Relay dari Fiber Optik LAN Connectivity
edisi sembilan 2015
Buletin Informasi SDPPI
memasukan perencanaan penggunaan pita frekeunsi E-Band kedalam rancangan
Peraturan Menteri Tentang Perencanaan Penggunaan Pita Frekuensi Radio Titik ke
Titik point to point melalui gelombang
Gambar : Pita Frekuensi yang dapat digunakan untuk Kebutuhan Microwave Link
mikro yang pada saat tulisan ini dibuat menunggu ditetapkan oleh Bapak
Menkominfo, Dengan demikian, apabila Bapak Menkominfo berkenan untuk
menyetujui RPM tersebut, maka pita frekuensi E-band dapat segera digunakan
di Indonesia.
Penulis adalah Analis Industri dan Ekonomi Direktorat Penataan Sumber Daya
25
Penulis: Nur Akbar
INFO TEKNOLOGI
edisi sembilan 2015
Buletin Informasi SDPPI
SNI Bidang Teknologi Informasi
untuk Peningkatan Daya Saing dan Layanan Publik
T
antangan dan hambatan bangsa Indonesia ke depan semakin
kompleks dan multidimensional. Tahun 2015 ini, bangsa Indonesia
memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA, yang kemudian akan disusul
pasar bebas Asia Pasi ˉ k 2020. Dengan
berlakunya MEA, masyarakat di lingkungan ASEAN dapat melakukan transaksi
perdagangan baik barang dan jasa secara bebas. Situasi ini akan menuntut kita
untuk memiliki daya saing yang kuat. Oleh sebab itu, langkah-langkah persiapan
mengantisipasi kondisi yang akan dihadapi tersebut perlu dilakukan. Setidaknya
memanfaatkan momentum itu secara positif melalui peran aktif, agar tidak hanya
sekedar menjadi sasaran pasar produk dan jasa dari negara anggota ASEAN.
Di sisi lain, tuntutan peningkatan pelayanan publik semakin mendesak.
Pelayanan Negara terhadap warga negaranya merupakan amanat yang
tercantum dalam UUD 1945 dan diperjelas kembali dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
Peran TIK sebagai enabler, diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan daya
saing bangsa dan kinerja pelayanan publik.
Layanan Publik dan TIK
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengatur prinsip-prinsip
pemerintahan yang baik agar fungsi- fungsi pemerintahan berjalan efektif.
Pelayanan publik dilakukan oleh instansi pemerintahan atau korporasi untuk dapat
memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran
ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan
lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, serta memperdalam
kepercayaan pada pemerintahan dan administrasi publik.
Terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat dalam arti pelayanan yang
cepat, tepat, adil dan akuntabel, merupakan harapan bagi setiap institusilembaga
organisasi pelayanan publik. Oleh itu, perlu melakukan penyempurnaan sistem
pelayanan publik yang menyangkut perbaikan metoda dan prosedur pelayanan
publik. Penerapan dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK
dapat membantu memfasilitasi terhadap harapan tersebut di atas. Pelayanan
publik yang prima ke depan bukan sekedar mengikuti trend global melainkan
merupakan suatu langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan
mutu layanan kepada masyarakat. Secara internal kelembagaan penerapan dan
pengembangan TIK menjadi tulang punggung sistem tata kelola pemerintahan
menuju good governance yang e
ˉ sien, transparan dan akuntabel.
TIK yang dikembangkan harus menuju terwujudnya sistem terpadu yang dapat
membangun konektivitas antar lini yang ada sehingga menjadi lebih dinamis
dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang
yang ada untuk pengembangan karakter di Indonesia. Semua ini perlu diikuti oleh
kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam perubahan pola pikir,
orientasi perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan TIK untuk
kemaslahatan manusia.
Secara geogra ˉ s dan sosial ekonomis
Indonesia, penerapan dan pengembangan TIK akan menjadi tulang punggung sistem
layanan publik masa yang akan datang. TIK dimanfaatkan dan dikembangkan harus
mampu mengangkat harkat dan nilai-nilai kemanusiaan dengan terciptanya layanan
publik yang lebih bermutu dan e
ˉ sien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
manusia di era global dan kompetitif ini. Penerapan dan pengembangan aplikasi
TIK yang tepat dalam layanan publik merupakan salah satu faktor kunci
penting untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan dan kualitas sumber
daya manusia SDM Indonesia dengan bangsa-bangsa lain. Penyempurnaan
terus dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan perkembangan informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, tuntutan desentralisasi, dan hak asasi manusia.
Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mendayagunakan
potensi TIK secara baik, dan oleh karena itu Indonesia terancam digital divide
kesenjangan digital yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju.
26