Pengertian Gender Perempuan Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rekontruksi Identitas Perempuan dalam 1 Korintus 14 : 34 – 40 dari Perspektif Poskolonial Perempuan Kristen Jawa T2 752012003 BAB II

20 Singkatnya, Bhaba menyoroti masalah identitas kelompok terjajah dengan kelompok penjajah. Akibat kolonisasi, bangsa terjajah seolah mengalami proses mimikri , mereka meniru budaya-budaya yang telah dibawa dan ditularkan bangsa penjajah, akibatnya budaya mereka mengalami hibridasi, budaya asli akan hilang secara perlahan akibat percampuran budaya mereka dengan budaya penjajah. 17

2.2. Pengertian Gender Perempuan

Secara fisik perempuan memang berbeda dengan laki-laki. Perempuan adalah orang manusia yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. 18 Kodrat perempuan adalah menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui. Masyarakat di mana disitu ada perempuan menciptakan ketentuan bagi perempuan berdasarkan kodratmya, terutama dua yang terakhir. 19 Ketidakadilan gender menyentuh semua dimensi kehidupan manusia yaitu cultural, religious - institusional , ideologis politik, ekonomis, dan ekologis. Sehingga seluruh level kehidupan terkena yang meliputi pribadi, keluarga, masyarakat, lingkungan kerja, Negara, agama. 20 Dalam dunia pendidikan teologi masih sangat kuat dipengaruhi oleh paradigma lama yang bercirikan didominasi kaum laki-laki terutama dalam hal kurikulumnya. Masih sangat sedikit Sekolah Teologi yang memiliki kurikulum dengan paradigma baru yang berorientasi kepada inklusif: laki-laki dan perempuan seimbang, memberi dorongan untuk menerima ajaran Gereja secara kritis, refleksi eksistensial dan inovatif kreatif. 21 17 Martono, Sosiologi Perubahan, 163. 18 Kamus Besar Bahasa Indonesia , 856. 19 Perempuan Indonesia Berteologi Feminis, Yogyakarta: Jurnal Pusat Studi Feminis Fakultas Teologi UKDW,cet 1,2004, 63. 20 Perempuan Indonesia, 13. 21 Judo Purwowidagdo,Dr. Tantang Jawab Pendidikan Teologi Menjelang Abad 21, Yogyakarta, Duta Wacana University Press,1994, 70-71. 21 Sebuah pengakuan dalam doa seorang laki-laki yang sadar akan keberadaan perempuan dibawah budaya patriarkal yaitu Ghaasan Rubeiz, seorang awam dari Gereja Ortodok mengatakan demikian: 22 “ Ya Tuhan, hari ini kami sebagai laki-laki mengaku dosa yang kami lakukan terhadap kaum perempuan. Kami mengakui menindas para bayi perempuan, perempuan muda, perempuan dewasa, perempuan setengah tua, perempuan tua dan semua perempuan. Kami sering menganggap enteng kaum perempuan, memperlakukan mereka sebagai orang-orang yang selalu harus siap untuk melayani dengan penuh kerendahan hati, sabar dan patuh, siap berkorban. Ampuni kami, Tuhan, karena kecenderungan kami untuk menganggap kaum perempuan sebagai orang-orang yang tidak berubah, semacam formula, patung, boneka, sample, model .”

2.3. Peran Perempuan Indonesia