INFO HUKUM
persyaratan teknis memperhatikan aspek elektriselektronis, lingkungan,
keselamatan, keamanan dan kesehatan maka perlu dilaksanakan proses serti
ˉ kasi.
7. Proses serti
ˉ kasi
Prosedur dan proses serti ˉ kasi
dilaksanakan melalui pengujian alat dan perangkat telekomunikasi dan evaluasi
dokumen. •
Pengujian alat dan perangkat telekomunikasi.
Pengujian dilaksanakan di Balai Uji yang telah mendapat akreditasi ISO
17025 dan diakui oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos
dan Informatika Ditjen SDPPI.
• Evalusi Dokumen.
Dilakukan oleh lembaga seri ˉ kasi
terhadap dokumen teknis.
Pengujian alat dan perangkat telekomu- nikasi
Balai uji melakukan pengujian alat dan perangkat telekomunikasi berdasarkan
Surat pengantar Pengujian Perangkat SP3 yang diterbitkan oleh Lembaga Serti
ˉ kasi, dalam pengujian pemohon dapat memilih
Balai Uji, namun bila Balai uji yang dipilih tidak dapat melakukan pengujian dengan
cara pengukuran dari sebagian atau seluruh persyaratan teknis, maka Lembaga
Serti ˉ kasi dapat menunjuk Balai uji lain.
Proses Pengujian
Pelaksanaan melalui proses pengujian dapat dilaksanakan melalui Uji
laboratorium in house test dilaksanakan di Balai Uji dan untuk Uji lapangan on site
test dilaksanakan oleh Balai Uji dalam hal Uji laboratorium in House test tidak dapat
dilaksanakan. Pelaksanaannya di tempat alat dan
perangkat telekomunikasi terinstalasi atau di laboratorium pabrikan pembuat alat
dan perangkat telekomunikasi dan harus terakreditasi sesuai standar internasional.
Pelaksanaan uji lapangan on-site test harus mendapatkan persetujuan dari
Lembaga Serti ˉ kasi.
Proses Evaluasi Dokumen
Pelaksanaan melalui proses evaluasi dokumen dilaksankan oleh Lembaga
Serti ˉ kasi, untuk :
• Permohonan serti ˉ kasi dengan tipe,
pabrikan, negara pembuat yang sama dan telah disertifkasi.
• Permohonan serti
ˉ kasi yang
pengujiannya tidak dapat dilakukan oleh Balai Uji.
• Permohonan penggantian, perubahan atau perpanjangan serti
ˉ kasi, atau • Pelaksanaan MRA. Pemohon wajib
melampirkan hasil uji test report dari Balai Uji negara pembuat, dalam
hasil uji memenuhi persyaratan teknis, Lembaga Serti
ˉ kasi menerbitkan SP2. Serti
ˉ kasi diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan
informatika Ditjen SDPPI berdasarkan
Contoh gambar serti ˉ kat
Contoh label
edisi sembilan 2015
Buletin Informasi SDPPI
48
hasil pengujian di Balai Uji dan Evaluasi Dokumen di Lembaga Serti
ˉ kasi. Berdasarkan Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun 2014 tentang Serti
ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi selesai 30 hari
kerja dengan diberlakukanya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 01 Tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi
Alat dan Perangkat Telekomunikasi proses serti
ˉ kasi melalui pengujian selesai 23 hari kerja, untuk serti
ˉ kasi melalui evaluasi dokumentasi semula selesai 15 hari kerja
menjadi 7 hari kerja.
8. Serti ˉ kasi
Proses serti ˉ
kasi dapat dilakukan secara online dengan tetap berdasarkan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku, agar tercipta e
ˉ siensi waktu, biaya dan tenaga semua persyaratan yang dibutuhkan
untuk proses serti ˉ kasi dilengkapi terlebih
dahulu sesuai persyaratan yang ditentukan untuk memudahkan proses serti
ˉ kasi. Serti
ˉ kasi saat ini sudah tidak
membedakan serti ˉ kasi A dan B, sesuai
dengan peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun 2014
tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat
Telekomunikasi Jo. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01
Tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi Alat dan
Perangkat Telekomunikasi dan masa laku serti
ˉ kasi hanya 3 tiga tahun dan dapat diperpanjang 1 satu kali.
Untuk biaya serti ˉ kasi dikenakan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 07 tahun 2009 tentang Jenis Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak, sedangkan untuk Pengelompokan Alat
dan Perangkat Telekomunikasi yang wajib diserti
ˉ kasi dan tidak wajib disertiˉ kasi diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 5
Tahun 2013 tentang Kelompok Alat dan Perangkat Telekomunikasi.
9. Label
Pemegang serti ˉ kasi
sebelum diperdagangkan dan atau dipergunakan
wajib memberikan label pada setiap alat dan perangkat telekomunikasi serta
kemasan atau pembungkusnya, apabila label tidak dapat dilakukan pada alat
dan perangkat telekomunikasi maka label wajib dilekatkan pada kemasan,
pembungkus atau buku manual alat dan perangkat telekomunikasi tersebut, sesuai
pasal 29 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 tahun 2014
tentang Serti
ˉ kasi alat dan perangkat
Referensi :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 52 tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 07 tahun 2009 tentang Jenis
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak 4. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun
2014 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi
5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01 Tahun 2015 tentang Serti
ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun
2013 tentang Kelompok Alat dan Perangkat Telekomunikasi 7. Bahan paparan Direktur Standardisasi Perangkat
Pos dan Informatika tahun 2014 8. Brosur ketentuan serti
ˉ kasi alat dan perangkat telekomunikasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan informatika
telekomunikasi Jo. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01
tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi alat dan
perangkat telekomunikasi.
Penulis adalah Analis Infrastruktur Direktorat Stan- dardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI
edisi sembilan 2015
Buletin Informasi SDPPI
49