Efektivitas Pengecoh Deskripsi Teori

= banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah � = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar � = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar � = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar � = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2013: 228-229 Intepretasi terhadap hasil perhitungan Daya Pembeda dapat digunakan kriteria sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,21 – 0,40 = cukup satistifactory D = 0,41 – 0,70 = baik good D = 0,71 – 1,00 = baik sekali excellent D =negatif, semuanya tidak baik. Jadi, sebaiknya dibuang. Suharsimi Arikunto, 2013: 232 Besarnya Daya Pembeda ditunjukkan dengan indeks diskriminasi atau Daya Pembeda dengan menggunakan simbol D. Semakin tinggi indeks pembeda soal, maka soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar. Tanda negatif yang dijumpai pada perhitungan indeks diskriminasi soal menunjukkan bahwa soal menggambarkan kualitas peserta tes secara terbalik, dimana siswa pandai disebut bodoh dan siswa bodoh disebut pandai.

5. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas pengecoh distractor merupakan distribusi jawaban testee berdasarkan jawaban a, b, c, d, e atau tidak memilih sama sekali. Suatu pilihan jawaban option disebut efektif jika memenuhi fungsinya atau tujuan disajikannya pilihan jawaban tersebut tercapai. Hal ini berarti bahwa setiap pilihan jawaban yang disajikan masing- masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih. Efektivitas penggunaan pengecoh dapat diketahui dengan melihat pola sebaran jawaban para siswa. Pola sebaran jawaban diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban atau yang tidak memilih apapun. Dari pola sebaran jawaban data ditentukan apakah pengecoh dapat berfungsi atau tidak. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata oleh peserta didik. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 233 yang dimaksud pola penyebaran jawaban soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal dalam bentuk pilihan ganda. Menurut Zainal Arifin 2013: 279 pada soal dalam bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban opsi yang merupakan pengecoh. Berdasarkan pemaparan para ahli maka, Efektivitas Pengecoh adalah seberapa baik pilihan yang salah dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Semakin banyak peserta tes yang memilih pengecoh tersebut, maka pengecoh tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Indeks pengecoh dihitung dengan menggunakan rumus : � = � � − � � − 1 1 Keterangan : IP = indeks pengecoh P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban opsi 1 = bilangan tetap Zainal Arifin, 2013: 279 Intepretasi terhadap hasil perhitungan Efektivitas Pengecoh dapat digunakan kriteria sebagai berikut : Sangat baik IP = 76 - 125 Baik IP = 51 - 75 atau 126 - 150 Kurang Baik IP = 26 - 50 atau 151 - 175 Jelek IP = 0 - 25 atau 176 - 200 Sangat Jelek IP = lebih dari 200 Zainal Arifin, 2013: 280 Apabila semua peserta didik menjawab benar pada butir soal tertentu maka IP = 0, berarti soal tersebut jelek dan pengecoh tidak berfungsi. Anas Sudijono 2015: 411 menyatakan bahwa pengecoh telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila pengecoh tersebut telah dipilih sekurang-kurangnya 5 dari seluruh peserta tes. Butir soal yang baik adalah soal pengecoh yang dipilih peserta tes secara merata. Sebaliknya, butir soal yang buruk pengecohnya tidak dipilih secara merata. Tujuan utama dari pemasangan distractor pada setiap butir item adalah agar dari sekian banyak peserta tes yang mengikuti tes hasil belajar ada yang tertarik untuk memilihnya. Distractor akan mengecoh peserta didik yang kurang pandai untuk dapat dibedakan dengan yang pandai. Distractor yang baik adalah yang dapat dihindari oleh peserta didik yang pandai dan akan dipilih oleh peserta didik yang kurang pandai.

B. Penelitian yang Relevan