Pengertian Tunarungu Tinjauan Tentang Tunarungu

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Tunarungu

1. Pengertian Tunarungu

Istilah tunarungu diambil dari kata “Tuna” dan “Rungu” Tuna artinya kurang dan Rungu artinya pendengaran. Orang atau anak dikatakan tunarungu apabila ia tidak mampu mendengar atau kurang mampu mendengar. Berbagai batasan telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian tunarungu atau dalam bahasa asingnya “Hearing impairment”yang meliputi The Deaf tuli dan Hard of Hearing kurang dengar, diantaranya menurut Hallahan Kauffman 1991: 340, tunarungu diartikan sebagai berikut : A deaf person in one whose hearing disability precludes succeful processing of linguistic information through audition, with or without a hearing aid. Berdasarkan pengertian yang disebutkan di atas, tunarungu dapat diartikan sebagai suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar, yang meliputi keseluruhan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, digolongkan ke dalam bagian tuli dan kurang dengar. Selanjutnya Andreas Dwidjosumarto 1990: 1 dalam Sutjihati Somarti 2006: 93 mengemukakan bahwa seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan tunarungu. 14 Ketunarunguan dibedakan menjadi dua kategori yaitu tuli deaf dan kurang dengar low of hearing. Tuli adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan dalam taraf berat sehingga pendengarannya tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar, baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu dengar hearing aids. Dari beberapa batasan yang dikemukanan oleh para ahli tentang pengertian tunarungu dapat disimpulkan bahwa tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak dalam kehidupan secara kompleks.

2. Ciri-ciri atau Karakteristik Anak Tunarungu