31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 20122013 selama bulan Januari-April di SD Negeri Karangtengah 01 yang terletak di
Jalan Macanan-Tlogo Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Siswa SD Negeri Karangtengah 01 berjumlah 234 siswa. Di sini
peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 41 siswa dengan jumlah 17 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Rata-rata usia
siswa kelas 5 sekitar 10 tahun. Siswa kelas 5 pada umumnya masih suka bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak
ditunggu oleh gurunya.
3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK ini dilaksanakan secara kolaboratif, artinya penelitian dilaksanakan bekerjasama
dengan guru kelas. Disini peneliti bekerja sama dengan guru kelas yaitu ibu Ari Rukoyah S.Pd.SD yang mengajar kelas 5 di SD Negeri Karangtengah 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang merupakan guru lulusan Universitas Terbuka berusia 34 tahun dan golongan II C.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat
kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya. Proses penelitian
berbentuk siklus. Siklus berlangsung dua kali. Setiap siklus terdiri dari lima kegiatan pokok, yaitu 1 observasi, 2 perencanaan tindakan, 3
pelaksanaan tindakan, 4 observasi, 5 refleksi. Sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum perencanaan dilaksanakan, perlu dilakukan survey di kelas 5 SD Negeri Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Dalam survey ditemukan beberapa kondisi yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Kenyataan yang terjadi seperti siswa yang selalu
pasif saat pembelajaran berlangsung, guru yang selalu menggunakan metode konvensional ceramah sehingga mengakibatkan hasil belajar
siswa rendah. Hal ini dapat dilihat pada pemerolehan nilai pada pembelajaran sebelumnya yaitu lebih dari sebagian besar siswa
mendapatkan nilai rendah di bawah KKM. Dari kendala yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, maka
persiapan perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah: 1.
Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 2.
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa saat pembelajaran.
3. Merumuskan indikator yang akan dicapai.
4. Merancang pembelajaran berorientasi pada pembelajaran kooperatif
tipe
jigsaw
dalam mata pelajaran IPA melalui penyusunan RPP. 5.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 6.
Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi pembelajaran saat tindakan berlangsung.
b. Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 3 kali pertemuan. Tindakan siklus I
dan siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan, yaitu : 1.
Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw
pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 5.
2. Melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran oleh observer pada
guru praktikan dan siswa dengan lembar observasi.
3. Melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung. c.
Pengamatan observasi Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi
dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dengan tujuan mengumpulkan data secara kualitatif mengenai
aktivitas guru dan siswa bertujuan untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian akan menjadi
refleksi sebagai tindak lanjut. Instrumen pedoman observasi dapat dilihat pada lampiran.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan
dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamatinya. Dengan refleksi, segala kegiatan yang telah baik hendaknya di
pertahankan dan kegiatan yang masih mengalami kekurangan dapat di perbaiki oleh guru supaya dalam pembelajaran berikutnya semua
kekurangan-kekurangan tersebut tidak terulang kembali.
3.3 Variabel Penelitian