JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto dilihat dari TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

45

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto dilihat dari

variabel yang digunakan, karena dalam penelitian ini tidak dilakukan manipulasi pada variabel-variabel penelitian, tetapi mengungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada pada diri responden sebelum penelitian ini dilakukan. Ex post facto berasal dari bahasa latin yang artinya dari sesudah fakta, itu berarti bahwa penelitian jenis ini dilakukan sesudah perbedaan pada variabel bebas terjadi akibat perkembangan kejadian secara alamiah Donald Ary dkk, 1995 : 382-383. Dalam buku yang sama Kerlinger mengartikan penelitian ini sebagai penyelidikan empiris yang sistematis sehingga peneliti tidak mengendalikan variabel-variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi, jadi hubungan antar variabel-variabel itu dilakukan, tanpa intervensi langsung benrdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat tersebut.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta. Batas geografis dari SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagai berikut: Sebelah utara : Warnet Muga dan bengkel motor Sebelah selatan : Panti asuhan Islam Giwangan 46 Sebelah timur : Jalan Pramuka Yogyakarta Sebelah barat : Perumahan Giwangan Asri Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian terlaksana sesuai jadwal yaitu pada rentang waktu 25 april 2014 - 25 juni 2014.

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel terikat dependent dan variabel bebas independent. Variabel terikat dalam penelitian merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lainnya sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang berdiri sendiri tanpa bergantung pada variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru sedangkan variabel bebasnya adalah penerapan sistem mutu ISO 9001: 2008 dan kepemimpinan kepala sekolah. Definisi operasional dari masing-masing variabel yaitu sebagai berikut: 1. Kinerja guru merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai yang tercantum dalam standar kompetensi guru. Standar kompetensi guru meliputi kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian. 2. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan suatu bentuk perwujudan kepala sekolah dalam memimpin sekolah yang menyangkut perannya dalam aspek kepribadian, kewirausahaan, sosial, edukasi, manajerial, supervisi, leader, inovator, motivator. 47 3. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 merupakan implementasi dari kumpulan standar dalam hal sistem mutu yang sudah tertuang pada klausul-klausulnya.

D. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Dokumen yang terkait

DUKUNGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU, KEDISIPLINAN SISWA, PELAYANAN GURU DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA SEKOLAH Dukungan Sistem Manajemen Mutu, Kedisiplinan Siswa, Pelayanan Guru dan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Sekolah di SMK Kota Surakarta Tahun 2015

0 4 21

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta) Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta).

0 1 14

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta) Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru (Studi Empirik SMK Muhammadiyah 3 Surakarta).

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 15

PENDAHULUAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 12

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU MATEMATIKA Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Guru Matematika Di SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.

0 1 16

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU MATEMATIKA Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Guru Matematika Di SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.

0 2 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN PEGAWAI DALAM MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 PADA SMK NEGERI DI KOTA.

0 0 60

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 1 147