Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4 sebesar Rp. 561,8 milyar akan didistribusikan kepada 561.832 siswa SMA.
Sasaran BSM meliputi 561.832 siswa SMA dengan total alokasi dana sebesar Rp. 561.832.000.000,-. Biaya satuan Rp 1.000.000 per siswa per tahun atau
Rp. 500.000 per siswa per 6 bulansemester. Ketentuan distribusi bantuan tersebut sebagai berikut: 1 Siswa kelas X dan XI tahun pelajaran 20122013
diberikan selama 1 tahun; 2 Siswa kelas XII tahun pelajaran 20122013 diberikan selama 6 bulan; 3 Siswa kelas X tahun pelajaran 20132014
diberikan selama 6 bulan Kemendikbud, 2013: 3. Melalui pemberian bantuan siswa miskin BSM yang lebih luas
dengan jumlah yang lebih besar, maka akan ada banyak siswa yang melanjutkan pendidikannya sampai dengan selesai. Kondisi ini sangat
memungkinkan siswa dari keluarga miskin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu pemberian BSM yang diperluas dan
diperbesar diharpkan
dapat mengurangi
jumlah siswa
dari keluargamasyarakat miskin yang putus sekolah.
Pemberian BSM disalurkan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMA kepada setiap SMA
Negeri di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya, program ini ternyata memiliki beberapa permasalahan. Berdasarkan informasi hasil pra-survei di
SMA Negeri 6 diketahui bahwa penerapan BSM masih mengalami beberapa masalah, diantaranya pembagian kartu BSM masih belum terbagi dengan
tepat. Banyak siswa yang seharusnya mendapatkan BSM tidak dapat memperoleh BSM tersebut dikarenakan status pekerjaan orangtua yang
5 merupakan PNS, padahal jika dilihat dari keadaan ekonomi, keluarga tersebut
merupakan keluarga miskin yang memiliki banyak anak yang menjadi tanggungan. Berdarkan paparan masalah tersebut, perlu diketahui bagaimana
pelaksanaan program Bantuan Siswa Miskin BSM, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan untuk memperbaiki
program tersebut. Dengan pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian
“Implementasi Program Bantuan Siswa Miskin BSM di SMA Negeri 6 Yogyakarta
”. B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Tingginya angka putus sekolah drop out di jenjang SMA dikarenakan tingginya biaya pendidikan.
2. Banyak masyarakat miskin yang sulit mengakses pendidikan yang bermutu.
3. Implementasi program BSM yang masih menghadapi beberapa permasalahan.
4. Masih belum tepatnya pembagian kartu Bantuan Siswa Miskin BSM 5. Masih banyak siswa yang tidak mendapatkan BSM dikarenakan pekerjaan
orangtua.
6