Deskripsi Teori KAJIAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karerana itu semua peneliti harus berbekal teori. Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas. Menurut Sugiyono 2014:41 bahwa “ Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam ”. Kerlinger 1978 mengemukakan bahwa “theory is a set of interrelated construct concepts, definitions, and proposition that present a systema tic view of phenomena by specifying relation among variables, with purpose of explaning and predicting the phenomena ”. Teori adalah seperangkat konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sitematik, melalui spesifikasi hubungan antara variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Schwandt 2001, penelitian kualitatif memakai pengertian yang sedikit berbeda. Ada empat pengertian teori dalam penelitian kualitatif, yaitu: a Sebagai generalisasi yang diperoleh melalui penelitian empiris, b sebagai penjelasan sebab-akibat yang padu dan sistematis tentang berbagai fenomena sosial, c sebagai orientasi atau perspektif untuk melihat masalah, memecahkan masalah, dan memahami serta menjelaskan realitas sosial, d s ebagai ‘teori kritis’ critical theory , yang merupakan cara membuat teori dan produk dari cara membuat teori itu . Cara dan produk ini bertentangan dengan cara pandang yang menghasilkan dua pengertian pertama a dan b karena: a. Melakukan tinjauan kritis terhadap konsep, pemahaman, kategori yang saat ini sudah ada tentang kehidupan sosial manusia, yang selama ini dianggap “sudah dari sananya” taken for granted . b. Menganggap teori sebagai sesuatu yang melekat kepada praxis . Dalam tradisi empiris, ilmuan beranggapan bahwa kegiatan ilmiahnya bukan bagian dari kehidupan sosial sehari- hari, melainkan sebuah kegiatan terpisah dan “netral”. Kalau sebuah teori akan diterapkan, maka harus ada kegiatan lain yang tidak digolo ngkan sebagai “ilmiah”. Teori kritis, sebaliknya, menganggap bahwa seorang ilmuan harus “punya kepentingan” dan setiap teori sekaligus punya nilai empiris praktis maupun normatif. c. Merupakan teori yang menggunakan metode kritik secara terus menerus dan ketat imminent critique terhadap semua pemikiran yang saat ini sudah ada, bekerja dari dalam struktur pemikiran tersebut untuk menemukan pertentangan- pertentangan dan hal-hal yang selama ini disembunyikan. Jadi, secara eksplisit para teoritisi kritis bermaksud membongkar tatanan ilmiah yang selama ini dibangun lewat cara-cara non-kritis. Menurut Jonathan H. Turner Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskanbagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu teori adalah teori itu adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

B. Strategi