119
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari pembahasan mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Subulussalam, dari penelitian ini dapat penulis uraikan berikut ini.
6.1 Kesimpulan
Hasil berdasarkan temuan dilapangan dari berbagai tahapan dalam proses penyusunan rencana tata ruang dan wilayah Kota Subulussalam, Partisipasi
masyarakat pada tahap persiapan penyusunan RTRW, menunjukkan bahwa
masyarakat pasif dan tidak dilibatkan secara aktif dalam pada tahap ini. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah pembahasan hal-hal yang bersifat teknis antara
Dinas Pekerjaan Umum selaku pemilik proyek dengan konsultan pelaksana selaku pelaksana proyek, pembahasan yang terjadi menyangkut pemahaman terhadap
kerangka acuan kerja, penyiapan rencana anggaran dan biaya, kajian awal data sekunder, persiapan teknis penyiapan data awal, perumusan metodologi, penyusunan
rencana kerja rinci dan penyiapan perangkat survey serta pemberitaan penyusunan RTRW.
Tahap awal persiapan penyusunan RTRW ini masyarakat berpartisipasi hanya menerima informasi dari surat kabar dan koran yang menyatakan bahwa pekerjaaan
RTRW akan dilaksanakan dan partisipasi masyarakat juga dilakukan melalui kegiatan
Universitas Sumatera Utara
120
komunikasi politik dengan menyebarluaskan informasi-informasi mengenai penyusunan RTRW. Komunikasi politik ini disampaikan masyarakat melalui kontak
antar individu ke individu yang lain. Partisipasi masyarakat pada tahap pengumpulan data dan informasi
penyusunan RTRW, dalam tahapan ini masyarakat sudah mulai berpartisipasi dengan mengikuti rapat di kantor camat untuk pengumpulan datan dan informasi. Bentuk
partisipasi masyarakat dalam tahap ini adalah dengan memberikan sumbangan idepemikiran dalam mengisi angket dan memberikan sumbangan waktu untuk
mengikuti rapat serta memberikan sumbangan tenaga untuk mendampingi konsultan pelaksana dilapangan terkait pengumpulan datainformasi. Dari hasil temuan
lapangan menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap ini masih terbatas pada tingkat Cynical Consultation, dimana tingkat partisipasi masyarakat masih
cenderung rendah karena masyarakat hanya diajak untuk mengikuti pertemuan dan memberikan informasi namun dalam pertemuan tersebut tidak mengetahui secara
substanstif untuk apa informasi tersebut mereka berikan. Partisipasi masyarakat pada tahap analisa data dan tahap perumusan RTRW,
hasil temuan lapangan dalam tahapan ini menunjukkan masyarakat sudah lebih aktif dalam berpartisipasi dimana dalam tahap-tahap ini masyarakat secara aktif mengikuti
acara seminar draft awal RTRW yang dilakukan di Kantor Walikota Subulussalam yang di ikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Bentuk partisipasi masyarakat dalam
tahap-tahap ini adalah dengan memberikan sumbangan waktu untuk mengikuti seminar dan memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan
Universitas Sumatera Utara
121
RTRW, ada beberapa sumbangan pemikiran yang diberikan yaitu pemikiran untuk menciptakan kawasan plasma nutfah tanaman hutan rakyat berupa hutan kapur,
pemikiran untuk alih fungsi kawasan hutan produksi, pemikiran untuk mengintegrasikan jaringan jalan antar kecamatan serta pemikiran untuk mewujudkan
kawasan perkantoran pemerintah dalam sebuah kawasan. Kemudian hasil temuan lapangan juga menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap ini telah
meningkat pada level High Quality Information dimana pada seminar draft awal RTRW tersebut sudah terjadinya proses dialog atau konsultasi antara pemerintah
daerah dengan masyarakat yang lebih menyentuh substansif permasalahan. Partisipasi masyarakat pada tahap penyusunan rancangan peraturan
daerahqanun RTRW, dalam tahapan ini masyarakat berpartisipasi dengan mengikuti pertemuan di kantor walikota subulussalam dengan tim asistensi perumusan
rancangan peraturan daerahqanun RTRW untuk merumuskan materi teknis RTRW dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam
tahap ini adalah dengan memberikan sumbangan idepemikiran dalam perumusan rancangan peraturan daerah terutama memberikan masukanpemikiran terkait dengan
insentif dan disentif serta peraturan zonasi yang tidak memberatkan masyarakat dalam RTRW, disamping itu bentuk partisipasi masyarakat dapat dilihat dari
keikutsertaan masyarakat dalam mengahdiri pertemuan dimana daam hal ini bentuk partisipasi adalah memberikan sumbangan waktu untuk mengikuti pertemuan, dari
hasil temuan lapangan menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap ini berada pada level Cynical Consultation, dimana tingkat partisipasi masyarakat masih
Universitas Sumatera Utara
122
cenderung rendah karena masyarakat hanya diajak untuk mengikuti pertemuandan melakukan pembahasan namun dalam pertemuan tersebut masyarakat tidak memiliki
pengetahuan substanstif untuk melakukan pembahasan dimaksud. Informasi dari berbagai keterangan diatas menunjukkan bahwa dari berbagai
tahapan dalam proses penyusunan rencana tata ruang dan wilayah Kota Subulussalam telah terjadi partisipasi partisipasi masyarakat secara bervariatif dalam setiap tahapan
penyusunan RTRW. Setiap tahap pada penyusunan RTRW terjadi partisipasi yang berbeda-beda baik dalam bentuk partisipasi maupun tingkat partisipasi masyarakat.
Namun demikian secara keseluruhan dalam proses penyusunan rencana tata ruang dan wilayah kota Subulussalam sudah menunjukkan adanya partisipasi masyarakat.
6.2 Saran-Saran