Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelatihan Tenaga Pelaksana Pelayanan Uji Coba Pelayanan

78 Operasionalisasi Pelayanan Prima Latihan: Dapatkah anda mengenali pengawasan internal oleh petugas loket pada prosedur IV,d.4.b.? c. Pengendalian mutu pelayanan diartikan sebagai prosedur untuk mengambil keputusan dan tindakan langsung yang dirasa perlu jika terjadi pelaksanaan pelayanan yang menyimpang dari prosedur pelayanan yang baku. Prosedur pengendalian ini sangat penting dan harus ditulis dengan sangat rinci, sebagai contoh: POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU PROSEDUR TETAP MENGHADAPI SERANGAN VIRUS KOMPUTER PETUGAS REKAM MEDIS 1. Segera matikan komputer supaya serangan virus tidak meluas. 2. Mencatat hari, tanggal dan jam terjadinya serangan virus. 3. Mencatat gejala-gejala serangan virus. 4. Mencatat langkah-langkah penggunaan komputer saat sebelum muncul gejala serangan virus. 5. Segera melaporkan kepada bagian Komputasi.

E. Persiapan Penyelenggaraan

Setelah selesai dengan penyusunan standar pelayanan, kita dapat mulai dengan langkah-langkah persiapan penyelenggaraan Modul Diklatpim Tingkat IV 79 pelayanan. Persiapan ini biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut:

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana

Untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan kita dapat mengacu pada hasil dari langkah perencanaan IV.B.4.C. di depan. Perlu juga disimak kembali hasil kesepakatan dengan unit pemasok maupun unit pelanggan, seperti hasil langkah koordinasi pada IV.C2. di depan.

2. Pelatihan Tenaga Pelaksana Pelayanan

Pelatihan diperlukan khususnya jika ada pembaharuan yang mendasar pada desain pelayanannya atau memang sedang menyiapkan pelayanan yang sama sekali baru. Bahan utama untuk pelatihan ini tentunya adalah standar pelayanan. Bahan lain yang tidak kalah penting untuk pelatihan adalah sikap pelayanan, tata cara menanggapi keluhan pelanggan, dan teknik membina citra positif. Metodologi pelatihan sebaiknya dipilih yang dialogis, dan kaya akan simulasi. Jangan sampai terkesan adanya pemaksaan kehendak melalui hubungan struktural dan kewenangan formal. Perlu diingat bahwa dalam pelatihan semacam ini petugas bukan hanya belajar memahami seluk beluk pelayanannya, tetapi juga sedang berdialog dengan 80 Operasionalisasi Pelayanan Prima dirinya sendiri. Dialog internal ini mereka perlukan untuk menata ulang nilai dan norma yang selama ini telah mereka yakini agar lebih sesuai dengan desain pelayanannya. Selain memudahkan petugas untuk memahami prosedur pelayanan, metoda pelatihan yang tepat akan mampu menumbuhkan ketulusan yang murni dan semangat yang tinggi untuk nanti melaksanakan pelayanannya. Metoda yang tepat juga akan mampu memunculkan aspirasi dan pengalaman-pengalaman di masa lalu yang tentunya sangat berharga untuk menyempurnakan standar pelayanan.

3. Uji Coba Pelayanan

Uji coba diperlukan khususnya jika kita sedang mengembangkan pelayanan yang sama sekali baru, atau terjadi perubahan alur kegiatan pelanggan yang berbeda dari prosedur pelayanan selama ini. Dalam melakukan uji coba pelayanan sebaiknya jangan mengukur tingkat kepuasan pelanggan dahulu, karena upaya untuk memenuhi kepuasan pelanggan telah menjadi bagian dari langkah-langkah pembaharuan desain pelayanan seperti telah dibahas di depan. Uji coba lebih baik diprioritaskan pada pengujian terhadap 3 hal: Modul Diklatpim Tingkat IV 81 Kelengkapan sarana dan prasarana untuk mendukung seluruh prosedur pelayanan seperti yang sudah digariskan dalam standar pelayanan. Kemudahan petugas dalam menjalankan prosedur pelayanan, seperti yang sudah digariskan dalam standar pelayanan. Kecepatan, kelancaran, dan ketertiban kegiatan pelanggan seperti yang sudah direncanakan dalam standar pelayanan. Satu hal yang perlu dipahami dalam menjalankan uji coba pelayanan bahwa ada fenomena skalabilitas. Pelayanan untuk 100 orang pelanggan perhari membutuhkan sumber daya dan prosedur yang sangat berbeda dengan melayani 10 orang pelanggan perhari. Untuk mendapatkan gambaran yang memadai selama uji coba, disarankan menggunakan jumlah pelanggan sebesar 30 – 50 dari perkiraan jumlah seluruh pelanggan yang nantinya akan dilayani. Hasil uji coba biasanya akan mendorong kita untuk memperbaiki dan menyempurnakan standar pelayanan. Ini suatu hal yang baik untuk dilakukan. Namun jika uji coba menunjukkan bahwa pelayanan kita ternyata memiliki kelemahan dari segi desain secara keseluruhan, maka jangan segan untuk kembali menyusun desain yang lebih baik. Kelemahan desain ditandai dengan kegiatan pelanggan yang masih kurang lancar atau tidak 82 Operasionalisasi Pelayanan Prima tertib, meskipun prosedur pelayanan sudah dipatuhi dengan baik oleh para petugas pelayanan.

4. Pemasaran Pelayanan