Unsur – unsur dalam Sistem Pen- gendalian Intern Pemerintah SPIP:

edisi sembilan 2015 Buletin Informasi SDPPI yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar adalah, Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: a. Pendidikan; b. Kesehatan; c. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; d. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman; e. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat; dan f. Sosial. Untuk Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar, ditentukan Standar Pelayanan Minimal SPM, untuk menjamin hak-hak konstitusional masyarakat. Sedangkan untuk Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: a. Tenaga Kerja; b. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak; c. Pangan; d. Pertanahan; e. Lingkungan Hidup; f. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; g. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; h. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; i. Perhubungan; j. Komunikasi dan Informatika; k. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah; l. Penanaman Modal; m. Kepemudaan dan Olah Raga; n. Statistik; o. Persandian; p. Kebudayaan; q. Perpustakaan; dan r. Kearsipan. Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi: a. Kelautan dan Perikanan; b. Pariwisata; c. Pertanian; d. Kehutanan; e. Energi dan Sumber Daya Mineral; f. Perdagangan; g. Perindustrian; dan h. Transmigrasi. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.

3. Urusan Pemerintahan Umum

Urusan Pemerintahan Umum adalah urusan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang terkait pemeliharaan ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, menjamin hubungan yang serasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara serta memfasilitasi kehidupan demokratis, pembinaan wawasan kebangsaan, pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa serta penanganan kon ˊ ik. Presiden dalam pelaksanaan urusan pemerintahan umum di Daerah melimpahkan kepada Gubernur sebagai kepala pemerintahan provinsi dan kepada bupatiwalikota sebagai kepala pemerintahan kabupatenkota, dengan mengacu pada NSPK yang dibuat oleh Pemerintah Pusat. Klasi ˉ kasi urusan pemerintahan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1satu. Gambar 1: Klasi ˉ kasi Urusan Pemerintahan Sumber : Kementerian Dalam Negeri Urusan Pemerintahan Konkuren sebagaimana terdapat pada gambar 2 dua dibawah ini : Gambar 2: Urusan Pemerintahan Konkuren Sumber : Kementerian Dalam Negeri

C. Kewenangan Urusan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kewenangan Daerah kabupatenkota menurut Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Menurut Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah kabupatenkota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 3, didasarkan pada prinsip akuntabilitas, e ˉ siensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional. Ayat 2 menyatakan bahwa berdasarkan prinsip tersebut 39 INFO HUKUM edisi sembilan 2015 Buletin Informasi SDPPI diatas, maka kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih e ˉ sien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; danatau e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional Ayat 3 menyatakan berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat 1 kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupatenkota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah kabupatenkota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah kabupatenkota; danatau d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih e ˉ sien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi. Ayat 4 menyatakan Kriteria prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat 1 kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupatenkota adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah kabupatenkota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah kabupatenkota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah kabupatenkota; dan atau d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih e ˉ sien apabila dilakukan oleh Daerah kabupatenkota. Pada Pasal 13 ayat 1, 2, 3 dan 4 tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menetapkan kewenangan urusan pemerintah pusat, provinsi dan kewenangan daerah kabupaten kota. Krieteri kewenangan, Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan DaerahKabupatenKota terdapat pada table 1 satu dibawah ini : Kriteria kewenangan, Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan DaerahKabupatenKota. Sumber : Kementerian Dalam Negeri

D. Urusan Penyelenggaraan, Sumber Daya, dan Perangkat Pos serta Informatika

Terkait dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dapat penulis jelaskan tentang kewenangan masing-masing dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota, di Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah khususnya dalam Lampiran huruf P, mengatur Pembagian Urusan Bidang Komunikasi dan Informatika dimana untuk Sub Urusan Penyelenggaraan, Sumber Daya, dan Perangkat Pos, serta Informatika menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, tidak lagi menjadi kewenangan Daerah Provinsi dan Daerah KabupatenKota. 2. Terkait dengan kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupatenKota sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah KabupatenKota serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 23PERM.KOMINFO042009 tentang Pedoman Pelaksanaan Urusan Pemerintah Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi, dinyatakan bahwa pembagian kewenangan pada sub bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika yang meliputi: a. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi; b. Pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran jaringan kabel telekomunikasi; c. Pemberian izin Hinder Ordonantie ordonansi gangguan; d. Pemberian izin instalasi penangkal petir; e. Pemberian izin instalasi genset; f. Pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos dan telekomunikasi; dan g. Pemberian izin usaha perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi. Untuk pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi, Bidang Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika kini beralih menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, hal ini sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 40