Penulis: Darmawan
Sasaran Kerja Pegawai SKP Merupakan Regulasi Pembinaan PNS
Dalam Membangun Komitmen
INFO KEPEGAWAIAN
edisi sembilan 2015
Buletin Informasi SDPPI
A. PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah No : 46 Tahun 2011 merupakan perubahan dari
Peraturan Pemerintah No : 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Prestasi kerja PNS,
yang dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan
hukum dalam pembinaan PNS.
Penilaian Prestasi Kerja yang baru, dilakukan berdasarkan prinsip
obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan yang bertujuan untuk
menjamin obyekti ˉ tas pembinaan PNS
yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang lebih
dititik beratkan pada sistem prestasi kerja, sehingga nilai bobot penilaiain prestasi
kerja pegawai Sasaran Kerja Pegawai SKP: 60 sedangkan nilai bobot perilaku
kerja : 40. Sasaran Kerja Pegawai SKP adalah
merupakan rencana kerja dan target kerja yang akan dicapai, yang disusun bersama
atasan langsung sebagai pejabat penilai dengan bawahan sebagai pejabat yang
dinilai berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja SOTK dan Rencana Kerja
Tahunan RKT yang hasilnya merupakan kesepakatan bersama dan berfungsi
sebagai kontrak kerja antara pejabat penilai dan pejabat yang dinilai selama 1
satu tahun.
B. UNSUR – UNSUR SKP
1. Unsur Kegiatan Jabatan Setiap menetapkan kegiatan jabatan
harus merujuk pada SOTK yang didalamnya terdapat tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya dan RKT sebagai implementasi kebijakan dalam rangka tercapainya
tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan, oleh karena itu maka tugas
jabatan harus dibagi habis oleh pejabat tertinggi sampai pejabat terendah secara
hirarki yang dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
a. Penyusunan dan Penetapan SKP Pejabat struktural Eselon I, harus
mengacu pada RENSTRA dan RKT unit kerja Eselon I.
b. Penyusunan dan Penetapan
SKP pejabat struktural Eselon II, harus mengacu pada SKP pejabat
struktural Eselon I.
50
edisi sembilan 2015
Buletin Informasi SDPPI
c. Penyusunan dan penetapan SKP pejabat struktural Eselon III,
harus mengacu pada SKP pejabat struktural Eselon II.
d. Penyusunan dan penetapan
SKP pejabat struktural Eselon IV harus mengacu pada SKP pejabat
struktural Eselon III.
e. Penyusunan dan penetapan
SKP pejabat struktural Eselon V harus mengacu pada SKP pejabat
struktural Eselon IV
f. Penyusunan dan penetapan
SKP pejabat fungsioanal Umum harus mengacu pada SKP pejabat
struktural Eselon VEselon IV
g. Penyusunan dan penetapan SKP pejabat fugsional tertentu harus
mengacu SKP atasan langsungnya dan sesuai dengan butir – butir
kegiatan yang melekat pada tingkat dan jenjang jabatannya.
2. Unsur Target
Setiap pelaksanaan tugas jabatan harus ditetapkan TARGET yang akan dicapai
sebagai ukuran kemampuan maksimal dari masing – masing PNS yang meliputi:
a. Target kuantitas output adalah target yang dapat diukur dengan
jumlah berupa : dokumen konsep, naskah, laporan dan lain – lain.
b. Target kualitas adalah target yang tidak diukur dalam bentuk jumlah
tetapi melalui pendekatan mutu capaian yang diatur dalam kriteria
tertentu.
c. Target waktu, adalah target yang ditetapkan berupa waktu untuk
menyelesaikan masing – masing tugas jabatan.
d. Target biaya adalah target
kebutuhan biaya untuk menyelesaikan masing – masing
tugas jabatan.
Dalam penyusunan dan penetapan SKP sekurang – kurangnya terdapat tiga
target yaitu target kuantitas, target kualitas, dan target waktu.
3. Unsur Realisasi Yang dimaksud REALISASI adalah
hasil yang dicapai oleh PNS pada masing – masing tugas jabatan berdasarkan target
kuantitas, target kualitas, target waktu dan target biaya yang telah disepakati bersama
antara pejabat penilai dan yang dinilai dalam SKP dihitung berdasarkan rumus
yang ditentukan oleh Badan Kepegawaian Negara BKN.
4. Unsur Perhitungan dan Penilaian SKP a. Rumus perhitungan dari target,
realisasi dan capaian secara kuantitas, kualitas waktu dan
biaya setiap tugas jabatan telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala
BKN No : 01 Tahun 2013 sgl 3 Januari 2013 Tentang KETENTUAN
PELAKSANAAN PP No : 46 Tahun 2011 tentang : PENILAIAN
PRESTASI KERJA PNS.
b. Penilaian SKP 1. Nilai capaian SKP dinyatakan
dengan angka dan sebutan yaitu ; 91 – keatas : sangat baik, 76 –
90 : baik, 65 – 75 : cukup, 50 – 60 : kurang dan 50 – kebawah :
buruk
2. Penilaian SKP
dilakukan oleh pejabat penilai dengan
menghitung tingkat capaian SKP yang telah ditetapkan untuk
setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan yang diukur
dengan 4 empat aspek yaitu aspek kuantitas, aspek kualitas,
waktu dan biaya.
5. Penilaian tugas tambahan dan
Kreati ˉ tas
a. Tugas tambahan adalah tugas selain tugas pokok yang diberikan
oleh atasan langsung, yang dibuktikan dengan surat keterangan
: yang ditandatangani oleh pejabat struktural Es – IIEs – IPejabat
Pembina Kepegawaian. Penilaian tugas tambahan dilakukan pada
akhir tahun dengan penilaian : 1. 1 sd 3 kegiatan dinilai = 1
2. 1 sd 4 kegiatan dinilai = 2 3. 1 sd 7 kegiatan dinilai = 3
b. Penilaian kreati
ˉ tas adalah
penilaian yang diperoleh oleh PNS karena berhasil menemukan
sesuatu yang baru, dan berkaitan dengan tugas pokoknya, yang
dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani
dan disyahkan oleh pimpinan Unit Kerja Es IIPejabat Pembina
KepegawaianPresiden sesuai tingkat kemanfaatannya dengan
kriteria penilaian sebagai berikut : 1. Hasil yang ditemukan dinilai – 3
Merupakan sesuatu yang baru,
bermanfaat bagi unit kerja dengan surat keterangan yang
ditandatangani Kepala Unit Es II 2. Hasil yang ditemukan maka
dinilai – 6 Merupakan
sesuatu yang
baru bermanfaat bagi organisasi
dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian PPK
3. Hasil yang ditemukan dinilai 12 Merupakan
sesuatu yang
baru bermanfaat bagi Negara dengan
penghargaan yang diberikan oleh Presiden
C. PENILAIAN PERILAKU KERJA
1. Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan yaitu 91
– 100 sangat baik, 76 – 90 baik, 61 – 75 cukup, 51 – 60 kurang, 50 kebawah
buruk.
2. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek : orientasi pelayanan integritas,
komitmen, disiplin, kerja sama dan kepemimpinan.
3. Cara menilai perilaku kerja
pegawai melalui pengamatan, mempertimbangkan masukan dari
pejabat penilai lain yang setingkat dan sesuai kriteria penilaian yang telah
ditentukan dalam peraturan BKN No : 1 tahun 2013
D. TUGAS PNS PEJABAT YANG DINI- LAI, PEJABAT PENILAI DAN ATASAN
PEJABAT PENILAI :
Pegawai sebagai pejabat yang dinilai adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil
termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam proses penilaian prestasi kerja
pegawai : 1. PNSCPNS sebagai pejabat yang dinilai
bertugas a. Menyusun SKP bersama Pejabat
51