Siklus Pengembangan Pelayanan pimp4OPERASIONALISASIYANMA

46 Operasionalisasi Pelayanan Prima dari sejarah perkembangan sebuah pelayanan, menuju bentuknya yang semakin hari menjadi semakin prima.

A. Siklus Pengembangan Pelayanan

Aplikasi pelayanan prima tidak berarti harus selalu dimulai dengan menciptakan jenis pelayanan yang baru sama sekali. Justru ide dasarnya adalah bagaimana kita dapat meningkatkan pelayanan yang telah ada selama ini agar lebih dapat memberdayakan masyarakat. Dengan demikian, akuntabilitas lembaga kita akan menjadi lebih tinggi, dan niscaya meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Aplikasi pelayanan prima juga tidak berarti hanya meningkatkan keprimaan pelayanan, tetapi merupakan proses pembaharuan pelayanan yang harus terus menerus dilakukan, agar dapat memenuhi tuntunan masyarakat yang terus meningkat. Untuk keperluan ini, kita dapat melangkah dengan mengikuti Siklus Pengembangan Pelayanan seperti berikut: 1. Pembaharuan desain : pada tahap ini kita perlu memahami, memetakan, mengkaji ulang, dan memperbaharui nilai tambah yang sesungguhnya dapat diberikan oleh proses pelayanan kita bagi masyarakat pelanggan. Apakah nilai tambah yang diberikan sudah dapat mencerminkan keprimaan yang direncanakan? Pengkajian harus dilakukan secara rinci dan menyeluruh mulai dari awal sampai akhir proses pelayanan. Modul Diklatpim Tingkat IV 47 Tahap ini sangat strategis, karena memberi kita peluang besar untuk menciptakan desain pelayanan yang mampu mencerminkan prinsip-prinsip pelayanan prima, dan yang memiliki daya tampung bagi konsep-konsep terbaru dari berbagai bidang kajian. 2. Sosialisasi koordinasi : setelah peta nilai tambah dapat diperbaharui, kemudian perlu disosialisasikan kepada para petugas pelaksana, dan pelanggan. Selain itu, peta ini juga perlu disampaikan kepada para pemasok agar mereka dapat sepenuhnya mendukung pelaksanaannya. 3. Penyusunan standar pelayanan : berdasarkan peta nilai tambah yang sudah dipahami oleh petugas pelaksana maupun pelanggan, dan juga sudah disepakati untuk didukung oleh pemasok, dapat mulai ditulis prosedur pelayanan dan jaminan mutu yang baku. 4. Persiapan penyelenggaraan : persiapan penerapan standar pelayanan meliputi antara lain penyediaan saranaprasarana, pelatihan petugas, pemasaran, dan uji coba. 5. Penyelenggaraan : pada tahap ini harus dikaji secara efektivitas dan efisiensi dari standar pelayanan yang ditetapkan. Perlu dikaji juga hambatan dan kendala yang terjadi di lapangan. 48 Operasionalisasi Pelayanan Prima 6. Evaluasi : ini adalah tahap yang krusial, karena harus disusun kebijakan manajerial yang akan menentukan arah pembaharuan desain pada putaran siklus berikutnya. Satu pertanyaan utama yang harus dijawab: apakah pelayanan kita sungguh telah memberdayakan masyarakat? Kecepatan putaran dari siklus ini tentunya tergantung pada jenis layanan yang kita sajikan. Pelayanan bagi pelanggan internal umumnya memerlukan kecepatan putaran yang lebih tinggi dari pada pelayanan bagi pelanggan eksternal.

B. Pembaharuan Desain Pelayanan