26
kerjasama. Jadi menurut pendapat tersebut matematika diberikan pada sisiwa agar berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif.
Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat simpulkan bahwa matematika merupakan salah satu ilmu aplikatif dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap hari, penghitungan yang merupakan ciri dari matematika dilakukan oleh manusia. Hal tersebut yang menjadi salah
satu tujuan dari pemerintah memasukkan pelajaran matematika dalam kurikulum. Diharapkan siswa dapat berpikir kritis dan rasioanl dalam
menghadapi tantangan dimasyarakat. Pendidikan matematika untuk anak tunarungu mengarahkan agar siswa memiliki kemampuan untuk
dapat memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Depdiknas 2006: 99 mata pelajaran Matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun buku, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
27
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasi gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan dan masalah e.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
3. Materi Pembelajaran Matematika
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu SDLB-B meliputi beberapa materi
pembelajaran sebagai berikut: 1
Bilangan 2
Pengukuran 3
Pecahan 4
Bangun datar Berdasarkan ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan
pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu SDLB-B, penelitian yang dilakukan termasuk dalam ruang lingkup pengukuran
yaitu pengukuran waktu. Mumpuniarti 2007: 118 mengemukakan bahwa
28
“10 bidang keterampilan dasar yang dimasukan dalam kurikulum matematika antara lain pemecahan masalah, penggunaan matematika
untuk situasi sehari-hari, kesiapsiagaan untuk rasionalitas hasil- hasilnya, dugaan estimation, perkiraan, keterampilan menghitung
yang tepat, geometri dan pengukuran, membaca symbol dan menginterpretasikan, mengkonstruksi tabel, bagan dan grafik,
penggunaan matematika untuk produksi dan keterbacaan komputer
”.
Materi pengukuran waktu sangat penting diberikan kepada anak tunarungu agar siswa dapat disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-
hari. Pengukuran waktu dalam penelitian ini dibatasi pada materi waktu dengan satuan jam.
4. Tinjauan Tentang Pengukuran Waktu