1. Validitas
Validitas item dihitung menggunakan rumus korelasi
point biserial
, dengan rumus sebagai berikut:
�
���
=
�
−
�
�
�
√
� Keterangan:
�
���
= Koefisien korelasi biserial
�
= Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi yang dicari Validitasnya
�
= Rerata skor total �
�
= Srandar deviasi dari skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah Suharsimi Arikunto, 2013: 93
Koefisien korelasi
point biserial
�
���
dari hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5
sesuai dengan jumlah lembar jawab siswa yang diteliti. Interpretasi dari pengonsultasian tersebut menggunakan ketentuan apabila
�
���
≥ r tabel , maka soal berkategori valid dan apabila
�
���
r tabel, maka soal berkategori tidak valid.
2. Reliabilitas
Pada soal pilihan ganda untuk mencari Reliabilitas dapat menggunakan K-R 20, sebagai berikut:
�
11
=
� �−1
� − ∑ � �
Keterangan: �
11
= Reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya item
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
S = standard deviasi dari tes Suharsimi Arikunto, 2013: 115
Interpretasi terhadap hasil perhiungan koefisien Reliabilitas tes �
11
pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a.
Apabila �
11
sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan telah
memiliki Reliabilitas yang tinggi =
reliable
. b.
Apabila �
11
lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji Reliabilitasnya dinyatakan belum
memiliki Reliabilitas yang tinggi
un-reliable
. Anas Sudijono, 2015: 209
Apabila �
11
sama dengan atau lebih besar dari 0,70 maka tes hasil belajar yang sedang diuji dinyatakan reliabel. Namun jika
�
11
kurang dari 0,70 maka dapat dinyatakan tidak reliabel. Tes yang reliabel
adalah apabila koefisien Reliabilitasnya tinggi dan kesalahan baku pengukurannya
standard error of measurement
rendah.
3. Tingkat Kesukaran