Hal tersebut ditunjukkan pada responden dengan frekuensi yang paling banyak masuk pada kategori tidak setuju yaitu sebanyak 3 karyawan 60. Jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori setuju sebanyak 1 karyawan 20. Sedangkan, jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori sangat tidak setuju sebanyak 1 karyawan 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 25. Gambar 25. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja Berdasarkan pada perhitungan data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja yang terdapat pada tabel 49 atau pada lampiran 6 melalui program SPSS 20.0 for Windows diketahui bahwa rata – rata hitungnya adalah 8,60. Rata – rata hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi beban kerja termasuk dalam kategori tidak setuju. e Jam kerja Persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja diukur dengan angketkuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan jam 20 60 20 Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Beban Kerja Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju kerja. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja terdapat 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 18 sampai dengan nomor 21. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun skor dari penilaian persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi sikap disajikan dalam tabel 51. Tabel 51. Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Jam Kerja No. Interval Frekuensi F Persen 1. 8 1 20 2. 9 2 40 3. 10 - - 4. 11 - - 5. 12 2 40 Jumlah 5 100 Sumber data: Data primer diolah Berdasarkan tabel 52 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah pada interval 8 dan 12 sebanyak masing – masing 1 orang dengan persentase 20 . Sedangkan, frekuensi tertinggi terdapat pada interval 9 sebanyak 2 orang dengan proporsi 40 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 26. Gambar 26. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Jam Kerja Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 20.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik mengenai persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja. Data statistik persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja dapat dilihat pada tabel 52. Tabel 52. Data Statistik Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Jam Kerja Mean 9,00 Median 9,00 Std. Deviation 1,871 Minimum 8 Maximum 12 Sum 50 1 2 2 0,5 1 1,5 2 2,5 8 9 10 11 12 F re k u en si Interval Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Jam Kerja Data variabel penelitian kemudian dilakukan perhitungan dan pengkategorian sesuai dengan pedoman pengukuran skala yang tercantum dalam Bab III. Jumlah item persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja terdapat 4 butir pernyataan yaitu butir nomor 18 sampai dengan nomor 21. Data variabel penelitian diukur menggunakan skala likert dengan 4 empat alternatif skor jawaban. Adapun perhitungan Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi SDi didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi = ½ skor ideal tertinggi + skor ideal terendah = ½ 16 + 4 = ½ 20 = 10 SDi = 6 skor ideal tertinggi - skor ideal terendah = 6 16 – 4 = 6 12 = 2 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka distribusi frekuensi kecenderungan persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja dilihat pada tabel 53. Tabel 53. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Jam Kerja No. Rentang Nilai skor Kategori Frekuensi Jumlah Persentase 1. X ≥ 12 Sangat Setuju 2 20 2. 10 ≤ X 12 Setuju - - 3. 8 ≤ X 10 Tidak Setuju 3 60 4. X 8 Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 5 100 Keterangan: X = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 53 dapat diketahui bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja termasuk dalam kategori tidak setuju. Hal tersebut ditunjukkan pada responden dengan frekuensi yang paling banyak masuk pada kategori tidak setuju yaitu sebanyak 3 karyawan 60. Jumlah karyawan yang menjawab dalam kategori sangat setuju sebanyak 2 karyawan 40. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 27. Gambar 27. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Persepsi Karyawan tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja Dilihat Dari Segi Jam Kerja Berdasarkan pada perhitungan data statistik persepsi Karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari kerja dilihat dari segi jam kerja yang terdapat pada tabel 52 atau pada lampiran 6 melalui program SPSS 20.0 for Windows diketahui bahwa rata – rata hitungnya adalah 9,00. Rata – rata hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan tentang penerapan peraturan 5 hari belajar dilihat dari segi jam kerja termasuk dalam kategori tidak setuju.

d. Persepsi Siswa Tentang Penerapan Peraturan 5 Hari Kerja