15
C. PENGERTIAN IKLAN
Iklan  bagi  orang  awam  merupakan  sarana  untuk  mempromosikan  suatu barang  dengan  tampilan  yang  semenarik  mungkin  dan  bersifat  membujuk  dan
merayu  pelanggan  untuk  mau  menggunakan  barang  atau  jasa  yang  di  tawarkan oleh  pengiklan  tersebut.  Tapi  bagi    orang  yang  berkecimpung  di  bidang
periklanan  advertesing , iklan tak hanya sebatas  menawarkan barang atau jasa saja,  akan  tetapi  iklan  juga  mempunyai  devinisi,  sejarah,  jenis
–  jenis  iklan, elemen
– elemen dalam iklan, kelemahan serta keunggulan iklan tersebut.
1. Definisi Iklan
Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk  yang ditujukan kepada masyarakat  lewat  suatu  media.  Namun  demikian,  untuk  membedakan  dengan
pengumuman  biasa,  iklan  lebih  diarahkan  untuk  membujuk  orang  supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh Frank Jefkins :
advertising aims to persuade people to buy.
Masyarakat  periklanan  Indonesia  mendefinisikan  iklan  sebagai  segala bentuk  pesan  tentang  suatu  produk  yang  disampaikan  lewat  media  masa,
ditujukan  kepada  sebagian  atau  seluruh  masyarakat.  Sedangkan  pengertian periklanan  didefinisikan  sebagai  keseluruhan  proses  yang  meliputi  penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan
penyampaian iklan.
kasali, 1995 : 9-11
16 Selain  itu,  Institute  Praktisi  Periklanan  Inggris  mendefinisikan  istilah  periklanan
sebagai  pesan – pesan penjualan  yang paling persuasive yang diarahkan kepada
para  calon  pembeli  yang  paling  potensial  atas  produk  barang  atau  jasa  tertentu dengan biaya yang semurah
– murahnya.  jefkins, 1996 : 5
2. Sejarah Iklan
Iklan  yang sering kita lihat dan dengar diradio,  ditelevisi dan bisa saja di pinggir
–  pinggir  jalan  sebenarnya  mempunyai  sejarah  yang  dimulai  dengan sebuah penemuan yang tidak disengaja dan berawal dari ide sebuah perusahaan di
Amerika Serikat dan pemilik stasiun radio yang memberi kesempatan pada pihak yang  mempunyai  ikatan  kontrak  dengan  perusahaan  tersebut  untuk  menyiarkan
programnya sendiri dan iklan berkembang seiring perkembangan jaman pada saat itu  dan  berkembang  pula  peraturan
–  peraturan  yang  mengatur  tentang penayangan iklan.
Awal mula munculnya iklan pada media penyiaran di dunia terjadi secara hampir  tidak  disengaja  di  Amerika  Serikat.  Pada  tanggal  11  februari  1922
perusahaan  yang  berbasis  teknologi  ATT  pemilik  stasiun  radio  WEAF mengumumkan  bahwa  radio  tersebut  tidak  akan  menyiarkan  programnya  sendiri
namun akan memberikan kesempatan kepada pihak lain yang sudah mengikatkan kontrak  dengan  WEAF  untuk  menyiarkan  programnya.  ATT  memeperlakukan
radio  WEAF  sama  seperti  unit  usaha  lainnya  seperti  usaha  jaringan  telepon  dan telegram  jarak  jauh  yang  disewakan  keberbagai  perusahaan  untuk  memenuhi
kebuuhan komunikasi perusahaan – perusahaan itu. Jaringan telepon dan telegram
17 itu  disewakan  ATT  dengan  system
leasing
yang  disewakan.  Dalam  hal  radio WEAF, ATT mengumumkan bahwa program pihak lain yang disiarkan radio itu
dapat berupa iklan. Tujuh  bulan  setelah  pengumuman  dari  ATT  tersebut,  pada  tanggal  28
Agustus  1922    perusahaan
Queensboro  Real  Estate  Corporation
New  York menayangkan  program  siarn  iklan  selama  10  menit  yang  mempromosikan
penjualan  kawasan  perumahan  yang  baru  saja  selesai  di  bangun.  Siaran  itu kemudian  diakui  sebagai  siaran  iklan  pertama  dalam  sejarah  stasiun
radio.
Queensboro
kemudian membayar 50 dollar AS untuk meyiarkan iklan yang ditulis oleh Dewey Pinkser.
Pada tahun 1925 radio WEAF menyatakan telah memperoleh keuntungan dari  kegiatannya  tersebut.  Perusahaan
–  perusahaan  lain  kemudi8an  mengikuti jejak
Queensboro
untuk memasang iklan di radio WEAF. Menjelang tahun 1930 seorang pengelola stasiun radio  menyadari bahwa menjual waktu siaran  iklan
dapat mendukung kelangsungan operasional stasiun siaran. Siaran  iklan  televise  pertama  kali  mengudara  pada  tahun  1941,  tahun  itu
menjadi  tahun  pertama  mengudaranya  siaran  televise  komersial.  Perusahaan
Bulova  Wacth  Company
menjadi  perusahaan  yang  pertama  kali  iklannya ditayangkan di televise dan membayar sekitar sembilan dollar.
Pada awalnya,
siaran iklan
dipandang sebagai
upaya untuk
mempertahankan  kelangsungan  operasional  stasiun  penyiaran.  Ketika  itu, pendapatan  yang  di  terima  dari  iklan  hanya  sebatas  untuk  membayar  listrik,
18 perawatan peralatan, dan gedung, atau untuk membayar honor pekerja. Belum ada
pemikiran  untuk  menjadikan  siaran  iklan  sebagai  sumber  keuntungan
profit
. Hal itu didasarkan atas sejarah penggunaan radio di Amerika Serikat  AS  yang
awalnya  digunakan  sebagai  instrument  untuk  membantu  navigasi,  selain  itu spectrum  frekuensi  yang  digunakan  radio  merupakan  wilayah  publik  dan  dinilai
tidak patut digunakan untuk yujuan komersial demi keuntungan stasiun penyiaran. Pemerintah  AS  melalui  menteri  perdagangan  Herbert  Hoover  pada
awalnya menentang kehadiran iklan pada stasiun penyiaran dengan pernyataannya yang sinis
“ it
is inconceivable that we should allow so great a responsibility for service,  for  news,  for  entertainment,  and  for  vital  commercial  purposes  to  be
drowned  in  adverstising  charter.
”    tidak  dapat  diterima  kita  membiarkan tanggung  jawab  pelayanan,  pemberitaan,  hiburan  dan  perdagangan  vital
tenggelam  dalam  ocehan –  ocehan  iklan.  Willis  Aldridge    1992
menggambarkan  situasi  ketika  itu  dengan  ungkapan: ”
adverstising  was  seen  in those  early  years  merely  as  a  means  of  making  broadcasting  possible,  not  as  a
source  of  a  profit  to  station  operators  “    iklan  dipandang  pada  tahun  –  tahun awalnya  sebagai  cara  untuk  mempertahankan  kelangsungan  siaran,  dan  bukan
sebagai sumber keuntungan bagi pengelola stasiun. Terdapat  barbagai  pembatasan  yang  harus  diikuti  stasiun  penyiaran  dan
pemasangan iklan pada tahun – tahun awal siaran iklan muncul di televise sebagai
mana  yang diatur dalam
Code of  Good Prantice
yang dikeluarkan oleh
National Asscciation  of  Broadcaster.
Beberapa  produk  tertentu  ketika  itu  tidak diperbolehkan  disiarkan  sebagai  iklan  karena  dianggap  terlalu  pribadi,  misalnya
19 produk  kebersihan  wanita,  obat  wasir,  Salah  satu  batasan  itu  yakni  tidak
diperbolehkan mengiklankan produk yang dianggap bersifat pribadi, bahkan pasta gigi  yang  dianggap  terlalu  personal  sehingga  tidak  pantas  di  iklankan.  Tahun
1930-an, televise CBS pernah menolak juga menayankan iklan obat wasir. Berbagai  pembatasan  terhadap  penayangan  iklan  ternyata  hanya
berlangsung  singkat.  Semangat  komersialisasi  siaran  meningkat,  ketika pemasangan  iklan  mulai  menggunakan  nama
–  nama  perusahaan  sebagai  nama program siaran. Prusahaan
Palmolive Company
bahkan pernah mengubah nama –
nama artis penyanyi utamanya yang tampil dalam suatu program hiburan dengan nama  lain  yang  mencerminkan  produk  perusahaan  itu.  Pengakuan  pertama
terhadap  keberadaan  siaran  iklan  dilontarkan  pertama  kali  oleh  Mark  Wood, sebagai  Presiden  jaringan  NBC,  pada  tahun  1946  yang  menyatakan  bahwa  ada
salah satu fungsi utama stasiun radio adalah menjual barang. Saat  ini,  hampir  seluruh  jenis  barang  dan  jasa  dapat  diiklankan  dimedia
televise  dan  radio,  hanya  produk  rokok  dan  minuman  keras  yang  dikenakan pembatasan  untuk  tampil  pada  siaran  iklan.  kedua  produk  itu  oleh  undang
– undang  termasuk  diIndonesia  dikenakan  pembatasan.  Produk  minuman  keras
tidak  boleh  sama  sekali  ditampilkan  dalam  siaran  iklan.  Sementara  iklan  rokok atau  bir  tampil  tanpa  memperlihatkan  orang  yang  sedang  merokok  atau  orang
yang  sedang  minum  bir.  Di  AS  terdapat  perbedaan  antara  miniman  keras  dan minuman bir namun di Indonesia iklan bir dianggap sama dengan minuman keras.
20 Pembatasan  jumlah  waktu  yang  diperbolehkan  untuk  menayangkan  iklan
juga terus meningkat.  Pada tahun 1952,  durasi iklan  yang  ditayangkan  pada saat prime time adalah enam menit namun saat ini boleh dikatakan tidak ada larangan
yang membatasi penayangan iklan.  Morissan, 2008 :212-215
3. Element Penting Dalam Iklan Radio