Arsitektur Kinerja Berbasis Outcome dalam RKA-KL.

INFO KEUANGAN edisi sembilan 2015 Buletin Informasi SDPPI Input merupakan sumberdaya atau prasyarat yang dibutuhkan selama aktivitas berlangsung guna menghasilkan dan men-deliver output. Umumnya input antara lain meliputi: • sumberdaya manusia; • peralatan dan mesin; • tanah dan bangunan; • data dan informasi; dan • normasistemprosedurketentuan

e. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja, baik outcome maupun output. Dimensi ukuran kinerja umumnya meliputi: • Kuantitas • Kualitas • Waktu timeframejangka waktu • Lokasi • Biaya Dimensi lain dapat juga digunakan sepanjang sangat diperlukan sesuai kebutuhan dan kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tetap mempertimbangkan aspek kejelasan dalam proses pengukurannya. Dimensi lain misalnya: “kehandalan” Indikator kinerja yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut: • Relevant : mere ˊ eksikan nilai-nilai atas kinerja berkenaan; • Well-de ˉ ned : deˉ nisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan ; • Measurable : indikator yang digunakan bisa diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati ; • Appropriate : pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatan kinerja; • Reliable : indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja. Selain kriteria umum di atas, terdapat pula kriteria-kriteria khusus yang juga harus diperhatikan untuk perumusan indikator kinerja sasaran strategis, indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan. Kriteria khusus dalam perumusan Indikator Kinerja Sasaran Strategis, yaitu: • harus mengindikasikan keberhasilan pencapaian sasaran strategis Kemen- terianLembaga; • dapat dirumuskan sama dengan indikator kinerja sasaran pembangunan yang ada dalam RPJMN sesuai dengan bidang tugas fungsi KL yang bersangkutan danatau setingkat lebih rendah dari indikator kinerja sasaran pembangunan yang ada dalam RPJMN, sepanjang relevan dengan sasaran strategis KL yang dirumuskan sesuai dengan visi, misi, dan tugas fungsi KL. Kriteria khusus dalam perumusan Indikator Kinerja Program, yaitu: • harus mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon I A sesuai dengan tupoksinya; • harus dapat mendukung pencapaian kinerja KL visi, misi dan sasaran strategis KL; dan • harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. Kriteria khusus dalam perumusan Indikator Kinerja Kegiatan, yaitu: • harus mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon II sesuai dengan tupoksinya; • harus dapat mendukung pencapaian indikator kinerja program; dan • harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

f. Target Kinerja

Target kinerja menunjukkan sasaran kinerja spesi ˉ k yang akan dicapai dalam periode waktu yang telah ditentukan. Target kinerja biasanya diwujudkan dalam bentuk: • Angka • Persentase • Rasio • Point estimates • Range

3. Sinkronisasi Data Informasi Kinerja antara RKA-KL dan Renja-KL

Sebagaimana diketahui bahwa dalam sistem perencanaan dan penganggaran, terdapat 2 dua jenis dokumen yang harus disusun oleh setiap KementerianLembaga, yaitu dokumen Renja-KL dan RKA-KL. Mengingat dalam kedua jenis dokumen tersebut terdapat kesamaan jenis data, maka data-data yang sama dimaksud harus dilakukan integrasi antar keduanya.

4. Penyusunan Informasi Kinerja

Tahun Anggaran 2016 setiap KL diharuskan melakukan input data ADIK melalui aplikasi ADIK. Hal ini berdasarkan Surat Dirjen Anggaran Kemenkeu No. S-299AG2015 tanggal 18 Februari 2015 perihal Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja ADIK dan Surat Direktur Sistem Penganggaran Nomor Und-351AG2015, tanggal 9 Juni 2015 perihal Workshop Aplikasi Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja, bahwa setiap KL harus melakukan input data ADIK melalui aplikasi ADIK. Formulir ADIK dan Informasinya: Formulir I Rencana Kerja dan Anggaran KL terdiri dari : Outcome KL, Rumusan dan Indikator Outcome KL Output KL, Rumusan dan Indikator Output KL Aktivitas Input Formulir II Rencana Kerja dan Anggaran Unit Eselon 1 terdiri dari : Outcome Unit Eselon 1, Rumusan dan Indikator Outcome Unit Eselon 1 Output Unit Eselon 1, Rumusan dan Indikator Output Unit Eselon 1 Aktivitas Input Formulir III Rencana Kerja dan Anggaran Unit Eselon 2 terdiri dari: Output Unit Eselon 2, Rumusan dan Indikator Output Unit Eselon 2 Aktivitas Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah sejak tahun 2004 agar sistem penganggaran berbasis kinerja dapat berjalan dengan baik di Indonesia. Berbagai upaya dimaksud tentu disesuaikan dengan kapabilitas para pelaku penganggaran di seluruh KementerianLembaga 32