menunjukkan sulit dan mudahnya suatu soal dinamakan indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai
1,00. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks
yang diperoleh, makin mudah soal tersebut.
4. Daya Pembeda
Daya Pembeda adalah kemampuan suatu butir soal tes hasil belajar untuk membedakan mendiskriminasi antara peserta tes yang
berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah sehingga peserta yang berkemampuan tinggi akan lebih banyak menjawab benar, begitu
pula yang berkemampuan rendah akan lebih banyak menjawab salah. Daryanto 2012: 183 mengemukakan bahwa Daya Pembeda
merupakan kemampuan pada setiap butir soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan kemampuan
rendah. Menurut Zainal Arifin 2013: 273 perhitungan Daya Pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum atau kurang menguasai kompetensi
berdasarkan kriteria tertentu. Mengetahui Daya Pembeda item sangat penting, sebab salah satu dasar pegangan untuk menyusun butir tes
hasil belajar adalah adanya anggapan bahwa kemampuan antara
testee
yang satu dengan
testee
yang lain berbeda-beda. Selain itu, butir tes hasil belajar harus mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan
adanya perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan
testee
tersebut. Daya Pembeda soal akan mengkaji soal-soal tes dari segi
kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam kategori prestasi rendah maupun tinggi. Soal yang memiliki Daya
Pembeda akan mampu menunjukkan hasil yang tinggi bila diberikan kepada siswa dengan prestasi tinggi dan hasil yang rendah bila
diberikan kepada siswa berprestasi rendah. Perhitungan Daya Pembeda dibedakan antara kelompok kecil dan kelompok besar.
Kelompok kecil merupakan kelompok yang terdiri kurang dari 100 seratus orang, sebaliknya kelompok besar adalah kelompok yang
terdiri lebih dari 100 seratus orang. a.
Untuk kelompok kecil Seluruh kelompok peserta tes testee dibagi dua sama besar,
50 kelompok atas JA dan kelompok bawah JB. Seluruh pengikut tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah
lalu dibagi dua.
b. Untuk kelompok besar
Mengingat biaya dan waktu untuk menganalisis, maka untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu
27 skor teratas sebagai kelompok atas JA dan 27 skor terbawah sebagai kelompok bawah JB.
Suharsimi Arikunto, 2013: 227 Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Daya Pembeda
pada soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:
� = �
− �
= � − � Keterangan :
D = Daya Pembeda
= banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah
� = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar � = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
� = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar � = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Suharsimi Arikunto, 2013: 228-229 Intepretasi terhadap hasil perhitungan Daya Pembeda dapat digunakan
kriteria sebagai berikut: D = 0,00
– 0,20 = jelek
poor
D = 0,21 – 0,40 = cukup
satistifactory
D = 0,41 – 0,70 = baik
good
D = 0,71 – 1,00 = baik sekali
excellent
D =negatif, semuanya tidak baik. Jadi, sebaiknya dibuang. Suharsimi Arikunto, 2013: 232
Besarnya Daya Pembeda ditunjukkan dengan indeks diskriminasi atau Daya Pembeda dengan menggunakan simbol D. Semakin tinggi
indeks pembeda soal, maka soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar. Tanda negatif
yang dijumpai
pada perhitungan
indeks diskriminasi
soal menunjukkan bahwa soal menggambarkan kualitas peserta tes secara
terbalik, dimana siswa pandai disebut bodoh dan siswa bodoh disebut pandai.
5. Efektivitas Pengecoh