1. Media massa koran, majalah, tabloid, televisi, radio sebagai sarana utama bagi penyaluran informasi-informasi politik. Peranan media massa dalam
komunikasi politik menggambarkan cara-cara tertentu dalam mana seluruh proses politik terintegrasi dengan jaringan komunikasi sosial yang lebih
luas. 2. Organisasi yang bersifat formal seperti partai politik dan kelompok
kepentingan, dimana organisasi-organisasi tersebut dapat menyajikan saluran yang dapat mengadakan kontak antara pejabat politik dan pejabat
administratif serta rakyat pada umumnya. 3. Kontak antara individu dan kelompok individu.
Individu dan kelompok individu, saluran ini tidak seluruhnya diselubungi oleh media massa dan organisasi formal, disamping itu saluran ini
merupakan basis dari teori komunikasi yang penting.
2.2 Jenis dan Bentuk Partisipasi Masyarakat
Partisipasi dari berbagai pengertian konsep partisipasi kemudian dapat dibedakan pula jenis atau bentuk dari partisipasi. Menurut Davis seperti yang dikutip
oleh Sastropoetro 1988:16, mengemukakan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dapat dilihat sebagai berikut, yaitu:
1. Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa. 2. Sumbangan spontan berupa uang dan barang.
Universitas Sumatera Utara
3. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan donornya berasal dari sumbangan individuinstansi yang berada diluar lingkungan tertentu
dermawan, pihak ketiga. 4. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari, dan dibiayai seluruhnya oleh
komuniti biasanya diputuskan oleh rapat komuniti, antara lain rapat desa yang menentukan anggarannya.
5. Sumbangan dalam bentuk kerja, yang biasanya dilakukan oleh tenaga ahli setempat.
6. Aksi massa. 7. Mengadakan pembangunan dikalangan keluarga desa sendiri.
8. Membangun proyek komuniti yang bersifat otonom. Kemudian Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi masyarakat
seperti yang dikutip oleh Sastropoetro 1988:16, yaitu sebagai berikut: 1. Pikiran psychological participation.
2. Tenaga physical participation. 3. Pikiran dan tenaga psychological dan physical participation
4. Keahlian participation with skill. 5. Barang material participation.
6. Uang money participation. Gabungan dua karakteristik partisipasi yaitu impetus to participate dan
motivation for participate, Cohen dan Uphoff 1977:94 mengemukakan sembilan tipe partisipasi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Voluntered participation initiated from below, adalah partisipasi yang secara sukarela tumbuh dari bawah. Partisipasi sukarela ini tubuh karena
adanya kepedulian, kesadaran dan tanggung jawab dari masyarakat. Partisipasi ini timbul semata-mata karena inisiatif masyarakat tanpa ada
dorongan atau paksanaan dari pemerintah. 2. Rewarded participation initiated from below, adalah partisipasi yang
tumbuh dari bawah karena adanya sesuatu yang diharapkan imbalan. 3. Enforced participation initiated from below, adalah partisipasi yang
tumbuh dari bawah karena adanya paksaan atau tekanan. Masyarakat dengan keinginan sendiri berpartisipasi untuk melaksanakan ketentuan atau
peraturan yang berlaku. 4. Voluntered participation initiated from above, adalah partisipasi
masyarakat secara sukarela yang tumbuh dari atas. Dengan pengaruh yang diberikan pemerintah menyebabkan masyarakat mempunyai pemahaman
akan keinginan pemimpin. 5. Rewarded participation initiated from above, adalah partisipasi timbul
karena mengharapkan imbalan dari pemerintah. Masyarakat karena dorongan untuk mendapatkan imbalan dari pemerintah, berpartisipasi
sesuai dengan keinginan pemerintah. 6. Enforced participation initiated from above, adalah partisipasi yang
tumbuh karena adanya paksaan atau tekanan dari atas. Adanya sanksi yang diterapkan oleh pemerintah kepada masyarakat apabila tidak berpartisipasi.
Universitas Sumatera Utara
7. Voluntered participation through shared initiative, adalah partisipasi masyarakat yang tumbuh karena adanya inisiatif dari kedua pihak.
Partisipasi ini lahir dari perpaduan antara kemampuan yang dimiliki oleh pemerintah untuk menggerakkan masyarakat dan kesadaran yang dimiliki
masyarakat, maka akan melahirkan partisipasi secara sukarela. 8. Rewarded participation through shared initiative, adalah partisipasi
masyarakat yang mengharapkan imbalan berdasarkan inisiatif bersama antara pemimpin dan masyarakat. Partisipasi ini lahir dari hasil kompromi
pemerintah dan masyarakat, dimana untuk setiap partisipasi yang diberikan masyarakat akan memperoleh imbalan berupa hadiah atau penghargaan.
9. Enforced participation through shared initiative, adalah partisipasi berdasarkan adanya sanksi yang timbul sebagai inisiatif bersama antara
pemimpin dengan masyarakat. Terdapat kompromi tentang sanksi apabila masyarakat tidak berpartisipasi sesuai keinginan pemimpin.
Penggabungan dari keinginan dan dorongan untuk berpartisipasi tersebut melahirkan tiga bentuk partisipasi yaitu:
1. Partisipasi yang dilakukan secara sekarela, 2. Partisipasi yang dilakukan untuk mendapatkan imbalan, dan
3. Partisipasi yang dilakukan karena paksaan. Penyebab timbulnya dorongan untuk berpartisipasi yaitu:
1. Keinginan dari masyarakat bawah, 2. Keinginan dari pemerintah atas, dan
3. Keinginan bersama antara masyarakat dan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Tingkat atau Jenjang Partisipasi Masyarakat