Pembaharuan Desain Pelayanan pimp4OPERASIONALISASIYANMA

48 Operasionalisasi Pelayanan Prima 6. Evaluasi : ini adalah tahap yang krusial, karena harus disusun kebijakan manajerial yang akan menentukan arah pembaharuan desain pada putaran siklus berikutnya. Satu pertanyaan utama yang harus dijawab: apakah pelayanan kita sungguh telah memberdayakan masyarakat? Kecepatan putaran dari siklus ini tentunya tergantung pada jenis layanan yang kita sajikan. Pelayanan bagi pelanggan internal umumnya memerlukan kecepatan putaran yang lebih tinggi dari pada pelayanan bagi pelanggan eksternal.

B. Pembaharuan Desain Pelayanan

Titik awal dari siklus pengembangan pelayanan adalah pembaharuan desain. Yang dimaksud pembaharuan disini tidak harus menciptakan yang baru sama sekali. Pelayanan yang sudah ada secara berkala juga memerlukan pembaharuan agar semakin dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Kebutuhan untuk menciptakan pelayanan yang baru sama sekali biasanya terjadi karena perubahan yang mendasar pada tingkat visi dan misi organisasi, sehingga dirasa perlu menyesuaikan tugas pokok dan fungsi unit-unit dalam organisasi bersangkutan. Proses pembaharuan desain pelayanan melibatkan beberapa langkah kegiatan: 1. Menemukan ‘roh’ pelayanan. 2. Menetapkan jenis pelayanan. 3. Menghayati kegiatan pelanggan. 4. Merancang proses pelayanan. Modul Diklatpim Tingkat IV 49 1. Menemukan Roh Pelayanan Sebagai “soft system”, inti pelayanan adalah proses transaksi antar manusia. Sebuah transaksi antar manusia akan terasa kering jika tidak diisi dengan ‘roh’. Kita kapan saja dapat berbicara dan bergaul dengan orang lain, tetapi semuanya akan terasa hambar seperti angin lalu jika kita tidak memberi makna yang khusus terhadap lawan bicara atau peristiwanya itu sendiri. Menemukan ‘roh’ pelayanan diartikan sebagai upaya kita sendiri untuk cakap berdialog dengan diri kita sendiri, agar dapat menemukan makna dari kegiatan pelayanan yang akan diselenggarakan. Menemukan roh pelayanan harus dilakukan secara dialogis, dan bersama- sama oleh seluruh karyawan unit organisasi yang terlibat dalam kegiatan pelayanan. Jangan mulai dengan unit yang besar, tetapi mulai dengan unit yang terkecil yang diserahi untuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan sebuah pelayanan. Dialog ini memiliki agenda sebagai berikut: a. Merenungkan jawaban terhadap pertanyaan dibawah ini: Mengapa kita harus melayani orang lain? Apakah kita yang seharusnya melayani orang lain Mengapa bukan kita yang harus dilayani? Apa yang akan kita dapatkan dengan melayani orang lain? apakah melayani orang lain bukan berarti merendahkan martabat diri kita sendiri? 50 Operasionalisasi Pelayanan Prima Apakah jawaban kita terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas sudah cukup jujur dan meyakinkan diri kita sendiri? b. Semua jawaban selanjutnya perlu dikemas menjadi sebuah pernyataan visi dan misi pelayanan yang berlaku lokal untuk unit bersangkutan. Sebagai contoh kita simak hasil dialog kelompok urusan kepegawaian disebuah pemerintahan kota: Visi: ”Mengangkat martabat, menghargai prestasi”. Misi: “Menyelesaikan administrasi kepegawaian tepat waktu”. c. Menguji keselarasan visi dan misi unit tersebut terhadap visi dan misi organisasi. Ternyata pemerintah kota bersangkutan memiliki visi dan misi seperti berikut: Visi: ‘Menjadi kota yang mandiri, aman, dan manusiawi’. Misi: ‘Menumbuhkan yang lemah, mengayomi yang kuat’. Jika visi dan misi unit dirasakan masih kurang selaras dengan visi dan misi organisasi, maka kegiatan dialog perlu diulang lagi dari awal, dengan mencoba untuk bersikap lebih tulus dan lebih jujur kepada diri kita sendiri. Modul Diklatpim Tingkat IV 51 Latihan: Bagaimana dengan visi dan misi: pelayanan pada organisasi anda? Langkah untuk menemukan ‘roh’ pelayanan ini merupakan upaya kita untuk mencoba menerapkan prinsip ketiga dari pelayanan prima: melayani dengan hati nurani. Kegiatan pelayanan kita lakukan bukan hanya sebagai tugas pekerjaan. Kita melayani karena menghayati nilai bahwa pelayanan merupakan kesempatan terbaik untuk mewujudkan keberadaan dan keberhargaan diri kita sendiri di antara sesama manusia. 2. Menetapkan Jenis Pelayanan Setelah berhasil menemukan roh pelayanan, kegiatan kita selanjutnya dalam pembaharuan desain pelayanan adalah menetapkan jenis-jenis pelayanan yang akan kita sajikan kepada para pelanggan. Penetapan jenis-jenis pelayanan yang harus diselenggarakan dapat didasarkan pada uraian tugas pokok dan fungsi dari unit bersangkutan. Sebagai contoh kita ambil sebuah poliklinik umum di sebuah rumah sakit. Poliklinik ini memiliki 3 macam fungsi, dan telah menetapkan untuk mengembangkan 3 jenis pelayanan sesuai dengan fungsi- fungsinya: 52 Operasionalisasi Pelayanan Prima TUGAS POKOK FUNGSI JENIS PELAYANAN PELANGGAN Melayani Pasien baru Kunjungan pasien baru Eksternal internal Melayani Pasien lama Kunjungan pasien lama Eksternal internal Menyelenggarakan pelayanan poliklinik umum Melayani Pasien rujukan dari Puskesmas Kunjungan pasien rujukan eksternal Latihan: Jenis pelayanan apa saja yang sudah diterapkan pada organisasi anda? Apakah akan mampu memberdayakan masyarakat? Apakah sudah mencerminkan falsafah prokreasi? 3. Menghayati Kegiatan Pelanggan Langkah kita selanjutnya dalam pembaharuan desain pelayanan adalah belajar menghayati kegiatan pelanggan. Untuk setiap jenis pelayanan yang sudah ditetapkan kita mencoba menyusun Daur Kegiatan Pelanggan. Dengan daur ini kita secara kreatif mencoba memetakan semua kegiatan yang perlu dilakukan oleh para pelanggan ketika kita layani. Kreativitas pada tahap ini sangat berpengaruh terhadap keseluruhan desain dari sebuah proses pelayanan. Inilah langkah penting untuk menciptakan sebuah pelayanan yang bermutu tinggi, inilah pencerminan dari prinsip mengutamakan pelanggan. Modul Diklatpim Tingkat IV 53 Sebagai contoh, kita simak kegiatan pasien yang baru pertama kali mengunjungi poliklinik kita. Kelebihan dari Daur Kegiatan Pelanggan adalah kemampuannya untuk menggambarkan secara menyeluruh semua kegiatan pelanggan yang perlu dan yang mungkin harus mereka jalankan sebagai akibat dari kreativitas pelayanan yang kita ciptakan. Baik itu sebelum kita layani sampai sesudah kita layani. Dengan demikian kita dapat menilai akibat dari kreativitas kita sendiri. Apa yang kita utamakan, kemudahan dan kenyamanan pelanggan, atau teknik pekerjaan kita sendiri. 54 Operasionalisasi Pelayanan Prima Latihan: Coba anda susun Daur Kegiatan Pelanggan untuk pelayanan oleh unit anda Apakah terlihat mementingkan pelanggan, atau pekerjaan kita sendiri? 4. Merancang Proses Pelayanan Rancangan bagi keseluruhan proses pelayanan harus didasarkan pada kegiatan pelanggan, seperti yang sudah kita ciptakan dengan menggunakan Daur Kegiatan Pelanggan seperti di atas. Hal seperti ini disebut dengan pendekatan “mulai dari hasil akhir” start with the end. Dengan pendekatan ini kita menyiapkan rancangan proses pelayanan secara bertahap mengikuti langkah- langkah: a. Menetapkan bentuk dari mutu layanan yang akan diterima oleh para pelanggan, dengan sepenuhnya mengacu pada kegiatan mereka, sebagai contoh: POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU BENTUK LAYANAN DAN BAKU MUTU KEGIATAN PELANGGAN BENTUK PELAYANAN BAKU MUTU Mencari lokasi poliklinik Informasi tentang lokasi jam kerja, tarif dan prosedur pelayanan Mudah dipahami dan mudah diperoleh Mendaftar Kartu Pasien 2 menit selesai, data lengkap Modul Diklatpim Tingkat IV 55 KEGIATAN PELANGGAN BENTUK PELAYANAN BAKU MUTU Diagnosis terapi medis Akurat, dan sesuai formularium terapi Penyuluhan tentang pola hidup sehat Mudah untuk dipahami dan dilakukan Konsultasi Medis Rekaman data medis Data lengkap disimpan rapi Pemeriksaan laboratorium Informasi hasil pemeriksaan laboratorium Cepat, akurat Mendapat obat Obat-obatan Rasional sesuai formularium farmasi Membayar Kuitansi Pembayaran 2 menit selesai Pulang Penjelasan terminasi Jelas, dimengerti Alasan perlu berkunjung lagi Jelas, dimengerti Berkunjung lagi Tanggal kunjungan Alasan perlu dirawat Jelas dimengerti Dirawat Nota pengantar Perawatan 5 menit selesai, data lengkap Alasan perlu dirujuk Jelas dimengerti Dirujuk Surat pengantar rujukan 5 menit selesai, data lengkap 56 Operasionalisasi Pelayanan Prima POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNJUNGAN PASIEN BARU JENIS KEGIATAN, UNIT PELAKSANA DAN SIKAP PELAYANAN BENTUK PELAYANAN KEGIATAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA SIKAP PELAYANAN Pembagian brosur di pintu gerbang Satpam Selektif, informative, inklusif Informasi tentang lokasi, jam kerja, tarif dan prosedur pelayanan Pemasangan denah Bag. Rumah Tangga Mudah dibaca, jelas, terpelihara Kartu Pasien Mengisi menyerahkan Kartu Pasien Poliklinik Inklusif membantu Diagnose dan terapi medis Melakukan diagnosis dan memberikan terapi medis Rumah Profesional Penyuluhan tentang pola hidup sehat Melakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat SMF Staf Medis Fungsional dan Keperawatan Inklusif optimis Merekam Data Medis SMF dan Keperawatan Data lengkap Rekaman Data Medis Menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium Rekam Medis Sigap Rapi, lengkap Obat-obatan Menyampaikan obat petunjuk penggunaannya Apotek Sigap Rapi, intormatif Kuitansi Pembayaran Menerima Pembayaran Bagian Keuangan sikap, tepat jumlah Modul Diklatpim Tingkat IV 57 BENTUK PELAYANAN KEGIATAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA SIKAP PELAYANAN Penjelasan terminasi Memberikan penjelasan terminasi pelayanan Alasan perlu berkunjung lagi Menjelaskan alas an mengapa perlu berkunjung lagi Raman, bersahabat, meyakinkan Tanggal berkunjung Menyampaikan tanggal kunjungan berikutnya Informasi, meyakinkan Alasan perlu dirawat Menjelaskan alasan mengapa perlu dirawat SMF, dan Keperawatan Ramah, bersahabat, optimis meyakinkan Nota Pengantar Perawatan Menyiapkan Nota Pengantar Perawatan Poliklinik Sigap, rapi Alasan perlu dirujuk Menjelaskan Alasan mengapa perlu dirujuk SMF dan Keperawatan Ramah, bersahabat, optimis, meyakinkan Surat Pengantar Rujukan menyiapkan Surat Pengantar Rujukan Poliklinik Sigap rapi b. Menetapkan prasarana, dan sarana yang dibutuhkan untuk dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pelayanan di atas, sebagai contoh: 58 Operasionalisasi Pelayanan Prima POLIKLINIK UMUM RS MAJU MAKMUR PELAYANAN KUNUNGAN PASIEN BARU SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KEGIATAN PELANGGAN PRASARANA SARANA PELAYANAN Pembagian Brosur di Pintu gerbang Brosur Pemasangan denah dan petunjuk arah Denah lokasi, petunjuk arah Mengisi dan menyerahkan Kartu Pasien Loket, ruang tunggu ATK, Blanko Kartu Pasien, Sound System, Telepon Melakukan diagnosis dan memberikan terapi medis Diagnistic Kit Melakukan penyuluhan ttg pola hidup sehat Prosur, Display Merekan Data Medis Ruang Periksa ATK, Kartu Rekam Medis Mengelola Rekaman Data Medis Ruang Data Perangkat Keras dan Lunak untuk pengelolaan rekaman Melakukan pemeriksaan Laboratorium Menyampaikan hasil pemeriksaan Laboratorium Ruang Pengambilan Sample Sampling Kit Menyampaikan obat dan petunjuk penggunaannya Ruang Obat Perangkat Kerja dan Lunak untuk pengelolaan obat Menerima Pembayaran LoketMeja Keuangan Perangkat Kerja dan Lunak untuk pengelolaan keuangan Memberikan penjelasan terminasi pelayanan Menjelaskan Mengapa perlu berkunjung lagi Menyampaikan tanggal kunjungan berikutnya Menjelaskan alasan mengapa perlu dirawat Ruang Periksa Modul Diklatpim Tingkat IV 59 KEGIATAN PELANGGAN PRASARANA SARANA PELAYANAN Menyiapkan Nota Pengantar Perawatan Blanko Nota Pengantar Perawatan Menjelaskan alasan mengapa perlu dirujuk Menyiapkan Surat Pengantar Rujukan Blanko Surat Pengantar Rujukan, Komputer c. Menetapkan alur kegiatan pelayanan, seperti contoh berikut: Keempat langkah diatas merupakan contoh yang minimal. Masih banyak pelayanan pemerintah memiliki tingkat kerumitan dan rincian teknis yang sangat tinggi, artinya memiliki aspek-aspek perancangan proses yang jauh lebih luas dari pada yang dapat diselesaikan oleh 4 langkah di atas. 60 Operasionalisasi Pelayanan Prima Dengan menyelesaikan diagram ini kita berarti sudah memiliki rancangan proses pelayanan, dan selanjutnya rancangan ini perlu disosialisasikan dan dikoordinasikan kepada seluruh warga organisasi lainnya.

C. Sosialisasi dan Koordinasi