Persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas sekolah di smk negeri 1 cikarang barat

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh:

LESTARI HANDAYANI

NIM. 1110018200019

JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H. / 2015 M.


(2)

SURAT PERNYATAAN KARYA

SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Tempat/Tgl. Lahir

NIM

Jurusan{Prodi Judul Skripsi

: Lestari Handayani

: Bekasi, 22Februan

l99l

:1110018200019

: Manajemen Pendidikan

: Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas dalam rangka Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMK Negeri 1 Cikarang Barat.

: Dr. Fathi Ismail, M. M. Dosen Pembimbing

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat wisuda.

2014

Lestari Handayani MM.1110018200019

Jakarta, Maret Mahasiswa Ybs.


(3)

Skripsi berjudul Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas dalam rangka

Meningkatkan Profesionalisme

Guru

di

SMK Negeri

I

Cikarang Barat,

disusun oleh Lestari Handayani,

NIM.

1110018200019, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas IslamNegeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, Maret 2015 Yang mengesahkan, Dosen Pembimbing

Dr. Fathi Ismail. M. M.


(4)

"Pelaksanaan Supervisi Akademik pengawas dalam rangka Meningkatkan

Profesionalisme Guru

di

SMK Negeri

I

Cikarang Barat yang disusun oleh Lestari Handayani 1 1 10018200019, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diujikan kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal:

Jakarta,26Maret2015

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Fathi Ismail, M. M.


(5)

Penga'was Sekolah di SMK Negeri 1 Ciharang Barat disusun oleh Lestari

Ilandayani, NIM 1110018200019, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah padatanggal 14 April 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu,

penulis berhak memperoleh gelar Sarjana

Sl

(S.Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan.

lakarta, 16 April 2015

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

Tanda Tangan Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Dr. Has)rim Asv'ari, M. Pd. NrP. 19661009 199303 1 004 Penguji

I

Drs. Mqarif SAM.. M. Pd. NIP. 19650717 199403 1 005 Penguji

II

Dra. Yefneity Z." M. Pd.

NrP. 19s31101 t98203 2 001

'o,./ho


(6)

ABSTRAK

Lestari Handayani (NIM: 1110018200019). Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di SMK Negeri 1 Cikarang Barat.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas masih belum efektif. Oleh karena itu, banyak guru yang berpersepsi negatif terhadap kegiatan supervisi akademik yang dilaksanakan oleh pengawas. Berdasarkan hal tersebut, penulis memfokuskan penelitian ini untuk mengetahui “Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di SMK Negeri 1 Cikarang Barat.”

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMK Negeri 1 Cikarang Barat dan apakah pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sudah efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana penelitian ini berusaha menjelaskan data persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas melalui hasil angket dan wawancara. Adapun sumber data dan informasi diperoleh peneliti memlalui penyebaran angket pada 38 orang guru yang menjadi sampel, dan dilengakapi wawancara dengan wakil kepala sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan/program supervisi akademik yang menjadi tugas dan tanggungjawab pengawas sekolah belum efektif, terutama pada aspek pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.


(7)

ABSTRACT

Lestari Handayani (NIM: 1110018200019). Teacher Perceptions about The Implementation of The Academic Supervision of School Supervisors in SMK Negeri 1 Cikarang Barat .

This research is motivated by the phenomenon of the implementation of academic supervision by school supervisor is still not effective. Therefore , many teachers think negatively about the implementation of the academic supervision by supervisors. Based on this, the authors focusing this study to determine the "teachers perceptions about the implementation of the academic supervision by school supervisor in SMK Negeri 1 Cikarang Barat ."

This study aims to describe how teachers' perceptions about the implementation of academic supervision by supervisor at SMK Negeri 1 Cikarang Barat and whether the implementation of academic supervision by school supervisor have been effective . The method used in this research is quantitative descriptive , where this research attempts to explain the perception of teachers on the implementation of academic supervision supervisor through the results of questionnaires and interviews . The source of the data and information obtained by researchers through a questionnaire to 38 teachers into the sample , and features interviews with the vice principal

Based on the research results , it can be concluded that the activity / program academic supervision tasks and responsibilities of school inspectors have not been effective , especially in the aspect of implementation , assessment and follow-up .


(8)

Alhamdulillahirrabbil’aalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga dengan seizin-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Pengawas dalam rangka Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMK Negeri 1 Cikarang Barat” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (SI).. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabat, serta seluruh umatnya yang setia hingga akhir zaman.

Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulliah Penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang sederhana ini berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd., selaku ketua jurusan Manajemen Pendidikan

yang telah memberikan nasehat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. 3. Drs. Fathi Ismail, M. M., selaku penasihat akademik dan dosem

pembimbing skripsi yang telah meluangkan, waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Segenap civitas akademika SMK Negeri 1 Cikarang Barat, khususnya Bapak Muryanto, M. Si., dan Bapak Zakaria, S. Pd.

6. Teristimewa, Ayahanda H. Ato Sugiato, dan Ibunda tersayang Hj. Titi Maryamah yang senantiasa berdoa dan berjuang hingga penulis dapat menyelesaikan kuliah. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan. Kemudian untuk kakak-kakakku tercinta, H. Adi Harianto, H. Iwan Yuniarto, Feri Tri Hartanto, Irma Suryani, Hj. Ita Rosita, dan


(9)

Mbah Jinem, khususnya Hj. Marnih, Mang Erwin, Teh Titin, Niko Alip Pratama.

7. Sahabat tersayangku, Kokom Komalasari, S. Pd., yang selalu memberiku motivasi dan terima kasih atas kesabaranya serta semua pengalaman selama persahabatan ini. Semoga Allah selalu mengabulkan semua harapan dan keinginan mu. Amin.

8. Sahabat-sahabat ku di rumah, Puspa Filaili Hidayati WD, S. Keu., Desi Arisandi, Amd. Keb, dan Nuryati, Amd. Keb., terima kasih karena telah menerima aku apa adanya.

9. Seluruh teman-teman Manajemen Pendidikan kelas A dan B angkatan 2010 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terimakasih untuk pengalaman selama menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Seluruh Rombongan Haji Al Madani Angkatan 2014, khususnya H. Mamat, Hj. Tri, H. Warjana, Hj. Yeni, Hj. Sri, H. Tarmudzi. Terima kasih atas pengalaman selama di tanah suci.

11. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dan semoga apa yang ditulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal’alamin

Jakarta, 25 Maret 2015 Penulis,


(10)

v LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR UJI REFERENSI PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian. ... 6

F. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI... 8

A. Persepsi ... 8

1. Pengertian Persepsi ... 8

2. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 9

B. Supervisi Akademik ... 10

1. Pengertian Supervisi Akademik ... 10

2. Tujuan Supervisi Akademik ... 13

3. Fungsi Supervisi Akademik ... 15

4. Ruang Lingkup Supervisi Akademik ... 16


(11)

vi

C. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

D. Teknik Pengumpulan data ... 29

E. Teknik pengelolahan data ... 30

F. Teknik Analisa data ... 31

G. Kisi-kisi Instrumen ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34

A. Gambaran Umum Objek Penelitian... 34

1. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Cikarang Barat ... 34

2. Visi dan Misi ... 35

3. Keadaan Guru ... 36

4. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 37

B. Deskripsi dan Analisis Data ... 38

1. Hasil Wawancara ... 39

2. Hasil Penyebaran Angket ... 39

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

Tabel. 3.2 Scoring alternatif jawaban angket 31

Tabel. 3.3 Kriteria nilai interval 32

Tabel. 3.4 Kisi-kisi angket guru 32

Tabel. 4.1 Keadaan guru mata pelajaran 36

Tabel. 4.2 Kualifikasi pendidikan, status, jenis kelamin guru 37

Tabel. 4.3 Keadaan sarana dan prasarana 38

Tabel. 4.4 Memiliki program supervisi untuk setiap semester 40 Tabel. 4.5 Dilibatkan dalam menyusun program supervisi 40 Tabel. 4.6 Program supervisi akademik pengawas memberikan

manfaat bagi pengembangan pembelajaran

41 Tabel. 4.7 Melaksanakan supervisi akademik di awal semester 42 Tabel. 4.8 Melaksanakan supervsi akademik di akhir semester 42 Tabel. 4.9 Melaksanakan supervisis akademik tepat waktu 43 Tabel. 4.10 Membina kerja sama yang harmonis dengan guru 43 Tabel. 4.11 Memberikan motivasi untuk terus meningkatkan

pengatahuan dan keterampilan

44 Tabel. 4.12 Melakukan kunjungan kelas untuk menilai pengajaran

guru

45 Tabel. 4.13 Melakukan pembicaraan individual dengan guru

untukencari solusi

45 Tabel. 4.14 Mengadakan rapat rutin setiap semester 46 Tabel. 4.15 Memberikan pelatihan-pelatihan

pengembanganpembelajaran kelas

47 Tabel. 4.16 Membimbing guru membuat program semester 47

Tabel. 4.17 Membimbing guru menyusun RPP 48

Tabel. 4.18 Membimbing guru mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan kurikulum

48 Tabel. 4.19 Membimbing guru memanfaatkan media pembelajaran

yang tepat

49 Tabel. 4.20 Membimbing guru mengatasi masalah pada saat kegitan

belajar mengajar

50 Tabel. 4.21 Membimbin guru menyususn perangkat penilaian 50 Tabel. 4.22 Membimbing gurur yang akan mengikuti program

srtifikasi profesi keguruan

51 Tabel. 4.23 Mendorong guru aktif dalam organisasi profesi 51 Tabel. 4.24 Membimbing guru bertingkahlaku sesuai kode etik 52 Tabel. 4.25 Memebritahukan hasil analisis, catatan, atau laporan

supervisi kepada guru

53 Tabel. 4.26 Memebrikan hasil analisis, catatan, atau laporan tepat

waktu

53 Tabel. 4.27 Hasil analisis, catatan, atau laporan supervisi pengawas 54


(13)

masalah guru sudah tepat

Tabel. 4.30 Setelah kegiatan supervisi pengawas melakukan tindak lanjut

56 Tabel. 4.31 Memeberikan gkesempatan guru memperbaiki kinerjanya 56 Tabel. 4.32 Jumlah skor tiap aspek penelitian 57 Tabel. 4.33 Penentuan kategori penilaian aspek penelitian 57


(14)

Lampiran I Lembar Uji Referensi ... Lampiran II Angket Guru ... Lampiran III Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah ... Lampiran IV Dokumen Program Kerja Pengawas Pengawas ... Lampiran V Daftar Guru SMK Negeri 1 Cikarang Barat ... Lampiran VI Surat Izin Penelitian ... Lampiran VII Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... Lampiran VIII Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ... Lampiran X Surat Bimbingan Skripsi ...


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa, “pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1 Dari pengertian tersebut tergambar jelas bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah.

Sosok guru menempati posisi paling strategis dan merupakan ujung tombak terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Kualitas guru berpengaruh pada keberhasilan proses pembelajaran. Semakin baik kualitas guru maka semakin baik pula kualitas hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, pengembangan profesinalisme guru harus dilakukan secara terus menerus agar guru semakin profesional dalam menjalankan tugas profesinya.

Salah satu ciri guru profesional adalah guru yang senantiasa mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya sesuai dengan perkembangan zaman. Setiap guru harus menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan keharusan untuk menghasilkan output pendidikan yang berkulitas. Untuk itu guru harus terus belajar untuk menambah informasi terbaru,

1

Redaksi Sinar Grafika, UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), Cet. Ke- 4, h. 3


(16)

sehingga dapat menambah ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar kondusif dan menyenangkan baik bagi guru dan terutama bagi peserta didik.

Pengembangan profesionalisme guru secara mandiri dapat dilakukan diantara dengan cara, yaitu membaca dan menulis karya ilmiah, melakukan penelitian khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi. Selain itu, kepala sekolah dan pemerintah memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan profesionalisme guru.

Upaya pembinaan profesionalisme guru yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dan pemerintah dalam hal ini pengawas yaitu salah satunya melalui kegiatan supervisi. Supervisi atau pengawasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses penyelenggaraan pendidikan. Supervisi dilakukan untuk memastikan proses pendidikan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, supervisor bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi dan kretivitas guru yang dibinanya. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 66 mengamanatkan pentingnya kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat2.

Pengawas sebagai tenaga kependidikan memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Dalam Permendiknas No.12 tahun 2007, pengawas sekolah adalah guru yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah.3

2

UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003), (www.dispendik.go.id),Kamis 16 April 2015, 19:03 WIB

3

Peraturan Menteri Pendidikan Nassional No.12 Tahun 2007 (Standar Pengawas Sekolah/Madrasah), (www.dispendik.go.id), Selasa 14 April 2015, 20:15 WiB


(17)

Keberadaan pengawas memberikan sumbangan yang berharga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu mengawasi penyelenggaraan pendidikan. Pentingnya pelaksanaan supervisi oleh pengawas mengharuskan pengawas melakukan pekerjaanya dengan baik. Pengawas mensupervisi kegiatan pengelolaan dan pembelajaran di sekolah dengan memberikan bantuan kepada guru dan kepala sekolah sehingga mengalami perubahan dan pengembangan ke arah lebih baik.

Tugas pokok pegawas sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik menitikberatkan pada pengamatan pengawas terhadap kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Sementara itu, supervisi manajerial menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pemdukung (supporting) terlaksananya pembelajaran.

Sebagai tenaga kependidikan yang telah lama melaksanakan tugas pengajaran, pengawas seharusnya memiliki wawasan yang luas tentang proses pembelajaran. Apalagi jika telah memiliki usia yang matang karena relatif lama menggeluti tugas sebagai guru. Berkaitan dengan pelaksanaan tugas pengawas sekolah setidaknya harus memiliki enam kompetensi, yaitu : kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial.4

Namun kenyataan menunjukan bahwa masih banyak pengawas yang belum menguasai kompetensinya, terutama kompetensi supervisi manajerial dan supervisi akademik. Hasil uji kompetensi tahun 2007 kepada 422 pengawas SD/SMP/SMA/SMK dari berbagai daerah sangat mengecewakan. Dari enam kompetensi yang diujikan, nilai paling rendah justru pada kompetensi supervisi

4

Peraturan Menteri Pendidikan Nassional No.12 Tahun 2007 (Standar Pengawas Sekolah/Madrasah), (www.dispendik.go.id), diakses pada14 April 2015, 20:15 WiB


(18)

manajerial dan supervisi akademik.5 Kurangya penguasaan kompetensi supervisi akademik ini tentunya berpengaruh pada pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas.

Menurut Subijanto, dalam pelaksanan supervisi sebagian besar pengawas tidak melakukan supervisi kelas. Pengawas cenderung melakukan supervisi dalam hal-hal yang berkaiatan dengan kelengkapan administrasi proses belajar mengajar. Pelaksanaan supervisi semacam ini pun hanya dilakukan di ruang kepala sekolah.6 Kenyataan tersebut berakibat pada banyak guru yang belum merasakan manfaat keberadaan pengawas bagi perkembangan profesionalismenya.

Selain itu, masih banyak permasalah dalam pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas di sekolah. Pupuh Faturohman dan Suryana menjelaskan bahwa permasalahan yang sering muncul dalam pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas adalalah, intensitas tatap muka antara pengawas dan guru masih kurang, teknik-teknik supervisi yang digunakan monoton, dan kegiatan supervisi belum dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan prosedur pelaksanaan supervisi.7

Sejauh ini pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas dilaksanakan sebagai kegiatan rutin semata untuk melihat kelengkapan administrasi guru tanpa di dukung program supervisi yang realistis dalam meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai masalah yang terjadi dalam pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas tersebut sedikit banyak dapat memepengaruhi perkembangan profesionalisme guru yang pada akhirnya akan memepengaruhi kualitas hasil belajar peserta didik.

Oleh karena itu, saya berpendapat agar pelaksanaan supervisi akademik di sekolah dapat berjalan dengan efektif dan efisien pengawas harus memahami dengan baik dan benar konsep dasar, tujuan fungsi, tugas, dan kompetensi

5

Pupuh Fathurrohman, dan AA. Suryana, Supervisi Pendidikan Dalam Pengembangan Proses Pengajaran, ( Bandung: PT Refika Aditama,2011), Cet Ke-1, h. 143

6

Supervisi Pengawas, Masalah Pelaksanaan Supervisi oleh Pengawas Satuan Pendidikan, (http://library.unimed.ac.id), diakses pada 15 Mei 2015.

7


(19)

kepengawasan. Pengawas dalam menjalankan tugasnya diharapkan memiliki kemampuan analisis yang baik dalam melihat kondisi sekolahnya, memiliki program supervisi, kemampuan menguasai kompetensi akademik dan manajerial, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan setiap individu yang ada di sekolah terutama dengan guru. Dengan begitu akan menghapus persepsi negatif guru terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan pengawas bukan hanya sebagai kegiatan untuk melengkapi administrasi guru melainkan sebagai upaya untuk mengembangkan profesionalisme guru kearah lebih baik.

Fenomena tersebut terjadi di banyak sekolah yang menjadi tanggung jawab pengawas. Salah satunya di SMK Negeri 1 Cikarang Barat. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum diketahui bahwa pelaksanaan supervisi oleh pengawas belum memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan profesionalisme guru. “Pengawas jarang melakukan kunjungan kelas, apabila berkunjung ke sekolah pengawas lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kepala sekolah.” Kegiatan supervisi akademik lebih banyak dilakukan oleh kepala sekolah, padahal boleh jadi pengawas memiliki informasi-informasi baru yang dapat diserap oleh guru sehingga guru mendapatkan ilemu yang dinamis untuk mencapai profesionalitasnya. Hal ini menjadikan peneliti tertarik untuk membahas masalah dengan melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Persepsi Guru tentang

Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat”.

B.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diuraikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya penguasaan kompetensi supervisi akademik dan manajerial oleh pengawas.


(20)

3. Masih banyak guru yang beranggapan pelaksanaan supervisi akademik pengawas belum memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan profesionalismenya.

4. Intensitas tatap muka antara pengawas dan guru masih kurang 5. Teknik-teknik supervisi yang digunakan pegawas kurang variatif

6. Kegiatan supervisi belum dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan prosedur pelaksanaan supervisi.

C.

Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah, penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada masalah pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMK Negeri 1 Cikarang Barat didasarkan pada persepsi guru.

D.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat?

E.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara jelas persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik di SMKN 1 Cikarang Barat.

F.

Manfaat Penelitian:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

a. Manfaat teoritis, secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengawas dan dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugasnya, khususnya kegiatan supevisi akademik.


(21)

b. Manfaat praktis, secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat bagi:

1. Peneliti, mengembangkan wawasan dan pengetahuan, khususnya yang berkaiatan dengan pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas di sekolah

2. Pengawas, memberikan masukan dan informasi kepada pengawas untuk meningkatkan pelaksanan supervisi akademik di sekolah. 3. Masyarakat, dapat dimanafaatkan sebagai bahan masukan bagi


(22)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, serapan.1 Menurut Stephen

P.Robbins dan Timothy, “persepsi adalah proses di mana individu mengatur

dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti

bagi lingkungan mereka”.2

Sedangkan menurut Miftah Thoha, “persepsi adalah proses kognitif

yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,

perasaaan, dan penciuman”.3

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindaraan. Pengindraan merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indra. Kemudian stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi terjadi pada saat stimulus mengenai individu kemuadian diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang apa yang diindranya itu.

Dari pengertian proses persepsi tersebut syarat timbulnya persepsi yaitu, adanya sasaran, adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan persepsi, adanya alat indera sebagai penerima stimulus yakni saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak dan dari otak dibawa melalui saraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respons.

1

KBBI online/daring (dalam jaringan), (http://kbbi.web.id/persepsi) 15 April 2015

2

Stephen P. Robbins, dan Timoty. Prilaku Organisasi, (Jakarta:Salemba Empat, 2008), h. 175

3

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 141


(23)

Dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan. Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu sendiri. Bila yang dipersepsi adalah dirinya sendiri sebagai objek persepsi, inilah yang disebut persepsi diri (self-perception). Karena persepsi merupakan aktifitas yang integrated, maka seluruh yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan, dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut berperan dalam pembentukan persepsi. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam pembentukan persepsi sekalipun stimulusnya sama, tetapi karena pengalamannya berbeda, kemampuan berpikirnya berbeda, kerangka acuanya berbeda, adanya kemungkinan hasil persepsi antara individu satu dengan individu yang lain berbeda. Keadaan tersebut memberikan gambaran bahwa persepsi itu memang bersifat individual.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi adalah tanggapan individu terhadap stimulus yang diterima melalui alat indra. Setiap individu bisa melihat hal yang sama, namun mengartikannya secara berbeda. Sejumlah faktor mempengaruhi pembentukan persepsi dari masing-masing individu.

Stephen P. Robbins, mengemukakan faktor-rakor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang yaitu:

a. Faktor-faktor dalam diri individu, meliputi sikap, motif, minat, pengalaman, dan harapan.

b. Faktor-faktor dalam diri sasaran atau target, meliputi sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan, dan kemiripan.

c. Faktor-faktor dalam situasi, meliputi waktu, keadaan kerja, dan keadaan sosial.4

4

Stephen P. Robbins, dan Timoty. Prilaku Organisasi, (Jakarta:Salemba Empat, 2008), h. 176


(24)

Sedangkan menurut Edgar F. Huse dan James L. Sebagaimana dikutip Miftah Thoha, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambangan persepsi seseorang, antara lain:

1) Psikologi

Pesrepsi seseorang menganai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Sebagai contoh, Suara merdu Grace Simon, barangkali tidak menarik dan berkesan bagi seseorang yang sulit mendengar atau tuli.

2) Famili

Pengaruh yang paling terhadap anak-anak adalah familinya. Oarang tua yang telah mengambngakan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia, banyak sikap dan persepsi yang diturunkan kepada anak-anaknya.

3) Kebudayaan

Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan dunia ini.5

Jadi objek atau sasaran yang dipersepsikan dan kontek dimana persepsi dibuat inilah yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, dimana orang yang satu dengan yang lain belum tentu sama persepsinya terhadap salah satu objek. Pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, keragka acuan, dan motivasi merupakan kondisi psikis dan fisik dari individu yang dapat mempengaruhi persepsi.

B. Supervisi Akademik

1. Pengertian Supervisi Akademik

Supervisi secara bahasa berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan. Supervisi berasal dari kata “super” artinya lebih atau atas, dan “vision” artinya melihat atau meninjau. secara

5

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.


(25)

etimologis supervisi artinya melihat atau meninjau yang dilakukan oleh atasan terhadap pelaksanaan kegiatan bawahannya.6

Menurut Ngalim Purwanto, “supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif”.7

Selanjutnya Sergiovani dan Starrat, mendefinisiskan “supervisi merupakan suatu proses yang dirancang khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif”.8

Supervisi dikutip oleh Piet A. Sahertian, adalah “suatu usaha

menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi

pengajaran”.9

Sejalan dengan hal tersebut Made Pidarta mendefinisikan

“supervisi pendidikan sebagai kegiatan membina para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran, termasuk segala unsur penunjangnya”.10

Konsep supervisi didasarkan atas keyakinan bahwa perbaikan merupakan suatu usaha yang koperatif dari semua orang yang berpartisipasi. Pengawas bertugas mengendalikan, membantu, membina, dan menilai hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah, baik hal itu berkenaan pada kepala sekolah, guru, siswa, ataupun pegawai lainnya.

6

Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), Cet. Ke-1, h..41

7

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet Ke-15, h. 76

8

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-3, h. 111

9

Piet A. Sahertian, Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, h.17

10

Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), Cet Ke-1, hal. 2


(26)

Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yaitu supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik menitikberatkan pada pengamatan pengawas terhadap kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitik beratkan pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran.11

Menurut Glickman, “supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran”.12

Pupuh mengartikan supervisi akademik adalah “pelayanan supervisi

dan bimbingan profesional kepada guru sebagai usaha untuk meningkatkan

profesionalisme guru”.13

Sejalan dengan hal tersebut Jasmani mendefinisikan

“supervisi akademik adalah upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan profesional guru”.14 Dengan demikian, esensi dari supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan profesionalismenya.

Supervisi akademik sebagai kegiatan pengamatan pada masa akademik yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses pembelajaran15.Menurut Alfonso, Firth, dan Neville, ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik.

a. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.

11

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional,” Metode dan Teknik Supervisi”, Materi Pendidikan dan

Pelatihan Kompetensi Pengawas, Jakarta, 2008, h. 5

12Ibid

., h. 9

13

Pupuh Fathurrohman, dan AA. Suryana, Supervisi Pendidikan Dalam Pengembangan Proses Pengajaran, ( Bandung: PT Refika Aditama,2011), Cet Ke-1, h. 41

14

Jasmani dan Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan guru, (Jogjakarta:Ar-ruzz Medi, 2013) Cet. Ke-1, h.28

15

Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), Cet. Ke-1, h.47


(27)

Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang baik dan cocok bagi semua guru. Tegasnya, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat, dan kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program supervisi akademik.

b. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.

c. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.16

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik adalah segala bentuk bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah harus dilakukan secara sitematis, ini bertujuan untuk memberikan pencerahan, pembinaan, pemberdayaan, inovasi kepada guru-guru agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

2. Tujuan Supervisi Akademik

Tujuan umum supervisi adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Melalui kegiatan supervisi akademik guru diarahkan untuk meningkatkan kemampuannya

16

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., h. 10


(28)

dalam melaksanakan tugasnya agar kualitasnya semakin baik, dengan begitu akan mempengaruhi kualitas belajar peserta didik.

Sejalan dengan hal tersebut Sahertian mengemukakan bahwa tujuan supervisiialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada giliranya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.17 Sementara itu Sargiovanni menegaskan tujuan pelaksanaan supervisi akademik yaitu :

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

b. Pengawasan kualitas; supervisor dapat memonitor proses pembelajaran di sekolah.

c. Pengembangan profesional; supervisor dapat membentu guru mengembangkan kemampuannya dalam memahami pembelajaran, kehidupan di kelas, serta mengembangkan keterampilan mengajarnya. d. Memotivasi guru; supervisor dapat mendorong guru menerapkan dan

mengembangkan kemampuannya serta beranggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya.18

Purwanto mengungkapkan tujuan supervisi akademik adalah tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk didalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan, dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemeliharaan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran dan sebagainya.19

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kulitas hasil belajar peserta didik melalui pengembangan profesionalisme guru dengan cara mengawasi, membimbing, dan memotivasi dalam melaksanakan tugasnya.

17

Piet A. Sahertian, Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-1, h.19

18

Mukhtar Iskandar, op. Cit., h. 57

19


(29)

3. Fungsi Supervisi Akademik

Tujuan utama supervisi adalah perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan, melalui perbaikan dan peningkatan kualtas mengajar guru dan belajar peserta didik. Untuk mencapai tujuan supervisi secara efektif, pengawas harus memiliki penguasaan terhadap fungsi-fungsi supervisi.

Ametembun mengidentifikasi terdapat empat fungsi utama dalam supervisi yaitu:

1) Fungsi penelitian, yaitu meneliti bagaimana situasi dan kondisi pendidikan pada suatu sekolah atau situasi dan kondisi di kelas. Misalnya dengan melakukan kunjungan ke sekolah atau kunjungan kelas.

2) Fungsi penilaian, yaitu menilai atau mengevaluasi bagaimana tingkat kualitas pendidikan di sekolah atau kelas. Apakah baik, sedang, atau rendah.

3) Fungsi perbaikan, yaitu memperbaikai aspek-aspek yang menjadi kelemahan atau kekurangan.

4) Fungsi peningkatan, yaitu meningkatkan atau mengembangkan aspek-aspek positif agar lebih baik lagi20

Menurut Sahertian Fungsi utama supervisi akademik ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualiatas pengajaran. Menurutnya, bahwa fungsi utama supervisi ialah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan21.

Maka dengan adanya fungsi dari supervisi akademik tujuanya adalah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar dengan arti yang luas maksudnya situasi belajar mengajar di sekolah dapat diperbaiki bila supervisor memiliki kemampuan dasar. Selain itu juga memberikan layanan supervisi dalam bentuk bimbingan profesional dan bantuan teknis pada guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran

20

N. A. Ametembun, Kepengawasan dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Bandung: Suri, 2000), Cet Ke-5, h. 19

21

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 21


(30)

4. Ruang Lingkup Supervisi Akademik

Inti dari kegiatan supervisi adalah perbaikan dan peningkatan. Dalam hal ini supervisi akademik adalah segala bentuk bantuan yang diberikan oleh pengawas untuk memperbaiki proses belajar mengajar melalui peningkatan profesionalisme guru.

Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merenacanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilaia hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, mamanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan ruang lingkup supervisi akademik pengawas meliput, yaiitu:

a. Pelaksanaan kurikulum

b. Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru

c. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, dan standar isi.

d. Peningakatan mutu pembelajaran melalui pengembangan profesioanalisme guru.22

5. Prinsip Supervisi Akademik

Dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai supervisor akademik pengawas sekolah hendaknya berpedoman pada prinsip supervisi. Beberapa prinsip yang perlu dipegang teguh oleh pengawas, yaitu:

a. Supervisi didasarkan atas hubungan kedinasan bukan pribadi b. Dilakukan harus sesuai dengan yang diperlukan oleh guru dan

kepala sekolah

c. Dilakukan dengan sikap terbuka dan semangat keteladanan.23

22

Nurmaherawati. Supervisi Akademik.


(31)

Selanjutnya menurut Sahertian prinsip-prinsip yang harus dipedomani dan diterapkan pengawas sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik adalah sebagai berikut:

a. Prinsip ilmiah, (scientific) mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

1) Objektif, data diperoleh berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam proses belajar mengajar bukan tafsiran pribadi.

2) Data diperoleh dengan alat/instrumen seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya

3) Sistematis, supervisi silakukan secara teratur, berencana, dan kontinu.

b. Prinsip demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan.

c. Prinsip kerja sama

Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi

sharing of idea, sharing of experience”, memberikan support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.

d. Prinsip konstruktif dan kreatif

Membina inisiatif guru serta mendorong untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya. Supervisi dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, bukan menakut-nakuti. Dengan begitu para guru lebih termotivasi untuk mengembangka potensi mereka.24

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melaksanakan supervisi akademik, pengawas sekolah harus mampu membina hubungan yang harmonis dengan personil sekolah. Prinsip supervisi akademik harus dilaksanakan secara cermat sehingga ketepatan sasaran obyek permasalahan yang dihadapi dapat dilihat secara jelas oleh pengawas. Sehingga guru ataupun personil sekolah yang sedang di awasi tidak merasakan tekanan atau beban, melainkan sebagai suatu wahana untuk mengatasi permasalahan yang akan dihadapi.

23

Pupuh Fathurrohman, dan AA. Suryana, Supervisi Pendidikan Dalam Pengembangan Proses Pengajaran, ( Bandung: PT Refika Aditama,2011), Cet Ke-1, h. 38

24

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 52


(32)

6. Teknik Supervisi Akademik

Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh supervisor untuk mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian masalah manajerial maupun masalah akademik di sekolah. Tugas pengawas sebagai supervisor satuan pendidikan harus memahami teknik supervisi manajerial dan akademik agar kegiatan supervisi dapat terlaksana dengan baik dan hasil pembinaanya mencapai tujuan.

Dalam pelaksanaanya supervisi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik. Diantara teknik-teknik tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Teknik perseorangan

Teknik yang bersifat perorangan adalah teknik dalam pelaksanaan supervisi yang dilakukan terhadap individu yang memiliki masalah khusus. Supervisi dilakukan untuk seorang guru secara individu. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:25 1) Kunjungan kelas

Pengawas atau supervisor datang ke kelas untuk melihat atau mengamati cara guru mengajar di kelas. Tujuannya memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru mengajar. Dengan data tersebut supervisor dapat mendiskusikan mengenai kesulitan yang dihadapi guru. Kunjungan kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan kualitas cara mengajar guru dan belajar siswa. Ada tiga macam kunjungan kelas yaitu kunjungan tanpa diberi tahu, kunjungan dengan cara memberitahu, dan kunjungan kelas atas undangan guru.

2) Observasi kelas

Melalui kunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi mengajar yang sebenarnya. Ada dua macam observasi kelas, yaitu:

25

Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h.53-58


(33)

a) Observasi langsung: dengan menggunakan alat observasi, supervisor mencatat absen yang dilihat pada saat guru sedang mengajar.

b) Observasi tidak langsung: orang yang diobservasi dibatasi oleh ruang kaca di mana murid-murid tidak mengetahuinya (biasanya dilakukan dalam laboratorium untuk pengajaran mikro)

Tujuannya adalah observasi yaitu untuk memperoleh data yang seobjektif mungkin, data yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang yang dihadapi guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar.

3) Percakapan pribadi

Antara supervisor dan guru melakukan pertemuan empat mata untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi guru. tujuannya yaitu memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi, memupuk dan mengembangkan cara mengajar yang lebih baik, memperbaiki kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang sering dialami guru, serta menghilangkan dan menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.

4) Saling mengunjungi kelas

Yang dimaksud dengan menggunjungi kelas ialah saling mengunjungi antara guru yang satu dengan guru yang lain yang sedang mengajar. Kegiaan ini dimaksudkan untuk bertukar pengalaman. Keuntungannya yaitu mengamati rekan lain yag sedang mengajar, membantu guru-guru lain memperoleh pengalaman atau keterampilan tentang teknik dan metode mengajar, memberi motivasi yang terarah terhadap aktivitas mengajar, dan sifat bawahan dengan pimpinan tidak ada sama sekali.


(34)

5) Menilai diri sendiri

Salah satu tugas yang tersukar adalah menilai kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Di samping menilai murid-muridnya, penilaian terhadap diri sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam pertumbuhannya. Alat yang dapat digunakan yaitu: daftar pandangan/pendapat yang disampaikan pada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas, menganalisis tes-tes terhadap unit-unit kerja, mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan (record) baik mereka bekerja secara kelompok maupun perorangan.

b. Teknik kelompok

Teknik kelompok adalah teknik dalam pelaksanaan supervisi yang dilakukan terhadap sekelompok orang yang disupervisi. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:26

1) Rapat guru

Pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, pembinaan atau tata laksana sekolah, serta pengelolaan keuangan merupakan hal-hal yang dijadikan materi rapat dalam rangka kegiatan supervisi. Tujuannya adalah untuk membri bantuan kepada seluruh guru secara umum.

2) Mengadakan diskusi kelompok

Diskusi kelompk dapat diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Kelompok-kelompok yang telah terbentuk diprogramkan untuk mengadakan pertemuan/diskusi guna membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha pengembangan dan peranan proses belajar-mengajar. Dalam setiap diskusi, supervisor atau pengawas dapat memberikan pengarahan, bimbingan, dan nasihat-nasihat ataupun saran-saran yang diperlukan.

26

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet Ke-15, h. 122


(35)

3) Mengadakan penataran-penataran

Teknik kelompok yang dilakukan melaui penataran-penataran sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi tertentu, penataran tentang metodologi pengajaran, dan penataran tentang administrasi pendidikan.

Lebih lanjut Suryasubroto menguraikan teknik-teknik supervisi sebagai berikut:

a. Teknik supervisi yang bersifat individu, meliputi: 1) Kunjungan kelas

2) Observasi kelas 3) Percakapan pribadi 4) Saling mengunjungi kelas 5) Menilai diri sendiri

b. Teknik-teknik supervisi yang bersifat kelompok, meliputi: 1) Pertemuan orientasi

2) Panitian penyelenggara 3) Rapat guru

4) Studi kelompok 5) Diskusi

6) Tukar-menukar pengalaman 7) Lokakarya

8) Seminar 9) Simposium

10)Demonstrasi mengajar 11)Perpustakaan jabatan 12)Buletin supervisi 13)Membaca langsung 14)Mengikuti kursus 15)Organisasi jabatan 16)Laboratorium kurikulum


(36)

17)Perjalanan sekolah untuk staaf sekolah27

Dari uraian diatas mengenai teknik supervisi, yang perlu menjadi catatan bahwa tidak ada satupun teknik supervisi guru akan efektif jika dipergunakan secara tunggal. Penetapan teknik yang digunakan pengawas didasari atas masalah yang dihadapi guru serta sifat dan kepribadian dari guru yang dibimbing. Pengawas harus mengetahui karakteristik dan sifat setiap teknik diatas, sehingga teknik yang digunakan benar-benar sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik.

7. Pelaksanaan Supervisi Akademik

Tahapan-tahapan yang dapat ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan supervisi/pengawasan sekolah mencakup persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut28. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Persiapan

Pada tahap ini kegiatan persiapan dimulai dengan menyusun program dan organisasi supervisi. Tujuan dan sasaran pelaksanaan, waktu, dan instrumen tergambar dalam program yang direncanakan. Sementara dalam organisasi supervisi tercermin mekanisme plaksanaan kegiatan, pelaporan, dan tindak lanjut. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan supervisi hendaknya pengawas melibatkan/berkordinasi dengan pejabat terkait, kepala sekolah, dan guru dalam membuat program dan organisasi supervisi.

2) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan hal-hal pokok yang perlu mendapat perhatian pengawas dalam melaksanakan kegiatan supervisi di sekolah adalah sebagai berikut:

a. Supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan

27

Jasmani dan Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan: Terobosan Baru dalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan guru, (Jogjakarta:Ar-ruzz Medi, 2013) Cet. Ke-1, h. 84

28Ibid


(37)

b. Supervisi hendaknya dilakukan pada awal dan akhir semester, hal tersebut dimaksudkan sebagai bahan perbandingan.

c. Pengawas terampil dalam menggunakan instrumen. d. Mampu mengembangkan instrumen supervisi.

e. Supervisi bukan mencari kesalahan dan bukan pula menggurui, melainkan bersifat pemecahan masalah untuk mencari solusi.

f. Supervisi hendaknya mencakup segi teknis kependidikan dan teknik administrasi.

g. Supervisi hendaknya menguasai substansi materi yang disupervisi dan melengkapi diri dengan berbagai instrumen yang dibutuhkan.

h. Karena supervisi bersifat pembinaan, para supervisor harus memiliki kemampuan profesional dan wawasan yang luas tentang pendidikan. i. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya memperhatikan

prinsip-prinsip supervisi. 3) Penilaian dan tindak lanjut

Pada tahap ini penilaian dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan supervisi yang meliputi keterlaksanan program supervisi, ketepatan instrumen, hasil supervisi, dan kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan. Dari hasil penilaian tersebut tahap selanjutnya adalah tindak lanjut dari kegitan supervisi, misalnya dengan melakukan pembinaan terhadap program supervisi yang baru.

Tindak lanjut oleh pengawas diawali dengan berdialog dengan guru yang disupervisi untuk menentukan langkah perbaikan dari kekurangan dan kelemahan yang dialami guru selama proses supervisi.

Hasil diskusi tersebut dituangkan dalam bentuk laporan atau catatan hasil supervisi akademik. Catatan ini dibuat untuk menjamin proses supervisi yang berkelanjutan, terarah, dan terprogram. Karena dari catatan tersebut akan dapat ditentukan langkah apa yang perlu dilakukan dalam program supervisi selanjutnya.

Selanjutnya catatan atau laporan tersebut diberikan kepada kepala sekolah, guru dan pihak lain jika diperlukan. Tujuannya adalah agar kepala


(38)

sekolah dapat memantau bahkan menindaklanjuti hasil supervisi yang dilakukan oleh pengawas.

Langkah selanjutnya dalam menindaklanjuti hasil supervisi akademik kepada guru adalah dengan penugasan. Penuguasan dari pengawas kepada guru disesuaikan dengan temuan hasil supervisi akademik.29

Dalam melaksanakan tugasnya, pengawas mempersiapkan perencanan yang sistematis dan memberitahukan sebelumnya kepada guru. Pengawas menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada guru, menilai proses yang telah dan sedang dialaksanakan, mengarahkan, membina, dan memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi guru. Dengan begitu guru akan memperoleh masukan yang membantu terwujudnya perbaikan dan pengambangan kulitas mengajarnya.

8. Pengawas Pendidikan Sebagai Supervisor Akademik

Pengawas atau supervisor adalah seseorang yang bertugas mensupervisi pendidikan dan pengajaran melalui pemberian bantuan pada guru atau kepala sekolah sehingga mengalami perubahan dan pengembangan ke arah yang lebih baik sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.30 Dalam perannya sebagai supervisor akademik pengawas harus mampu meberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru dalam rangka meningkatkan kulitas mengajar dan mutu pembelajaran. Pengawas memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai supervisor, artinya bahwa pengawas dengan melakukan penilaian performa guru dalam mengelola proses pembelajaran dan pengajaran melalui peningkatan profesionalisme guru.

29Asyhari, “Efektifitas antara Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Pengawas Mata

Pelajaran dibandingkan dengan Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah,”

Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung, t.t. h. 47, (www.academia.edu/4524757/Efektifitas_ ...)

30

Yahya, Supervisi Pendidikan Metamorfosis Kepemimpinan (to help to change), (Padang: UNP Press Padang,2011), h.79


(39)

Dalam pelaksanaan supervisi akademik ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh pengawas sebagai supervisor akademik. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan supervisi menjadi lebih terarah sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien. Tahap pertama adalah dengan menyusun program supervisi akademik yaitu menentukan tujuan, waktu, instrumen supervisi yang akan digunakan. Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan supervisi hendakanya pengawas berkordinasi dengan guru, kepala sekolah, dan pejabat lain yang bersangkutan. Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, baik secara individu maupun kelompok. Teknik –teknik pelaksanaannya sebagaimana yang telah dijelaskan tentang teknik supervisi akademik. Penilaian dilakukan terhadap kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan penilaian terhadap hasil belajar peseta didik. Apabila dalam pelaksanaanya guru menemui kendala, selanjutnya pengawas melakukan tindak lanjut dari temuan tersebut. Setelah kegiatan supervisi selesai, sebaikanya pengawas melakukan dialog dalam suasana kekeluargaan dengan para guru. pengawas dapat memberikan sara-saran, arahan, dan bantuan kepada para guru dalam meningkatkan profesinya melalui pertemuan/pendekatan secara kelompok maupu individu.

Supervisi akademik merupakan pembinaan yang dilakukan agar guru mampu meningkatkan kualitas profesi dan pengajarannya. Pelaksanaan supervisi akademik pengawas dapat diukur berdasarkan kemampuan pengawas dalam melaksanakan supervisi akademi, penggunaan teknik yang tepat, serta tindak lanjut hasil supervisi akademik.

C. Kerangka Berpikir

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembelajaran yaitu kualitas guru. Guru memiliki peran strategi dan merupakan ujung tombak terghadap keberhasilan proses pembelajaran. Dapat


(40)

dikatakan semakin baik kulitas guru maka akan semakin baik pula kulitas hasil belajar peserta didiknya.

Oleh karena itu peningkatan profesionalisme guru secara terus menerus merupakan suatu keharusan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui kegiatan supervisi akademik. Salah satu tugas pokok pengawas adalah melaksanakan kegiatan supervisi akademik. Pentingnya pelaksanaan supervisi oleh pengawas mengharuskan pengawas melakukan pekerjaanya dengan baik. Pengawas mensupervisi kegiatan pengelolaan dan pembelajaran di sekolah dengan memberikan bantuan kepada guru dan kepala sekolah sehingga mengalami perubahan dan pengembangan ke arah lebih baik.

Namun demikian, masih banyak permasalahan pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh pengawas. Diantaranya, kurangnya penguasaan kompetensi supervisi akademik dan manajerial oleh pengawas, sebagian besar pengawas tidak melakukan kunjungan kelas, masih banyak guru yang beranggapan pelaksanaan supervisi akademik pengawas belum memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan profesionalismenya, intensitas tatap muka antara pengawas dan guru masih kurang, teknik-teknik supervisi yang digunakan pegawas kurang variatif, dan kegiatan supervisi belum dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan prosedur pelaksanaan supervisi. Masalah-masalah tersebut yang melatarbelakangi buruknya persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMK Negeri 1 Cikarang Barat, yang nantinya diharapkan akan terwujud pelaksanaan supervisi akademik yang efektif, terutama oleh pengawas.

Masih adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi, maka pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik dilakukan melalui tiga tahapan. Tahapan pertama, yaitu tahap persiapan dilakukan dengan


(41)

membuat program supervisi yang bermanfaat bagi perkembangan profesionalisme guru. Tahap kedua, yaitu tahap pelaksanaan dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip supervisi akademik, menggunakan teknik-teknik supervisi yang sesuai dengan kebutuhan guru, serta menjadikan pengembangan profesionalisme guru sebagai tujuan utama. Tahap ketiga, yaitu penilaian dan tindak lanjut dilakukan dengan mendiskusikan hasil temuan supervisi akademik dan menindaklanjuti hasil temuan tersebut.

Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan supervisi akademik menjadi lebih efektif dan menghapus persepsi negatif guru tentang pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas.


(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Cikarang Barat yang berlokasi di Jl. Teuku Umar No. 01 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Adapun waktu penelitian dilaksanakan

Tabel. 3.1

Rincian Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Apr Mei Jan Feb Mar

1. Bimbingan 2. Observasi Awal 3. Izin Penelitian 4. Pengumpulan Data 5. Pengolahan Data 6. Analisis Data

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan kondisi nyata objek penelitian. Bermaksud untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat, melalui perhitungan menggunakan rumus presentase.


(43)

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Dalam penelitian terdapat populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah yang menjadi sasaran akhir penerapan hasil penelitian. Populasi terjangkau adalah bagian dari pupulasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti, dari populasi ini ditentukan sampel yang akan diteliti.

Populasi target penelitian ini adalah semua guru yang berstatus PNS dan non-PNS yang berjumlah 133 orang guru tahun pelajaran 2014/2015. Sementara itu yang menjadi populasi terjangkau adalah semua guru yang berstatus PNS dan non-PNS yang tidak menjabat sebagai kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang berjumlah 128 orang.

Sampel adalah bagian dari populasi. Keberadaan sampel mewakili populasi. Dalam penelitian apabila jumlah populasi melebihi 100 orang maka boleh dilakukan pengambilan sampel. Pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20-30 persen dari total populasi.1Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 30% dari keseluruhan jumlah populasi terjangkau yaitu 38 orang. Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 38 orang guru SMK Negeri 1 Cikarang Barat Tahun pelajaran 2014/2015.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata dalam populasi.2 Jadi setiap guru memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah penulis dalam mendapatkan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1

Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2012), Cet. Ke- 1, h. 91.

2

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung:CV. Alfabeta, 2009), Cet. Ke- 7, h. 120


(44)

1. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pada penelitian ini bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan alternatif jawabannya adalah selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Angket ditujukan kepada 40 orang guru di SMK Negeri 1 Cikarang Barat, dimaksudkan untuk memperoleh data persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab antara peneliti dengan sumber informasi. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk memperoleh data terkait pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat.

E. Teknik Pengolahan Data

Dalam mengolah data peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing

Proses pengecekan kelengkapan jumlah angket dan kelengkapan pengisian item pernyataan oleh responden.

2. Scoring

Scoring merupakan tahap pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pernyataan atau pertanyaan yang dimunculkan dalam instrumen dikuantitatifkan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert yang penggunaannya ditujukan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat. Adapun pemberian bobot nilai pada masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut:


(45)

Tabel 3.2

Scoring Alternatif Jawaban Angket

Alternatif Jawaban Kode Skor

Selalu SL 4

Sering SR 3

Kadang-kadang KD 2

Tidak pernah TP 1

3. Tabulating

Pada tahap ini, peneliti memindahkan data yang terdapat dalam angket yang sudah diolah dan dinyatakan valid ke dalam bentuk tabel. Tabulasi dimaksudkan agar data penelitian lebih mudah dipahami.

F. Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini peneliti menganalisis data dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Untuk menghitung data-data yang didapatkan peneliti menggunakan rumus statistik prosentase :

Keterangan :

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = angka persentase 3

2. Mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah dihitung dalam bentuk kalimat agar mudah dipahami.

3. Dalam menyimpulkan hasil penelitian persepsi guru tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas di SMKN 1 Cikarang Barat, peneliti melakukan perhitungan nilai mean (rata-rata) yang didapatkan melalui rumus prosentase sebagai berikut:

3

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011), h. 43


(1)

NO NAMA LIP

NIP

PANGKAT GOL

nnt nf,tcait

TMT TEMPAT/TGL. LAHIR GURU TETAP ( GT )

41 Sartono. S.Pd L 19760917 200501 1 005 Penata Tk.1 ilvd 01 -1 0-201 3 Jakarta, 'l 7-09-1 976

42 Hartini, S.Pd P 19730923 200501 2 007 Penata Tk.1 ilyd 01 -1 0-201 3 Vlagetan, 23-09-1973

43 Drs. Gerson Nababan L 19690306 200501 1 006 Penata Tk.1

It/d

01 -1 0-201 3

feli

Serdang, 06-03-1 969 44 Dedi Baidillah, S.Pd. M.Pd L 19741003 200501 1 005 Penata Tk.1 ilr/d 01-10-2013 3ekasi, 03-1 0-'l 974 45 Jaelani, S.Pd L 19730623 200501 1 007 Penata, Tk.l ilt/d 01-04-2014 Bekasi, 23-06-1 973 46 lrman lndria Purnama, S.Pd L 19750612 200604 1 0'19 Penata Tk 1 ilt/d o1-04-2012 Kuningan, 12-06-1975 47 Ngadiyo, S.Pd L 19770926200604 1 002 Penata Tk.1 ilyd o1-10-201 4 Sukoharjo, 26-09-1977 48 Cucu Sudrajat, S.Pd, MM L 19770819 200604 1 005 Penata Tk.1 ilyd o1-10-2014 Jakarta, 1 9-08-1 977

49 Bambang Hermanto, ST L 19730906 200604 1 005 Penata Tk.1 ilr/d o1-10-2014 Pati. 06-09-1 973 50 qsep Zulfikar lS, ST L 19720717 200604 1 016 Penata llUc 01-04-2012 Bekasi. 17-07-1972

51 Susiana Ginting, S.Pd P 19770511 200604 2 017 Penata Tk.1 ilyd o1-10-2014 Pasar enam, 11-05-1977 qa Drs. Eman lndra Gunawan L 19640220 200701 1 007

Penata

lllic

0'1-10-20'13 Bekasi. 20-02-1 964

3J r'Varka, S.Pd L 19690609 200701

I

O12 Penata Ill/c 01-10-20'13 Ciamis, 09-06-1969

54 Suwartini, S.Pd P 19670917 200701 2 009 Penata I ll/c 01 -1 0-201 3 Madiun, 17-09-1967 Khaerunisa, S.Ag P 1 9730620 200701 2 004 Penata lll/c 01 -1 0-201 3 Bekasi, 20-06-1 973 56 Ria susanto, S.Pd, MM L 19680309 200701 1 007 Penata llUc 01-10-2013 Bandung, 09-03-1 968 57

\gus

Salim, ST L 19750803 20080'1 1 005 Penata lll/c 01-04-2014 Brebes, 03-08-1 975 58 Haris Munbarzan. S.Pd L 19810217 200801 1 001 Penata Ill/c o1-04-2014 Purwakarta, 17 -02-1981 59 Rochmad Wahyudi, S.Pd L 1 975051 5 200801 1 004 Penata lll/c o1-04-2014 Semarang, '15-05-1975

ht) Tuti Yulianingsih, S. Pd P 1 9800709 200801 2 005 Penata lll/c 01-04-2014 Bandung, 09-07-1 980

61 Warjat, S.Pd L 19750517 200801 1 002 Penata lll/c 01-04-2014 Pekalongan, 17 -05-1 97 5

oz Wartini,S.Pd P 1 9660430 199702 2 001 Penata lll/c 01-10-2014 Karawang, 30-04-'1 966

OJ Titin Masturoh, S.Ag, MM P 19671111 200701 2 013 Penata lll/c 01-10-2014 Bandung, 11-11-1967 64 Ely Martini, S.Pd P 19770927 200902 2 001 Penata Muda Tk.l ilvb o1-04-2013 Bandung, 27-09-1977 65 Didik Triwahyanto, S.T L 19790925 200902 1 001 Penata Muda Tk.l ilvb 01-04-2013 Boyolali, 25-09-1 979 oo Heni Budianti, S.Pd P 19770919 200902 2 001 Penata t\iluda Tk.l

il/b

o1-04-2013 19-O9-1977 67 Sri Sarjana, SPd, M.Pd L 19760907 200902 1 002 Penata Muda Tk.l ilt/b 01-04-2013 (laten, 07-09-1 976 68 Sulasmi, SPd P 19760521 200902 2 001 Penata Muda Tk.l ilr/b o1-04-2013 .lakarta. 2'1-05-1 976 69 Desi Liawati. SPd P 19781224 200902 2 001 Penata Muda Tk.l ilvb o1-04-2013

:

tebon, 24-12-1978

70 Farah Auliaillah, Spdi P 1 984081 8 200902 2 001 Penata Muda Tk I IIUb o1-04-2013 3ekasi, 1 8-08-'1 984

71 Robert Girsang, SPd L 19810201 200902 1 001 Penata l\iluda Tk.l Iili b 01-04-2013 anah Karo, 01-02-1981 72 qgus Suratno, S.Pd L 1982'1031 200902 1 001 Penata Muda Tk.l lil/b 01-04-2013 Karanganyar, 31 -1 0-1 982

73 Edi Junaedi Abdillah, SE L 1 9830709 200902 1 001 Penata Muda Tk.l ilt/b 01-04-2013 Bekasi,09-07-1983 74 Nani Yuningsih, S.Pd P 1 9821 1 08 200902 2 001 Penata Muda Tk.l ilyb 01-04-2013 Bekasi,08-1'1-1982

75 lmron Rosyadi, S.Pdi L 19751102200902 1 001 Penata Muda Tk.l ilub 01-04-2013 Bekasi,02-11-1975

76 Fajar Puruono, S.Pd L 19820302 200902 1 001 Penata Muda Tk.l ilyb 01-04-2013 Jakarta. 02-03-1 982 77 Lily Kusnendar, S.Pd L '1 978091 9 200902

I

OO1 Penata Muda Tk.l ilt/b 01-04-2013 Bekasi.

1 9-09-1 978

78 Rumsiati, S.Ag P 19710912 201001 2 002 Penata l\4uda Tk.l ilt/b 01-04-2014 Bekasi.12-09-1971

79

\de

Tridianawati, ST P 1 98005'1 9 201001 2 004 Penata I\4uda Tk.l lil/b 01-04-2014 Kuningan, 1 9-05-1 980 80

)inaAndriani,

SE, MM P '198408'11

2UAU

2010

Penata Muda Tk.l ilt/b 01-04-2014 Bekasi, 1 1-08-'1984

81 3onot Danardono, SST L 19671204 200701 1 005 Penata Muda llUa 01-10-20'13 Malang,08-12-1967

ol )adang Suriana, S.Pd L 19690922 201406 1 001 Penata Muda

lllla

o1-06-2014 qgam, 22-09-1 969

83 Sugeng, S.Pd L GTT o1-o7-1997 Purbalingga, 20-04-1 959

84 Supriyadi, S.Pd L GTT 1A-O7-2005 PuMorejo, 02-05-1975

85 Najan Wahyudln, S.Ag L GTT 18-O7-2005 Bekasi, 02-05-1 975

86 Sutisno. S.T L GTT 1 8-07-2006 Pemalang, 02-12-1981


(2)

ent

GURU TIDAK TETAP ( GTT )

88 Mintarsih, SE P GTT 17-01-2008 Sragen,11-01-1969

89 \,lugraeni Kartika, S.Si P GTT 17-01-2008 Malang, 1 6-08-1 972

90 laryanti, S.Pd P GTT 17-O1-2008 Klaten. 1 8-08-1 982

91 /i/inarsih. S.Pt P GTT 14-07-2008 Semarang,05-01-1980

92 :ndang Suherman, S.ST L GTT 14-O7-2004 Purwakarta, 06-09-1 980 93 \hmad Yusuf, S.Kom L GTT 14-07-2008 Jakarta, 04-08-'1 978

94 Hadi Aliayanto, S.Pd L GTT 22-10-2008 Jakarta, '18-03-1982

95 Rakhmat, S.Pd L GTT oa-o2-2010 lndramayu, 01 -05-1 985

96 Nanda Septya lrawan, S.Pd P GTT 21-07-2010 Jakarta, 03-09-1 987

97 Tuti Alawyah,S.Pd P GTT 18-O7-2011 )akafia.12-06-1971

98 Setiowati Dwi R, SPd P GTT 1A-O7-2011 Blora, 05-01 -1 967

99 Putri Debby Pratiwi,S.Pd P GTT 1A-07-201

I

Padang, 24-06-1 988

100 Gayah Andaryanti, S.Pd P GTT 1a-o7-201 1 Sekasi, 28-1 0-1 985

101 Zulham Effendi, S.Pd L GTT 1A-O7-201 1 3ekasi, 25-1 0- l 984

102 Zuber,SE, MM.Pd L GTT 18-O7-201 1 Jakafta, 17-o2-1976

103 Roffi Wibowo, ST L GTT 18-07-201 1 Jakarta. 1 6-05-1 984

104 Masno Wijamsyah, S.Pd L GTT 18-07-2011 Bekasi, 27-09-1 987

105 Rahmat Supriyono, ST L GTT 1A-07-2011 Surabaya, 20-04-1974

106 Lia Muliawati, S.Pd P GTT 1A-07 -201 1 Subang, 07-03-'l 977

107 Nining Suhaeni, S.Si P GTT 16-07-2012 Ciamis, 17-09-1979

108 Dyah Sundari, S.Pd P GTT 16-07-2012 Boyolali, 20-1 1-'l 988

109 Nur Syamsiah, S.Kom P GTT 16-07-2012

Jakarta

04-01-1980

1 '10

lasdi,

S.Kom L GTT 1A-O7-2012 Pekalongan, 1 0-03-1 983

11',1 Tia Ratna Suminar, S.Pd P GTT 16-07-2012 Bekasi.11-11-1987

112 Agus Supiyanto, S.Pd L GTT 15-07-2013 Jakarta, 31-08-'1983

I tJ Puspito Wardoyo, S.Pd L GTT 15-O7-2013 Pacitan, 06-1 1 -1 985

114 Andriadi Gita Suharna L GTT 15-07-2013 Bandung, 03-01 -1 987

115 Agung Priyono, ST L GTT 15-07-2013 Bekasi, 25-05-1 990

116 Esih Sukaesih, S.Pd P GTT 1 5-O7 -2013 Ciamis, 05-08-1972

117 Tri Wuri Handayani, S.Pd P GTT 1 5-O7 -2013 Kebumen, 1 0-09-1 985

118 Nur Fadhli Fauzi, S.Sn L GTT 15-07-2013 Bandung, 10-02-1982

119 Selly Andriani, S.Pd P GTT 15-O7-2013 Sumedang, 07-03-1 989

120 Jumiyati, S.Pd P GTT 15-O7-2013 Bekasi, 25-1 2-'l 985

121 Endang Purwanti, S.Pd.l P GTT 09-09-201 3 Sragen,17-02-1976

122 lrina Widyaningsih, S.Pd P

btt

14-07-2014 Bekasi. 19 Maret 1991

Agus Tri Prasetiyo, S.Pd L GTT 14-07-2014 Oku Timur, 11 Maret 1991

124 lstianah, S.Pd P GTT 14-07-2014 Bekasi, 27 Agustus 1991

125 lman Wagiman, S.Pd L GTT 14-07-2014

Sumedang,2l

Juni 1986

tzo Agus Suprayudi, S.Pd L GTT 14-07-2014 Bekasi,

lSAgustus

1987

127 Serli [,4arlisah P GTT 14-07-2014 Jakarta, 10 Maret 1987

124 Rahmat Nurfitrianto, S.Pd L GTT 14-O7-2014 Jakarta, 25 April 1990

129 Khaerul Anwar, S.Pd L GTT 14-07-2014 Jakarta. 1 1 Januari 1992

130 Yunia Tri Rahmanto, ST L GTT 14-07-2014 Yogyakarta, 02 Juni 1982

131 Supendi, S.Th.l L GTT 06-08-201 4 Tegal, 04 Januati 1977

132 Reni Kusmawati, SH P GTT 26-08-2014 Bekasi. 20 Oktober 1979


(3)

KEMENTERIAN AGAMA

UIN

JAKARTA

FITK

Jl. lr. H. Juanda No 95 Cipulat 15412 lndonesia

FORM

(FR)

No.

Dokumen

:

FITK-FR-AKD-082

Tgl.

Terbit :

1

Maret

2010

No.

Revisi: :

01

1t1

Hal

SURAT PERMOHONAN IZIN

PENELITIAN

Nomor : Un.01/F.1/KM.01

.3t.79.91.t2014

Lamp.

:

ProposalSkrpsi

Hal

:

Permohonan

lzin

Penelitian

Jakarta, 21 Novembet

2014

Kepada Yth.

Kepala

Sekolah SMKN

1

Cikarang

Barat

di

Tempat

Ass

al

am

u' al

aiku

m

wr.wb.

Dengan hormat kami

sampaikan

bahwa,

Nama

: Lestari Handayani

NIM

:1110018200019

Jurusan

:

Manajemen

Pendidikan

Semester

.

iX

(Sembilan)

.

b

Judul

Skripsi

:

Pelaksanaan

Supervisi

Akademik Pengawas

di

SMKN

'1

Cikarang

Barat-adalah benar

mahasiswa

Fakultas

llmu

T'arbiyah

dan

Keguruan

UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarla yang sedang

menyusun

skripsi,

dan

akan

mengadakan

penelitian

(riset)

di sekolah

yang

Saudara pimpin.

Untuk

itu

kami

mohon

Saudara

dapat

mengizinkan mahasiswa

tersebut

melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas

perhatian

dan

kerja

sama saudara, kami

ucapkan

terima

kasih.

Wassal

am

u' al

aiku

m

wr.wb.

a.n. Dekan

.,,.

Kajur

Ir4anajemen

Pendidikan

I i'

]/"JL

/\r1

\l

Dr.

Haslm

Asy'ari.

M.pd

NIP.

19661009 199303

1

004

Tembusan:

1.

Dekan FITK

2.

Pembantu Dekan Bidang

Akademik

3.

Mahasiswa

yang

bersangkutan


(4)

DINAS PENDIDIKAN

SMK

NEGERI

{

GIKARANG

BARAT

Jl, Teuku Umar No. 01 Cikarang Barat Kabupaten Behasi Telp, +62.2'l-8833579 Fax. +62.21-88327469

website : wrlrail,smknlcikarangbarat,sch.id

e-mail

: humas@smknickarangbarat.sch.id

|^!rrl

e_lLrr"::,

Nomor

Yang bertanda tangan dibawah

menerangkan bahwa

:

Nama

NIM

Program Studi

Perguruan

Tinggi

SURAT

KETERANGAN

:

800/ 614

/SMKN1/Dis

P"04

ini

Kepala

SMK

Negeri

I

Cikarang Barat Kab'Bekasi

Lestari Handayani

1 1

10018200019

Manajemen Pendidikan

Universitas

Ne

geri Syarif Hidayatullah,

J

akarta

Telah melakukan tugas mata

kuliah

pada tanggal 07

November

s/d 08 Desember 2014 di

SMKN

1

Cikarang Barat

untuk

dapat memperoleh data yang

diperlukan

dalam rangka

memenuhi

skripsi

"

Pelaksanaan Supervisi

Akademik

Pengawas

Sekolah

"

di SMKN

Cikarang Barat.

Demikian

keterangan

ini

dibuat

untuk

digunakan sebagaimana mestinya.

#P

{e'9}:-tr

uJI

&fl

Al&*-B&

[

Pts, ,{

rt\

g Barat, 09 Desember 2014

ST.,M.Kom


(5)

ffi

Sff.]$Ee\

i

qk$ffifl $

I

KEMENTERIAN AGAMA

UIN

JAKARTA

FITK

Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No.

Dokumen

:

FITK-FR-AKD-085

Tgl.

Terbit :

1 Maret 2010

No.

Revisi: :

01

il

PERMOHONAN

SURAT BIMBINGAN

SKRIPSI

Nomor

Lampiran

Perihal

:

Istimewa

Jakarta,

27

Jantal})l4

: Satu berkas

Proposal

:Bimbingan

Skripsi

Kepada

Yth.

Ka.

Subbag

Akademik

&

Kemahasiswaan

Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan

di

Tempat

Assa

I

amu'

ala

iku

m

wr.

w

b.

Yang bertanda tangan

di

bawah

ini

Nama

NIM

Prodi

Semester

Lestari Handayani

1110018200019

Manajemen Pendidikan

VII

(Tujuh)

Dengan

ini

mengajukan permohonan surat

bimbingan skripsi,

sebagai salah

satu syarat menyelesaikan program S-1 (Strata 1)

UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta. Adapun

judul

skripsi

yang

diajukan

adalah:

..PENGARUH

PELAKSANAAN

SUPERVISI

AKADEMIK KEPAI,A

SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI

PROFESIONAT,

GURU

DI

SMK

NEGERI

1

CIKARANG

BARAT"

Dosen

Pembimbing Skripsi

yang diusulkap:

Pembimbing

I

-

: h. f.4t

t'\tt46n{,

tuu''

Pembimbing

II

:

-Sebagai bahan pertimbangan saya

lampirkan

proposal.

Demikian

permohonan

ini

saya

sampaikan,

atas

perhatiannya diucapkan

terima

kasih.

Was

s

alamu'

alaikum

wr.

wb.

Mengetahui,

Ketua

t"W^naj

emen Pendidikan

\/

Dr.

Hasy\m

Asy'ari, M.

Pd

NrP.

19661009 199303

1

004

Tembusan:

1.

Dosen Penasehat

Akademik

Pemohon,

Lestari

flandayani


(6)

KEMENTERIAN AGAMA

UIN

JAKARTA

FITK

Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FoRM

(FR)

:

FITK-FR-AKD-081

Tgl.

Terbit :

1

Maret

20'10

No.

Revisi: :

01

Hal

1t1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor

:

Un.01/F.14(M

.01.31

...1b.1...

l2ot4

Lamp.

:

Satu

Berkas Proposal

Hal

:

Bimbingan Skripsi

Jakarta, 5 Februari

2014

Kepada

Yth.

Bpk. Fathi Ismail, M.

M.

Pembimbing Skripsi

Fakultas

Ilmu Tarbiyah

dan

Keguruan

UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta.

A s s

al

amu'

al

aikum

w

r.w

b.

Dengan

ini

diharapkan

kesediaan

Saudara

(materi/teknis) penulisan skripsi

mahasiswa:

untuk

menjadi

pembimbing

IIII

Lestari

Handayani

I I 10018200019

Manajemen Pendidikan

VII

(Tujuh)

Pengaruh Pelaksanaan

Supervisi

Kepala

Sekolah

Terhadap

fesionalisrne Guru

Di

SMK Negeri I Cikarang

Barat.

Judul

tersebut

telah disetujui oleh

Jurusan

yang

bersangkutan

pada

tanggal

3

Januari

2014,

abstraksiloutline

terlampir.

Saudara dapat melakukan perubahan redaksional

pada

judul

tersebut.

Apabila perubalian

substansial dianggap

perlu, mohon pembimbing

menghubungi

Jurusan

terlebih

dahulu.

Bimbingan

skripsi

ini

diharapkan selesai

dalam

waktu

6

(enam)

bulan, dan

dapat

diperpanjang selama

6

(enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas

perhatian

dan

kerja

sarra

Saudara,

kami

ucapkan

terima

kasih.

l{as

s

alamu'

a

laikum wr.wb.

Nama

,

NIM

Jurusan

Semester

Judul Skripsi

Peningkatan Pro

Dekan

Kaj

ur

Maplynen

Pendid

ikan

/w\

Dr. Hasd{n

Asy'ari.

M.

Pd.

NIP.

19661009 199303

I

004

Tembusan:

1.

Dekan

FITK


Dokumen yang terkait

Hubungan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru (studi kasus di MTs Imadun Najah Jakarta Utara)

0 5 73

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMK NEGERI KOTA GUNUNGSITOLI. TESIS, PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS.

0 4 40

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI NGADIREJAN KECAMATAN Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL DAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS SEKOLAH DENGAN KOMPETENSI GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KABUPATEN ACEH TAMIANG.

0 0 29

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DI JAWA BARAT.

1 2 58

KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 1 102

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK BERDASARKAN PERSEPSI PENGAWAS DAN GURU DI SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA.

0 0 107

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH BINAAN PASAMAN BARAT

1 3 8

Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan

1 1 6

IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SEKOLAH DASAR

2 49 16