Pelaksanaan Persyaratan Teknis dan pengujian

hasil pengujian di Balai Uji dan Evaluasi Dokumen di Lembaga Serti ˉ kasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun 2014 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi selesai 30 hari kerja dengan diberlakukanya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01 Tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi proses serti ˉ kasi melalui pengujian selesai 23 hari kerja, untuk serti ˉ kasi melalui evaluasi dokumentasi semula selesai 15 hari kerja menjadi 7 hari kerja.

8. Serti ˉ kasi

Proses serti ˉ kasi dapat dilakukan secara online dengan tetap berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang berlaku, agar tercipta e ˉ siensi waktu, biaya dan tenaga semua persyaratan yang dibutuhkan untuk proses serti ˉ kasi dilengkapi terlebih dahulu sesuai persyaratan yang ditentukan untuk memudahkan proses serti ˉ kasi. Serti ˉ kasi saat ini sudah tidak membedakan serti ˉ kasi A dan B, sesuai dengan peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun 2014 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi Jo. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01 Tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi dan masa laku serti ˉ kasi hanya 3 tiga tahun dan dapat diperpanjang 1 satu kali. Untuk biaya serti ˉ kasi dikenakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 07 tahun 2009 tentang Jenis Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak, sedangkan untuk Pengelompokan Alat dan Perangkat Telekomunikasi yang wajib diserti ˉ kasi dan tidak wajib disertiˉ kasi diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kelompok Alat dan Perangkat Telekomunikasi.

9. Label

Pemegang serti ˉ kasi sebelum diperdagangkan dan atau dipergunakan wajib memberikan label pada setiap alat dan perangkat telekomunikasi serta kemasan atau pembungkusnya, apabila label tidak dapat dilakukan pada alat dan perangkat telekomunikasi maka label wajib dilekatkan pada kemasan, pembungkus atau buku manual alat dan perangkat telekomunikasi tersebut, sesuai pasal 29 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 tahun 2014 tentang Serti ˉ kasi alat dan perangkat Referensi : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 07 tahun 2009 tentang Jenis Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak 4. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 18 Tahun 2014 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi 5. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01 Tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kelompok Alat dan Perangkat Telekomunikasi 7. Bahan paparan Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika tahun 2014 8. Brosur ketentuan serti ˉ kasi alat dan perangkat telekomunikasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan informatika telekomunikasi Jo. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01 tahun 2015 tentang Serti ˉ kasi alat dan perangkat telekomunikasi. Penulis adalah Analis Infrastruktur Direktorat Stan- dardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI edisi sembilan 2015 Buletin Informasi SDPPI 49 Penulis: Darmawan Sasaran Kerja Pegawai SKP Merupakan Regulasi Pembinaan PNS Dalam Membangun Komitmen INFO KEPEGAWAIAN edisi sembilan 2015 Buletin Informasi SDPPI

A. PENDAHULUAN

Peraturan Pemerintah No : 46 Tahun 2011 merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah No : 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Prestasi kerja PNS, yang dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan hukum dalam pembinaan PNS. Penilaian Prestasi Kerja yang baru, dilakukan berdasarkan prinsip obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan yang bertujuan untuk menjamin obyekti ˉ tas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang lebih dititik beratkan pada sistem prestasi kerja, sehingga nilai bobot penilaiain prestasi kerja pegawai Sasaran Kerja Pegawai SKP: 60 sedangkan nilai bobot perilaku kerja : 40. Sasaran Kerja Pegawai SKP adalah merupakan rencana kerja dan target kerja yang akan dicapai, yang disusun bersama atasan langsung sebagai pejabat penilai dengan bawahan sebagai pejabat yang dinilai berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja SOTK dan Rencana Kerja Tahunan RKT yang hasilnya merupakan kesepakatan bersama dan berfungsi sebagai kontrak kerja antara pejabat penilai dan pejabat yang dinilai selama 1 satu tahun.

B. UNSUR – UNSUR SKP

1. Unsur Kegiatan Jabatan Setiap menetapkan kegiatan jabatan harus merujuk pada SOTK yang didalamnya terdapat tugas, wewenang dan tanggung jawabnya dan RKT sebagai implementasi kebijakan dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan, oleh karena itu maka tugas jabatan harus dibagi habis oleh pejabat tertinggi sampai pejabat terendah secara hirarki yang dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut : a. Penyusunan dan Penetapan SKP Pejabat struktural Eselon I, harus mengacu pada RENSTRA dan RKT unit kerja Eselon I. b. Penyusunan dan Penetapan SKP pejabat struktural Eselon II, harus mengacu pada SKP pejabat struktural Eselon I. 50