Proses Mixing Proses Evaluasi

49 juga suara narator sebuah iklan tersebut. Suara – suara manusia yang telah didapat kemudian diambil untuk di mix atau dicampur dengan efek – efek suara atau musik dalam proses mixing.

3. Proses Mixing

Proses mixing adalah proses mencampurkan suara manusia dengan efek suara agar menciptakan situasi yang alami seperti di kehidupan sehari – hari atau bisa juga menambahkan musik atau backsound untuk sebuah percakapan atau kata ajakan dalam iklan tersebut. Efek suara dapat berupa suara pintu, suara ayam, suara jangkrik yang menggambarkan situasi pada saat itu, atau bisa jugu menambahkan efek suara yang menggambarkan keadaan seorang yang sedang bercakap – cakap kemudian ia bingung. Misalnya saja suara ”toooing” untuk menggambarkan orang tersebut sedang bingung atau efek suara batuk yang menggambarkan orang itu sedang sakit, dan sebagainya. Kemudian musik yang digunakan juga harus sesuai tema yang diangkat pada iklan tersebut seperti misalnya saja lagu – lagu cinta untuk tema yang sedang diangkat yaitu dua orang yang sedang berpacaran, atau lagu yang bertemakan pemilu untuk iklan layanan masyarakat yang bermaksud mengajak pendengar untuk mau ikut berpartisipasi dalam pemilu, dan sebagainya. Dalam proses mixing ini suara – suara manusia di tata dan diurutkan sesuai script, kemudian disisipi efek suara atau musik backsound diantara suara manusia namun efek suara atau musik backsound tidak boleh lebih keras suaranya atau tidak boleh menutupi suara manusia karena suara manusia yang membawa pesan iklan pada pendengar. Suara manusia harus lebih dominan daripada efek suara atau musik backsound . Setelah meletakkan efek suara atau musik backsound , dan sudah menata bagian – bagian antara 50 suara manusia dan efek suara atau musik backsound tersebut kemudian me- mixdown suara yang sudah ditata, setelah menata suara manusia dengan efek suara dan musik maka masuklah pada proses selanjutnya yaitu peroses evaluasi.

4. Proses Evaluasi

Proses evaluasi merupakan proses akhir dalam editing. Karena semua suara baik suara manusia maupun efek suara atau musik sudah tercampur dan menjadi satu, tinggal mengevaluasi mana yang sudah pas dan mana yang belum pas agar dapat layak untuk disiarkan. Proses evaluasi membutuhkan ketelitian dalam mendengarkan iklan yang telah dibuat. Editor perlu mendengarkan iklan tersebut berulang – ulang agar iklan yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkannya. Apabila pada saat evaluasi menemukan musik yang terlalu keras sehingga suara manusia tidak begitu terdengar, maka editor perlu mengulangi pekerjaan di proses mixing kembali dan mengurangi volume musik atau efek suara yang menutupi suara manusia tadi. Namun apabila masih terdengar kurang pas atau ada yang kurang mungkin volume musik atau efek suaranya masih terlalu besar atau terlalu kecil volume suaranya, maka editor harus menambah atau mengurangi volume suara sampai editor merasa suara yang dihasilkan sudah balance atau sudah pas. Bila merasa sudah pas antara suara manusia dan efek suaranya atau sudah enak untuk didengar, maka me- mixdown kembali iklan tersebut dan mengevaluasinya kembali. Masalah yang ada pada saat mengevaluasi tidak hanya masalah volume suara saja, mungkin bisa saja terjadi jarak antara suara manusia dengan efek suara terlalu dekat atau terlalu jauh sehingga suara yang di hasilkan kurang memberi imajinasi dan kurang memberi suatu greget atau suasana yang diberikan orang dalam iklan tersebut kurang tercipta dalam iklan tersebut. 51 Seperti misalnya celetukan orang dan diberi efek suara lucu, tetapi efek suara tersebut sedikit meleset jauh dari suara manusia atau terlalu dekat dengan suara manusia, maka suasana lucu yang diharapkan kurang membawa kelucuannya dan kurang enak didengarkan. Bila iklan yang dibuat sudah layak untuk disiarkan, maka tugas editor telah selesai,kemudian menyerahkan pada marketing.

4. Penyerahan Iklan Pada Marketing