Pengawasan Pengendalian Mutu Menyusun Standar Pelayanan

72 Operasionalisasi Pelayanan Prima 5. Mengisi Kartu Pasien 6. Menyiapkan kartu nomor antrian 7. Menyerahkan Kartu Pasien kartu nomor antrian kepada pasien. 8. Mempersilahkan pasien menunggu panggilan untuk diperiksa dokter. 9. Menekan tombol “electric counter” agar dokterperawat tahu bahwa pasiennya telah bertambah satu lagi. 10. Kembali ke nomor 1 di atas. Prosedur semacam ini perlu disusun untuk semua kegiatan pelayanan bagi pelanggan. Prosedur pelayanan harus cukup rinci, dan biasanya memuat beberapa hal penting: Berkaspersyaratan yang harus dilengkapi pelanggan; Lokasi tempat penyelenggaraan pelayanan; Petugas yang melayani; Sikap petugas pelayanan; Berkasbukti pelayanan yang harus diterima pelanggan; Rincian tarif pelayanan dan tata cara pembayaran; Waktuhari pelayanan; Dan lain semacamnya. d. Prosedur penutupan pelayanan, yaitu hal-hal rutin apa saja yang perlu dilakukan petugas dalam mengakhiri tugas pelayanannya sehari hari. Sebagai contoh: Modul Diklatpim Tingkat IV 73 POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU PELAYANAN TETAP PENUTUPAN PELAYANAN PETUGAS LOKET

15.00 – 15.15 1.

Menutup Buku Register Harian 2. Menghitung jumlah kunjungan hari itu 3. Menyampaikan jumlah kunjungan kepada tenaga keuangan.

4. Mengatur kembali kartu nomor antrian pasien

15.15 1. Menghubungi Bagian Rumah Tangga untuk

membersihkan ruangan 2. Pulang

5. Pengawasan Pengendalian Mutu

Dalam standar pelayanan harus secara tegas dinyatakan ukuran mutu pelayanan yang akan diperoleh para pelanggan, dan tata cara untuk mengawasi serta mengendalikan mutu pelayanan tersebut. a. Pernyataan mutu pelayanan yang akan diperoleh para pelanggan. Pernyataan ini perlu disampaikan secara terbuka kepada para pelanggan melalui kemasan-kemasan khusus seperti brosur, iklan, siaran pers, dll. Pernyataan mutu pelayanan dapat terdiri atas beberapa bagian, antara lain: 1 Pernyataan mutu layanan , yaitu spesifikasi layanan- layanan yang akan diterima oleh pelanggan. Sebagai contoh: 74 Operasionalisasi Pelayanan Prima POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU BAKU MUTU LAYANAN BAGI PELANGGAN KEGIATAN PELANGGAN BENTUK PELAYANAN BAKU MUTU Diagnosis medis Cepat akurat Terapi medis Sesuai formularium terapi Layanan Utama Penyuluhan tentang pola hidup sehat Mudah dipahami dan mudah dilaksanakan Petunjuk arah lokasi Mudah diikuti Layanan Pendukung Denah alur pelayanan Mudah ditemukan, mudah dibaca dan mudah dipahami Ruang Tunggu Rapi, bersih, nyaman, aman Sound System Cukup keras, jernih Hasil pemeriksaan Laboratorium Cepat, akurat Obat-obatan Tepat jenis, tepat jumlah, tidak rusak kedaluwarsa, petun juk penggunaannya jelas Kuitansi pembayaran Asli, printed out, tepat jumlah Nota Pengantar Perawatan 5 menit selesai data lengkap Layanan Pendukung Surat Pengantar rujukan 5 menit selesai, data lengkap Telepon Umum Operasional 24 jam, pecahan Rp. 20.000,- Ambulans Siap 24 jam Layanan Tambahan Kantin Murah, enak, bersih, sehat Modul Diklatpim Tingkat IV 75 2 Pernyataan perilaku pelayanan yang akan ditampilkan oleh petugas pelayanan, sebagai contoh: POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU PERILAKU PELAYANAN TERHADAP PELANGGAN JENIS LAYANAN PETUGAS PELAYANAN PERILAKU PELAYANAN Layanan Umum Dokter dan Perawat Ramah, Profesional, meyakinkan, optimis Layanan Pendukung Satpam Ramah, informative, melindungi Petugas loket Ramah, asertif, inklusif Petugas Laboratorium Petugas apotek Sigap, rapi, cermat, informative Layanan Pendukung Petugas keuangan Regu Ambulance Layanan Tambahan Pelayanan Kantin Ramah, Sigap, cermat, informatif 76 Operasionalisasi Pelayanan Prima 3 Pernyataan mutu sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelayanan, sebagai contoh: POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU BAKU MUTU SARANAPRASARANA PELAYANAN 6. Pengawasan mutu pelayanan diartikan sebagai semua upaya untuk memantau dan mengukur mutu pelayanan. a. Pengawasan eksternal oleh pelanggan untuk memantau dan mengukur mutu pelayanan apakah sudah sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk keperluan ini, dapat disediakan kemudahan-kemudahan antara lain: Loket khusus untuk menampung keluhan dan pelanggan secara langsung; Kotak saran; Saluran telepon khusus; Sarasehan dll. JENIS PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA BAKU MUTU Ruang Periksa Cukup luas, nyaman, tertutup Peralatan diagnostic dan terapi medis sesuai standar pelayanan modis Layanan Utama Display pola hidup sehat Lengkap, informatif Brosur Menarik, lengkap, informative Loket pendaftaran Terbuka, memudahkan interaksi langsung dengan petugas Ruang sampling Tertutup, bersih Ruang obat Memenuhi syarat cara penyimpangan obat yang baik Layanan Pendukung Loket pembayaran Terbuka, memudahkan transaksi dgn petugas Layanan Tambahan Mobil Ambulan Siap pakai, regu lengkap peralatan lengkap Modul Diklatpim Tingkat IV 77 Tata cara pengawasan eksternal ini juga harus diwujudkan menjadi prosedur tetap. Sebagai contoh: POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANANKUNJUNGAN PASIEN BARU PROSEDUR TETAP MENANGGAPI KELUHAN PELANGGAN PETUGAS LOKET KHUSUS 1. Menerima pelanggan dengan senyum, dan ucapan mem- persilahkan. 2. Menyiapkan blanko keluhan. 3. Mencatat hari, tanggal, dan jam saat itu. 4. Mencatat nama, alamat, dan nomor telepon pelanggan. 5. Mencatat secara rinci keluhan yang dirasakan pelanggan, dengan sikap yang empati. 6. Segera memberikan tanggapan secara langsung jika memungkinkan. Sebagai contoh: lampu mati, mesin rusak, petugas lain terlihat ketus, ruangan kotor, dll. Untuk keperluan ini, jika perlu menghubungi bagian-bagian lain yang berkaitan. 7. Jika tidak mungkin memberikan tanggapan secara langsung harus segera menyampaikan kepada pelanggan bahwa diperlukan waktu. b. Pengawasan internal oleh para petugas pelayanan terhadap ketertiban dan kelancaran kegiatan pelayanan menurut prosedur yang telah ditetapkan. Apabila langkah koordinasi III.b di depan dilakukan dengan baik, dan prosedur pelayanan ditulis dengan cermat, maka tata cara pengawasan internal ini tentu sudah menjadi bagian integral dari prosedur tetap pelayanan. 78 Operasionalisasi Pelayanan Prima Latihan: Dapatkah anda mengenali pengawasan internal oleh petugas loket pada prosedur IV,d.4.b.? c. Pengendalian mutu pelayanan diartikan sebagai prosedur untuk mengambil keputusan dan tindakan langsung yang dirasa perlu jika terjadi pelaksanaan pelayanan yang menyimpang dari prosedur pelayanan yang baku. Prosedur pengendalian ini sangat penting dan harus ditulis dengan sangat rinci, sebagai contoh: POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU PROSEDUR TETAP MENGHADAPI SERANGAN VIRUS KOMPUTER PETUGAS REKAM MEDIS 1. Segera matikan komputer supaya serangan virus tidak meluas. 2. Mencatat hari, tanggal dan jam terjadinya serangan virus. 3. Mencatat gejala-gejala serangan virus. 4. Mencatat langkah-langkah penggunaan komputer saat sebelum muncul gejala serangan virus. 5. Segera melaporkan kepada bagian Komputasi.

E. Persiapan Penyelenggaraan

Setelah selesai dengan penyusunan standar pelayanan, kita dapat mulai dengan langkah-langkah persiapan penyelenggaraan Modul Diklatpim Tingkat IV 79 pelayanan. Persiapan ini biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut:

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana

Untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan kita dapat mengacu pada hasil dari langkah perencanaan IV.B.4.C. di depan. Perlu juga disimak kembali hasil kesepakatan dengan unit pemasok maupun unit pelanggan, seperti hasil langkah koordinasi pada IV.C2. di depan.

2. Pelatihan Tenaga Pelaksana Pelayanan

Pelatihan diperlukan khususnya jika ada pembaharuan yang mendasar pada desain pelayanannya atau memang sedang menyiapkan pelayanan yang sama sekali baru. Bahan utama untuk pelatihan ini tentunya adalah standar pelayanan. Bahan lain yang tidak kalah penting untuk pelatihan adalah sikap pelayanan, tata cara menanggapi keluhan pelanggan, dan teknik membina citra positif. Metodologi pelatihan sebaiknya dipilih yang dialogis, dan kaya akan simulasi. Jangan sampai terkesan adanya pemaksaan kehendak melalui hubungan struktural dan kewenangan formal. Perlu diingat bahwa dalam pelatihan semacam ini petugas bukan hanya belajar memahami seluk beluk pelayanannya, tetapi juga sedang berdialog dengan