30
4.2. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata Indeks Plak Awal pada Kelompok
Perlakuan.
Rata-rata indeks plak awal setiap pemeriksaan pada masing-masing kelompok perlakuan Tabel 2 terlihat adanya perbedaan yang bermakna p=0,00. Melalui tabel
Post Hoc Tests terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara pemeriksaan pertama dengan kedua, kedua dengan ketiga, dan pertama dengan ketiga pada kelompok
peragaan dan video p=0,00. Pada kelompok kontrol terlihat perbedaan yang bermakna hanya antara pemeriksaan pertama dengan kedua dan ketiga p=0,00,
namun terlihat tidak adanya perbedaan yang bermakna antara pemeriksaan kedua dengan ketiga p=0,22.
Tabel 2.
Hasil perhitungan nilai rata-rata indeks plak awal pada kelompok perlakuan.
Kelompok Perlakuan
Pemeriksaan n Indeks Plak Awal
X ± SD p
Peragaan Pertama
Kedua Ketiga
20 20
20 3,18 ± 0,39
2,45 ± 0,34 1,89 ± 0,32
0,000
Video Pertama
Kedua Ketiga
20 20
20 3,18 ± 0,38
2,57 ± 0,28 2,13 ± 0,37
0,000
Kontrol Pertama
Kedua Ketiga
20 20
20 3,14 ± 0,35
2,78 ± 0,36 2,63 ± 0,43
0,000 Terdapat perbedaan yang bermakna pada p0,05
4.3. Hasil Perhitungan Selisih Rata-Rata Indeks Plak Awal pada Setiap
Pemeriksaan.
Selisih rata-rata indeks plak awal antara pemeriksaan pertama dengan kedua, kedua dengan ketiga, dan pertama dengan ketiga pada masing-masing kelompok
Universitas Sumatera Utara
31
perlakuan Tabel 3 terlihat adanya perbedaan yang bermakna p=0,00. Melalui tabel Post Hoc Tests pada selisih indeks plak awal pemeriksaan pertama dengan kedua dan
kedua dengan ketiga terlihat tidak adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok peragaan dengan kelompok video p=0,20 dan p=0,18, sedangkan dengan kelompok
kontrol terlihat adanya perbedaan yang bermakna p=0,00. Pada kelompok video, terlihat adanya perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol p=0,01.
Pada selisih indeks plak awal pemeriksaan pertama dengan ketiga terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok peragaan dengan kelompok video
p=0,04, sedangkan dengan kelompok kontrol terlihat adanya perbedaan yang bermakna p=0,00. Pada kelompok video, terlihat adanya perbedaan yang bermakna
dengan kelompok kontrol p=0,00. Tabel
3. Hasil perhitungan selisih rata-rata indeks plak awal pada setiap
pemeriksaan.
Pemeriksaan Kelompok
Perlakuan n
Selisih Rata-Rata Indeks Plak Awal
X ± SD p
Pemeriksaan 1 dengan 2
Peragaan Video
Kontrol 20
20 20
0,74 ± 0,26 0,62 ± 0,29
0,36 ± 0,31 0,000
Pemeriksaan 2 dengan 3
Peragaan Video
Kontrol 20
20 20
0,56 ± 0,35 0,44 ± 0,31
0,15 ± 0,18 0,000
Pemeriksaan 1 dengan 3
Peragaan Video
Kontrol 20
20 20
1,30 ± 0,44 1,06 ± 0,29
0,51 ± 0,37 0,000
Terdapat perbedaan yang bermakna pada p0,05
Universitas Sumatera Utara
32
4.4. Hasil Perhitungan Selisih Rata-Rata Indeks Plak Awal dan Akhir
antar Kelompok Perlakuan pada Setiap Pemeriksaan.
Selisih rata-rata indeks plak awal dan akhir antar kelompok perlakuan pada setiap pemeriksaan Tabel 4 terlihat adanya perbedaan yang bermakna p=0,00.
Melalui tabel Post Hoc Tests terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok peragaan dengan kelompok video p=0,02 dan dengan kelompok kontrol
p=0,00 pada masing-masing pemeriksaan. Begitu pula pada kelompok video, terlihat adanya perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol p=0,00 pada
masing-masing pemeriksaan. Tabel 4. Hasil perhitungan selisih rata-rata indeks plak awal dan akhir antar
kelompok perlakuan dalam penyuluhan kesehatan gigi anak usia 8-9 tahun pada setiap pemeriksaan.
Pemeriksaan Kelompok
Perlakuan n
Selisih Rata-Rata Indeks Plak Awal dan Akhir
X ± SD p
Pertama Peragaan
Video Kontrol
20 20
20 1,44 ± 0,34
1,20 ± 0,40 0,70 ± 0,20
0,000
Kedua Peragaan
Video Kontrol
20 20
20 1,29 ± 0,32
1,01 ± 0,35 0,56 ± 0,24
0,000
Ketiga Peragaan
Video Kontrol
20 20
20 1,23 ± 0,36
0,64 ± 0,28 0,43 ± 0,20
0,000 Terdapat perbedaan yang bermakna pada p0,05
Universitas Sumatera Utara
33
BAB 5 PEMBAHASAN