commit to user
6 4. Teknik Studi Pustaka menurut Mestika Zed 2004 : 89
”Studi Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan diperpustakaan dimana obyek penelitian biasanya digali lewat beragam informasi kepustakaan buku,
ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah.”
Penulis menggali informasi lewat beberapa koleksi perpustakaan, antara lain melalui koleksi buku, kamus, dan juga koleksi karya ilmiah.
E. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui bahwa permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah :
1. Bagaimana cara perekrutan tenaga kerja di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta?
2. Bagaimana tugas dan kewajiban tenaga kerja di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta ?
3. Bagaimana motivasi tenaga kerja di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta?
4. Bagaimana pelatihan dan pengembangan sumber daya staf di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta?
5. Bagaimana kompensasi tenaga kerja di Perpustakaan Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta?
6. Hambatan-hambatan apa yang dialami seorang Kepala dan Wakil Kepala dalam memanaj para stafnya di Perpustakaan Pusat Universitas
Muhammadiyah Surakarta?
commit to user
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Staf
1. Pengertian Dalam ilmu manajemen erat kaitannya dengan pengertian
organisasi. Organisasi adalah suatu kerjasama dua orang atau lebih dalam pencapaian tujuannya menggunakan cara tertentu. Dan dalam pencapaian
sebuah organisasi memerlukan sebuah manajemen pengelolaan dalam pencapaian tujuannya.
Dengan definisi manajemen yang cukup banyak, perlu adanya satu patokan definisi manajemen yang menjadi konsep dasar sehingga
memudahkan kita untuk mendalami ilmu manajemen. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan dari bagaimana cara pengelolaan atau
manajemen yang diambil. Pembahasan pokok dalam laporan ini yaitu Manajemen Sumber
Daya Staf di Perpustakaan, terlebih dahulu penulis paparkan beberapa pengertian dari manajemen.
Susilo Martoyo 1987:5 menyebutkan bahwa,
”ada ahli yang menyebut manajemen sebagai ”seni”, lain ahli menyebut manajemen sebagai ”proses”. Mengartikan manajemen sebagai ”seni”
mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Suatu ”proses” adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan.
Namun demikian, pada dasarnya apabila kita buat suatu pembatas atau definisi tentang manajemen, dapatlah dikemukakan sebagai berikut :
”Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, mengintrepretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
perencanaan planning, pengorganisasian organizing, penyusunan personalia atau kepegawaian staffing, pengarahan dan kepemimpinan
leading dan pengawasan controlling.”
commit to user
8 Pakar manajemen Mary Parker Follet dalam Sentot Imam Wahjono
2008:5 memaparkan bahwa, ”manajemen adalah seni art untuk melakukan pekerjaan melalui orang lain.”
Sedangkan Stoner yang diikuti oleh Handoko dalam Qalyubi 2003:271 menyatakan bahwa,
”manajemen merupakan
proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Luther Gulick dalam Wahjono 2008:5 mengatakan,”manajemen
adalah ilmu science yang memungkinkan manusia saling bekerja sama secara sistematis sehingga bermanfaat bagi manusia.”
Sedangkan Sentot Imam Wahjono 2008:6 mendefinisikan
”manajemen adalah gabungan ilmu dan seni yang merupakan sekumpulan proses tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pemimpinan, serta pengendalian atas penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sehingga bermanfaat bagi manusia.”
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat dapat menyimpulkan
bahwa, manajemen adalah sebuah langkah atau proses pengelolaan sumber daya yang ada dalam suatu organisasi atau lembaga dalam pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya dimana proses tersebut berisi: perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, koordinasi, pengawasan,
laporan dan pendanaan. M. Manullang 2004:6 menyebutkan bahwa istilah personalia,
personel atau kepegawaian mengandung arti ”keseluruhan orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi.”
Sedangkan pengertian staf menurut Qalyubi 2003:310 adalah
”salah satu bagian dari sumber daya manusia yang dapat mengatur alokasi daya bagi perkembangannya, mampu menyajikan pelayanan kepada
commit to user
9
pengguna sepuas mungkin, mampu memenuhi seluruh sarana-prasarana dan perlengkapan yang diperlukan, dan merekalah sebagai penentu yang
dapat mengantisispasi berbagai gambaran dan imajinasi untuk perkembangan perpustakaan yang akan dicapai di masa mendatang.”
Pengertian staf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
”sekelompok orang yang bekerjasama membantu seorang ketua dalam mengelola sesuatu.”
Dari beberapa pengertian staf diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa staf merupakan sekelompok orang yang bekerja di dalam sebuah
organisasi atau instansi untuk memberikan segala kemampuan yang dimiliki kepada lembaga atau instansi tersebut sesuai dengan keahlian mereka masing-
masing. Kemudian pengertian dari manajemen staf menurut M agus Tulus
1992:3 dalam Sholihin 2001:32, mengatakan bahwa,
”Manajemen staf
adalah segala
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan atas pengadaan pengembangan pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemisahan hubungan kerja yang berkaitan
dengan pegawai dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi atau instansi.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian manajemen personalia adalah
”Suatu pengelolaan yang menyangkut tentang pengarahan dan seleksi karyawan, uraian tugas, pendidikan, latihan dan pengembangannya, adan
hubungan antara majikan atasan dengan karyawan bawahan.”
M. Manullang 2004:6 berpendapat,
”Dengan demikian Manajemen Personalia adalah manajemen yang menitik beratkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di
dalam suatu organisasi.”
Jadi menurut penulis, manajemen staf adalah sebuah langkah
mengelola sekelompok orang yang bekerja di sebuah organisasi atau lembaga dengan menggunakan cara-cara tertentu untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam kendali seorang pemimpin manajer.
commit to user
10 Sehingga pengertian manajemen staf di perpustakaan adalah suatu
langkah pengelolaan sumber daya manusia staf di dalam sebuah perpustakaan untuk pencapaian tujuan secara efektif dan efisien dibawah
kendali seorang pemimpin. 2. Manfaat Manajemen
Dalam mengelola sebuah perpustakaan ada sebuah target tujuan yang akan dicapai agar diperoleh hasil yang optimal dan memuaskan, itulah
suatu manfaat manajemen. Sehingga dengan adanya manajemen staf dapat membantu sebuah
organisasi atau lembaga dalam pencapaian sebuah tujuan, termasuk didalamnya staf dalam menjalankan tugasnya tidak ada paksaan, keluhan dan
sebagainya. Namun mereka mempunyai semangat dalam bekerja, saat seorang staf senang dengan pekerjaannya, maka pencapaian tujuan organisasi
tersebut akan lebih mudah. Manfaat lain dari manajemen menurut Hani Handoko dalam
Martoyo, Susilo. 1987:5 mengemukakan adanya 3 tiga alasan utama diperlukannya manajemen, yakni :
a. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi,
maksudnya adalah bahwa untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi memerlukan sebuah konsep pemikiran yang matang dan terarah, dan juga
terdapat alur dan juga langkah-langkah tertentu yaitu dengan “manajemen”.
b. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
commit to user
11 Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-
tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, terjadinya
konflik diakibatkan karena adanya sebuah kesalah pahaman, sehingga perlu adanya sebuah manajemen untuk mengaturnya, seperti pemilik dan
karyawan, maupun
kreditur, pelanggankonsumen
perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum
adalah efisiensi hasil guna dan efektifitas daya guna, yaitu apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu? dan
apakah hasilnya sudah maksimal? Jadi intinya manfaat manajemen adalah untuk mencapai tujuan,
menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas organisasi.
3. Unsur-unsur Manajemen Untuk membahas fungsi-fungsi manajemen para pakar manajemen
memiliki pendapat
masing-masing, perbedaannya
hanya dalam
penekanannya. Menurut Luther Gullick dalam Sholihin, 2001:37 unsur- unsur manajemen terdiri dari :
a. Planning perencanaan b. Organizing pengorganisasian
c. Staffing penugasan d. Directing Actuiting penggerakan
e. Coordinating pengkoordinasian
commit to user
12 f. Controlling Reporting pengawasan
g. Budgeting pembiayaan
Menurut Wahjono 2008:7 mendefinisikan 4 pokok manajemen, yaitu :
a. Merencanakan planning b. Mengorganisasikan organizing
c. Memimpin actuating, leading
d. Mengendalikan controlling Sedangkan menurut ahli manajemen George Terry dalam Qalyubi
2003:272 menyatakan bahwa
“management is distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated
objective by the use of human beings and other resources.”
Artinya bahwa manajemen adalah suatu proses nyata yang dilakukan terus-menerus dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpian,
dan pengendalian untuk menentukan dan menyelesaikan tujuan atau sasaran dengan melayani pengguna sebagai sumberdaya manusia yang utama.
Menurut Yusuf 2000: 3 dalam Tarto 2007:11 mengatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
a. Fungsi manajerial 1 Perencanaan.
2 Pengorganisasian. 3 Pengarahan.
4 Pengawasan. b. Fungsi Operasional
commit to user
13 1 Pengadaan
2 Pengembangan. 3 Pemberian kompensasi.
4 Pengintegrasian. 5 Pemeliharaan.
6 Pemberhentian. Adapun sifat dari manajemen sumber daya manusia adalah
berfungsi sebagai staf fungsi staf. Dan dari pendapat diatas, menurut penulis unsur-unsur manajemen
terdiri dari, perencanaan yaitu merencanakan segala sesuatunya sebelum tujuan
organisasi itu
dijalankan, pengorganisasian
yaitu struktur
organisasinya, penempatanpenugasan yaitu tentang tugas dan kewajiban staf dimasing-masing bagian, penggerakan yaitu bagian operasional harus
berjalan baik, dan memberikan intruksi lisan maupun tertulis agar staf tidak melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugasnya, pengkoordinasian yaitu
mengenai keselarasan tugas-tugas dan kegiatan staf, pengawasan yaitu kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan, kesalahan dan
kegagalan staf dalam melaksanakan tugas, dan pembiayaan yaitu dana yang akan di keluarkan oleh instansi.
4. Tingkatan Manajemen Menurut Wahjono 2008: 20, bahwa pada umumnya manajemen
dibagi menjadi tiga level, antara lain : a. Manajer Lini Pertama first line manager, seperti mandorpengawas,
supervisor adalah tingkatan terbawah dalam manajemen suatu organisasi.
commit to user
14 Mereka memimpin dan mengawasi langsung serta bertanggung jawab
terhadap kelancaran pekerjaan para tenaga operasional di lapangan. Merekalah yang menjadi tumpuan harapan atas keberhasilan pencapian
tujuan. Mereka diharapkan mampu mengartikan dan menterjemahkan sasaran dan tujuan organisasi. Demikian pula, mereka diharapkan mampu
membuat breakdown pekerjaan yang rinci dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh karyawan pelaksana.
b. Manajer Madya middle manager, yang bertugas memimpin dan mengawasi manajer lini pertama. Contoh manajer madya ialah kepala
departemen, superintenden, manajer keuangan, dan manjer fungsional yang lain. Mereka bertanggung jawab ke manajer puncak. Manajer ini
bertanggung jawab mengimplementasikan kebijakan serta mendapatkan keselarasan antara tuntutan manajer puncak dengan kemampuan
bawahannya.
c.
Manajer Puncak top manager, yang bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan organisasi biasa disebut Direktur, Presiden Direktur Presdir,
General Manger, CEO Chief Executive Officer. Tugasnya adalah menetapkan kebijakan dan mengarahkan organisasi agar dapat
beradaptasi dengan lingkungan mikro dan makro perusahaan dan menjamin tercapainya tujuan perusahaan.
commit to user
15 Bagan 1.
Tingkatan manajemen Manajemen Level
Piramida Manajemen
Sumber: Wahjono, 2008:22
5. Sumber Tenaga Kerja dan Cara Mendapatkannya Tenaga kerja biasanya dibutuhkan oleh sebuah organisasi lembaga
atau instansi untuk memenuhi kebutuhan kerja secara konstan dan memadai sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Untuk memenuhi tenaga kerja tersebut, sebuah organisasi akan membuka lowongan kerja, yang biasanya terjadinya lowongan kerja
dikarenakan adanya tenaga kerja yang pensiun, di mutasi, adanya organisasi baru, penambahan cabang organisasi baru, dan bisa juga karena
pemberhentian atau pemecatan secara terhormat maupun tidak terhormat. Sebuah organisasi membuka lowongan tenaga kerja tentunya harus
melewati proses perekrutan tenaga kerja agar organisasi mendapatkan tenaga Top
First Line Middle
Karyawan pelaksana non-manajerial
commit to user
16 kerja yang sesuai kriteria tentunya dengan adanya syarat-syarat yang sudah
ditentukan. Dalam perekrutan tersebut tentunya harus mengetahui sumber-
sumber tenaga kerja. Menurut Wahjono 2008: 25sumber-sumber tenaga kerja terdiri dari:
a. Walk in, pelamar datang sendiri ke suatu tempat yang disediakan oleh perusahaan perekrut dengan mempersiapkan semua keperluan pelamar
kerja sekaligus siap untuk dilakukan uji dan tes. b. Employee Referals, pelamar berasal dari rekomendasi karyawan, sehingga
bisa dipastikan bahwa pelamar direkomendasikan tersebut telah melewati proses seleksi awal yang telah dilakukan oleh karyawan, khususnya di
sektor moral – bahwa pelamar mempunyai moral, kebiasaan, sikap dan sifat yang baik, yang tidak bertentangan dengan budaya perusahaan.
c. Advertising, perusahaan tinggal memasang iklan pada jenis media, waktu, dan kolom yang cocok.
d. Employment Agencies, di Indonesia agen penempatan tenaga kerja diperankan oleh DepartemenDinas Tenaga Kerja Disnaker yang secara
berkala memasang pengumuman tentang adanya lowongan kerja dari beberapa perusahaan.
e. Academic Resources, lembaga-lembaga pendidikan terkemuka sebagai penghasil karyawan berpotensi tinggi sering menjadi sasaran jujugan
bagi perusahaan yang mencari tenaga kerja dengan menitipkan pengumuman lowongan kerja.
f. Labor Union, serikat pekerja yang bagus biasanya mempunyai daftar anggota yang mempunyai keterampilan dan keahlian khusus yang bisa
commit to user
17 sangat berguna bagi perusahaan, biasanya nama-nama yang terdaftar
dalam serikat tertentu telah melewati suatu proses seleksi profesi dan moral yang cukup ketat.
g. Leasting, khusus untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja siklikal yang tidak terus-menerus, perusahaan bisa memanfaatkan jasa pengerahan
tenaga kerja dengan sistem kontrak sesuai dengan lamanya kebutuhan pekerjaan.
h. Nepotism, penarikan karyawan sering kali terjadi lewat informasi orang dalam, bahkan manajemen pun tidak mengetahui bahwa kebanyakan
pelamar adalah keluarga karyawan. i. Proffesional Assosiation, berbagai asosiasi seperti KADIN, Ikatan Akutan
Indonesia, Permanin, Asosiasi Pengrajin Indonesia Asepi, dapat berfungsi sebagai sumber rekrutmen.
j. Military Veteran, khususnya untuk pos-pos pekerjaan yang memerlukan kecakapan security, seperti satpam dan komandannya, Bodyguard, jasa
pengawalan pengambilan uang seperti Cisco, Securicor, dapat memanfaatkan biro penempatan tenaga kerja yang dimiliki oleh satuan-
satuan bersenjata dan militer untuk penyaluran para veteran. Setelah calon tenaga kerja mengetahui dimana mereka mendapatkan
informasi mengenai lowongan kerja, mereka akan mendaftarkan diri kepada lembaga atau instansi tersebut yang menurut mereka sesuai dengan
kemampuan dan pendidikan yang mereka miliki tentunya dengan melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan oleh lembaga atau instansi yang mereka
pilih.
commit to user
18 Dalam perekrutan tenaga kerja tentunya tidak terlepas dengan
adanya seleksi kerja, dan dalam seleksi kerja lembaga atau instansi akan menggunakan beberapa metode penyeleksian atau pemilihan tenaga kerja.
Menurut Ranupandojo 1994: 24 dalam Tarto 2007:11,
“analisa jabatan adalah
suatu proses untuk
mempelajari dan
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Hasil dari analisa jabatan ini adalah
deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan.”
Menurut Ranupandojo 1994: 27 dalam Tarto 2007:12, deskripsi jabatan adalah suatu statement yang teratur, dari berbagai tugas dan
kewajiban suatu jabatan tertentu. Menurut Ranupandojo 1994: 29 dalam Tarto 2007:13,
Spesifikasi jabatan adalah statement dari kwalitas minimum karyawan yang biasa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik.
Menurut Ranupandojo
1994:45 dalam
Tarto 2007:25,
mengatakan metode yang standart yang digunakan dalam pemilihan tenaga kerja adalah:
a. Wawancara pendahuluan. Tanya jawab mengenai riwayat hidup calon pegawai, biasanya terjadi
sebelum penyerahan surat lamaran pekerjaan. b. Pengisian formulir atau blangko lamaran.
Sebelum menyerahkan surat lamaran pekerjaan, biasanya diberikan formulir atau blangko lamaran untuk diisi.
commit to user
19 c. Memeriksa referensi.
Sebelum menyerahkan surat lamaran pekerjaan, harus diperiksa dulu kelengkapan isinya, baru kemudian diserahkan kepada pihak yang
bersangkutan. d. Tes psikologi.
Tes kejiwaan bagi calon pegawai. e. Wawancara.
Berisi tanya jawab langsung antara calon pegawai dengan pihak yang diutus dari perusahaan untuk wawancara.
f. Persetujuan atasan langsung. Setelah melalui tahap-tahap diatas, kemudian menunggu persetujuan dari
atasan langsung, akan diterima kerja atau tidak. g. Pemeriksaan kesehatan.
Yaitu tes mengenai keadaan kesehatan calon pegawai, agar nantinya saat bekerja tidak terjadi hambatan dalam melaksanakan tugasnya.
h. Indukasi atau orientasi. Pelatihan dasar atau arahan dari masing-masing bagian, agar
memudahkan calon pegawai dalam melaksanakan tugas nantinya. Dan setelah calon tenaga kerja melengkapi semua syarat dan
melewati proses seleksi, selanjutnya tinggal menunggu pengumuman diterima kerja atau tidak sesuai dengan tanggal dan waktu yang sudah
ditentukan. 6. Tugas dan Kewajiban Staf atau Tenaga Kerja
Setelah calon staf melalui proses seleksi dan kemudian diberi pemberitahuan diterima kerja, maka staf atau tenaga kerja akan menerima
commit to user
20 tugas dan tanggung jawab yang akan mereka dapatkan, yang dimaksud tugas
dan kewajiban disini adalah sebuah perincian kegiatan kerja baik itu harian, bulanan maupun tahunan yang akan dilakukan selama orang tersebut
menjabat sebagai staf di lembaga atau instansi yang telah mereka pilih sesuai dengan penempatan masing-masing staf.
Tugas dan kewajiban staf, antara lain: a. Melaksanakan kegiatan kerja sesuai dengan perintah atasan,
b. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh lembaga atau instansi, c. Melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing,
d. Melaksanakan kegiatan kerja dengan maksimal. e. Membuat laporan untuk dipertanggung jawabkan kepada atasan.
7. Kompensasi Tenaga Kerja Menurut Handoko 1984:245 dalam Tarto 2007:26, dikatakan
bahwa,
“kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilakukan dan sebagai
multifaktor untuk pelaksanaan kegiatan diwaktu yang akan datang.”
Menurut Yusuf 2000:46 dalam Tarto 2007:36 dikatakan upah
adalah. a. Tiap-tiap pembayaran yang berupa uang yang diterima oleh buruh sebagai
ganti pekerjaan. b. Perumusan, makanan, bahan makanan dan pekerjaan yang nilainya
ditaksir menurut harga umum setempat. Menurut Dewan penelitian pengupahan nasional dalam Yusuf,
2000:46 dalam Tarto 2007:36
”upah adalah penerimaan suatu imbalan dari penerimaan kepada pemberian kerja untuk suatu pekerjaan jaminan kelangsungan hidup bagi
commit to user
21
kemanusiaan yang layak dan kelangsungan produksi yang dinyatakan bagi kemanusiaan yang layak dan ditetapkan menurut persetujuan.”
Jadi menurut penulis, kesimpulan dari semua pendapat diatas bahwa
kompensasi adalah upah, gaji, atau imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja, sebagai bentuk rasa tanggung jawab yang diberikan karena sudah
melaksanakan tugas, dan juga sudah menjadi hak mereka, yang jumlahnya sudah disepakati bersama sebelumnya sesuai dengan jabatannya masing-
masing. Menurut Yusuf, 2000: 46 dalam Tarto 2007:36, program
kompensasi dirancang untuk tujuan : a. Menarik para karyawan atau tenaga kerja yang qualifid berkualitas
kedalam organisasi. b. Memotivasi karyawan agar mereka mencapai prestasi yang unggul.
c. Menciptakan masa dinas yang panjang atau untuk karyawan tetap dalam perusahaan.
Kompensasi dibuat dengan tujuan agar para staf mendapatkan hak mereka masing-masing tentunya, tetapi selain itu juga untuk memotivasi para
staf agar lebih giat lagi bekerja dan tugas dapat cepat terselesaikan. Kompensasi dibutuhkan juga untuk memotivasi staf agar mendapatkan
prestasi yang lebih unggul dan dapat menjadi karyawan teladan, sehingga akan memperlambat masa pensiun karena dirasa menjadi nilai positif karena
dapat selalu menjalankan tugas dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan kompensasi atau
upah adalah: a. Organisasi buruh, yaitu penetapam Upah Minimum Regional UMR
commit to user
22 b. Kemampuan perusahaan, yaitu pembagian hasil sisa usaha yang dapat
dinikmati antara buruh dan pemilik saham dan harus disesuaikan dengan ketentuan tertentu.
c. Produktivitas perusahaan, yaitu hasil dari banyaknya produk yang terjual oleh perusahaan.
d. Biaya hidup, yaitu banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
e. Pemerintah, yaitu keterlibatan pemerintah tentang pajak penghasilan 8. Ketrampilan yang harus dimiliki pemimpin
Seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi, lembaga ataupun instansi harus memiliki ketrampilan atau skill yang harus dimiliki
yakni sifat, sikap, perilaku dan kemampuan yang baik untuk tercapainya tujuan yang telah disepakati sebelumnya. Seorang pemimpin akan menjadi
contoh bagi bawahannya dan merupakan cerminan organisasi tersebut, organisasi yang baik bermula dari pemimpin yang baik pula.
Menurut Susilo Martoyo 1990:149,
”Pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya.”
Menurut Koontz dalam Wahjono 2008:159 mengikhtisarkan ada 4
sifat utama berpengaruh terhadap kesuksesan seorang pemimpin yaitu : a. Kecerdasan
b. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan
d. Sikap-sikap hubungan manusiawi
commit to user
23 Sedangkan menurut Wahjono sendiri 2008:22, ketrampilan
manajemen antara lain : a. Ketrampilan Konseptual conceptual skill adalah kemampuan mental
untuk mengkoordinasi dan memadukan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini berarti kemampuan manajer untuk melihat organisasi
secara keseluruhan dan memahami hubungan antar elemen yang saling terkait dan saling tergantung.
b. Ketrampilan Kemanusiaan interpersonal skill adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan manusia lain. Berarti manajer harus mempunyai
kemampuan untuk memotivasi orang lain agar tercipta partisipasi bersama dalam mencapai tujuan organisasi.
c. Ketrampilan Teknis technical skills adalah kemampuan dalam menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan di bidang-bidang
khusus, sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.
Menurut Magdalena Lumbatoruan dalam Qalyubi 2003:282, menyatakan bahwa seorang pemimpin dinilai berhasil, antara lain, apabila
mampu : a. Memotovasi bawahannya untuk bekerja sama,
Yaitu adanya dorongan dari atasan kepada bawahannya untuk menjalin kerjasama agar tugas dapat terselesaikan dengan baik.
b. Membuat keputusan yang dapat dilaksanakan dengan baik, Bahwa seorang atasan tidak boleh membuat keputusan yang kiranya
membertkan atau tidak mungkin sanggup untuk dilaksanakan oleh bawahannya.
commit to user
24 c. Mengendalikan situasi,
Bahwa seorang atasan harus mampu membaca situasi dahulu sebelum akhirnya dapat mengendalikan situasi serumit apapun.
d. Memikul tanggung jawab, Pemimpin harus berani mempertanggung jawabkan semua tugas yang
telah diberikan kepada dirinya. e. Bersikap adil terhadap seluruh karyawan,
Seorang pemimpin hendaknya tidak pilih kasih atau bersikap adil dalam memberikan tugas kepada para stafnya. Sehingga tidak akan
menimbulkan rasa iri dan ketidak puasan dari para karyawan yang akan mengakibatkan pertengkaran.
f. Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan bawahan terdapat pekerjaan mereka.
Artinya bahwa seorang pemimpin hendaknya memberikan pujian kepada bawahan atas kinerja mereka, karena hasil dari pekerjaan mereka akan
bermanfaat bagi orang lain, dan apabila mereka melakukan kesalahan harus selalu diberi motivasi dan arahan agar kesalahan tersebut tidak
terulang kembali
B. Pengertian Perpustakaan