PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Pengujian Validitas

53 Sebelum instrumen penelitian disebarkan kepada responden, harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba ditujukan dalam rangka menguji apakah instrumen tersebut ketika nanti digunakan dalam pengumpulan data mampu menghasilkan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dalam pelaksanaannya, ada kaidah mengenai ketentuan jumlah sampel uji coba. Ketentuannya adalah apabila sampel penelitian lebih dari 50 dan kurang dari 200 maka jumlah sampel dalam uji coba instrumen adalah sebesar 30. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 78 orang yang berarti pada kelas 200x50, sehingga jumlah sampel uji coba instrumen adalah 30 orang. Setelah uji coba instrumen dilakukan, langkah selanjutnya adalah pengujian validitas dan realibilitasnya.

G. PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Pengujian Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, sementara itu valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2011: 173. Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan validasi adalah melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada para ahli Judgment experts mengenai butir- butir instrumen. Setelah butir instrumen tersebut dinyatakan dapat digunakan, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap instrumen tersebut. Hasil dari uji coba tersebut kemudian dapat digunakan untuk menguji valid tidaknya butir instrumen tersebut. Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, 54 yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Perhitungan analisis tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS for windows 16.0. Secara keseluruhan jumlah butir soal yang terdapat pada kuesioner tersebut berjumlah 120 butir dengan rincian masing-masing 40 butir soal untuk setiap variabel. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Hasil Uji Validitas Instrumen No Variabel Jumlah Item Keterangan Valid Valid Tidak Valid 1 Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 X 1 38 butir 2 butir 4, 21 r hitung r table 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah X 2 38 butir 2 butir 3, 7 r hitung r table 3 Kinerja Guru Y 36 butir 4 butir 1,32,34,37 r hitung r table Melihat ringkasan pada tabel 9, variabel Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 X 1 yang terdiri dari 40 butir soal tidak semuanya valid. Hasil pengujian pada ujicoba menunjukkan bahwa butir nomor 4 dan 21 dinyatakan tidak valid, hal ini dikarenakan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel yakni 0,361. Pada ringkasan tabel tersebut, variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah X 2 yang terdiri dari 40 butir soal juga tidak semuanya valid. Hasil pengujian pada ujicoba menunjukkan bahwa butir nomor 3 dan 7 dinyatakan tidak valid, hal ini dikarenakan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel yakni 0,361. 55 Sedangkan pada variabel Kinerja Guru Y apabila dilihat dalam tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa dari jumlah 40 butir soal terdapat 4 butir yang dinyatakan tidak valid yaitu pada nomor 1, 32, 34, dan 37, hal itu dikarenakan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel yakni 0,361.

2. Pengujian Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan data yang samakonsisten Sugiyono, 2011: 175. Dalam pengujian reliabilitas ini digunakan reliabilitas internal yaitu reliabilitas yang didapatkan dengan cara menganalisa data dari satu kali pengetesan menggunakan teknik tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 123 penggunaan uji statistik Cronbach Alpha dapat digunakan pada pengujian reliabilitas, dan instrumen dikatakan reliabel apabila memenuhi syarat besaran nilai Cronbach Alpha 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No Variabel Cronbach alpha a’ Keterangan 1 Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 0,964 Reliabel a’ 0,6 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah 0,972 Reliabel a’ 0,6 3 Kinerja Guru 0,942 Reliabel a’ 0,6 Melihat ringkasan hasil dari uji reliabilitas tersebut, variabel Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 X 1 , Kepemimpinan Kepala Sekolah X 2 dan Kinerja Guru Y yang memiliki butir soal masing- masing berjumlah 40 butir didapatkan bahwa nilai cronbach alpha a’ 56 lebih besar dari 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir soal yang terdapat pada ketiga variabel tersebut reliabel sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

H. UJI PERSYARATAN ANALISIS ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data

Dokumen yang terkait

DUKUNGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU, KEDISIPLINAN SISWA, PELAYANAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA SEKOLAH Dukungan Sistem Manajemen Mutu, Kedisiplinan Siswa, Pelayanan Guru dan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Sekolah di SMK Kota Surakarta Tahun 2015

0 4 21

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta) Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta).

0 1 14

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta) Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta).

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 15

PENDAHULUAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 12

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU MATEMATIKA Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Guru Matematika Di SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.

0 1 16

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU MATEMATIKA Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Guru Matematika Di SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.

0 2 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN PEGAWAI DALAM MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 PADA SMK NEGERI DI KOTA.

0 0 60

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 1 147