Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati
oleh segenap anggota masyarakat. 3.
Unsur Fisik Abiotik Unsur fisik abiotik, yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan
hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan
musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
C. PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN
Kehidupan merupakan suatu sistem yang melibatkan keter- gantungan di antara unsur-unsur yang membentuk suatu lingkungan hidup. Kehidupan
masyarakat yang tenang, aman, dan sejahtera, bukan hanya ditentukan oleh unsur manusia sebagai anggota masyarakat, melainkan juga ditentukan oleh
keadaaan unsur hayati maupun unsur fisik lain yang mendukung kelangsungan hidup.
1. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
Nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha
memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya. Apa yang terjadi jika tempat
mereka memperoleh sumber penghidupan tersebut mengalami kerusakan, sehingga tidak lagi produktif? Tentunya semuanya akan mengalami
kerugian dan kehilangan sumber kehidupannya. 2.
Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain.
Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal itulah terjalin
interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai
kesejahteraan bagi hidupnya. 3.
Lingkungan sebagai WahanaTempat bagi Kelanjutan Kehidupan
Tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut.
Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman
bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini
sangat tergantung pada kondisi lingkungannya. 4.
Lingkungan sebagai Tempat Tinggal Habitat Kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika suasana lingkungan
di tempat kediamn kalian penuh dengan sampah yang bau, bising, penuh asap pabrik maupun kendaraan, air yang keruh, dan listrik yang padam.
Tentu sangat tidak nyaman tinggal di kawasan seperti itu bukan? Demikian
halnya tumbuhan
maupun hewan
tidak mampu
mempertahankan hidupnya jika keadaan lingkungannya berubah. Ikan tidak bisa bertahan hidup di darat dan kambing tak dapat hidup di air.
Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal.
Lampiran 2 INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL
LEMBAR OBSERVASI A.
Lembar Observasi LEMBAR OBSERVASI
Kelas : VIII
Semester : Semester 1
TahunPelajaran : 20162017
Periode Pengamatan : Tanggal ………
Lembar Observasi Sikap Spiritual
No Nama Peserta Didik
Indikator Skor
TuntasTidak Tuntas
1. 2.
dst
B. Petunjuk Umum