43
E. Kerangka Pikir
Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah guru masih menggunakan media tradisional yang berupa gambar jam di papan tulis.
Pemberian pembelajaran dengan media sederhana seperti papan tulis kurang efektif karena tidak menggambarkan secara detail bentuk jam,
sehingga anak kesulitan dalam memahami materi pengukuran waktu. Subjek belum mampu untuk membaca waktu, menuliskan waktu, dan
menentukan waktu. Oleh karena itu, dalam memberikan pembelajaran matematika khususnya pada materi pengukuran waktu guru harus
menyiapkan media pembelajaran yang sesuai untuk dapat meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam pengukuran waktu.
Media model jam aktivitas menjadi perantara pembelajaran yang berupa benda tiruan jam model tiga dimensi dengan bahan kayu ringan
atau plastik kemudian diberikan angka 1 sampai 12 untuk menunjukkan waktu dan angka yang menentukan menit, dan diberikan gambar aktivitas
anak dalam sehari. Media model jam aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori media model padat.
Dengan menggunakan media model jam aktivitas secara terus menerus dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi pengukuran waktu diharapkan siswa mampu untuk memahami konsep pengukuran waktu
dengan satuan jam. Media model jam aktivitas dipilih oleh peneliti karena menekankan pada kebermaknaan konsep serta penggunaan konteks yang
realistik atau situasi yang dapat dibayangkan dalam pikiran siswa. Proses
44
pembelajaran dengan media model jam aktivitas bersifat interaktif dan guru hanya bersifat fasilitator serta siswa yang aktif dalam mengkonstruksi
pengetahuannya. Media tersebut bersifat konkret dan menyerupai benda asli yang dimodifikasi untuk mempermudah anak tunarungu dalam
mempelajari materi pengukuran waktu. Anak tunarungu membutuhkan media pembelajaran visual untuk memperjelas lambang verbal sehingga
anak tunarungu mampu memahami makna pesan yang disampaikan oleh guru. Siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep pembagian dengan
bantuan pihak lain gurupeneliti. Penggunaan media model jam aktivitas dikatakan efektif apabila terdapat perubahan yang positif terhadap
kemampuan pengukuran waktu subjek selama pemberian intervensi dan setelah diberikan intervensi dibandingkan kemampuan awal subjek. Skema
alur kerangka berpikir mengenai peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengukuran waktu menggunakan media model jam aktivitas
adalah sebagai berikut :
45
F. Hipotesis Penelitian