penelusuran berbagai informasi melalui internet juga menambah referensi dan bahan kajian yang menarik, surat kabar yang menyajikan pembahasan RTRW dan sampai
dimana penyelesaian masalah tersebut, kendala apa yang terjadi dikumpulkan penulis menambah khazanah wawasan penulis. Berbagai undang-undang dan keputusan yang
telah diambil pemerintah menjadi penting untuk diketahui untuk menambah pengertian penulis tentang arti pentingnya RTRW ini bagi masyarakat di Kota
Subulussalam, data statistik juga sangat diperlukan menambah volume materi yang menjadi kajian RTRW itu sendiri secara teknis membantu implementasi dilapangan
setelah RTRW ini disyahkan pemerintah, hal ini dapat diperoleh dari Kantor Pusat Data statistik Kota Subulussalam.
3.5 Teknik Sampling
Gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana tata ruang dan wilayah Kota Subulussalam dapat diperoleh dari banyak informan,
sejalan dengan pendapat Bungin 2001:118. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh melalui
informan. Menurut Moleong 2001:90, “informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian”. Agar
informasi yang didapat lebih tepat dan akurat maka informan yang dimaksud haruslah mengetahui dan memahami sepenuhnya mengenai objek kajian yang diteliti.
Informan sebagaimana tersebut diatas ditentukan secara purposive sampling dimana berdasarkan pemikiran yang logis dari informan sengaja dipilih oleh peneliti
guna memperoleh informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian sehingga
Universitas Sumatera Utara
apa yang sedang terjadi dapat diketahui, bola panas RTRW sedang dimana perlunya penelusuran lebih lanjut untuk itu, orang-orang yang ditetapkan menjadi informan
dan informasi yang akan diperoleh dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Penetapan Informan Berdasarkan Informasi yang dicari
Informasi Yang Ingin Diperoleh
Informan Jumlah
Informan Pandangan
mengenai Permasala-han RTRW Kota
Subulussalam 1. Ketua DPRK Subulussalam Masa
Jabatan 2008-2009 2. LSM LP KAPUR Subulussalam
3. Tokoh Masyarakat Rundeng 1 Orang
1 Orang 1 Orang
Pandangan mengenai
Kebijakan Revisi
Penyusunan Dokumen
RTRW Kota Subulussalam 1. Walikota
Subulussalam Masa
Jabatan 2009-2014 2. Sekretaris Daerah
1 Orang 1 Orang
Pandangan Mengenai
Partisipasi Masyarakat dalam Proses Penyusu-nan RTRW
Kota Subulusalam 1.
Ketua BKPRD Kota S. Salam 2.
Kepala Bappeda 3.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum 4.
Kepala Dinas Kehutanan 5.
Kepala Dinas Pertambangan 6.
Kepala Bagian Hukum 7.
Konsultan Pelaksana 8.
Camat 9.
Kepala Mukim 10. Kepala Kampong
11. Tokoh MasyarakatMasyarakat 12. LSM
1 Orang 1 Orang
1 Orang 1 Orang
1 Orang 1 Orang
1 Orang 3 Orang
1 Orang 2 Orang
5 Orang 1 Orang
Jumlah 24 Orang
Sumber: Data diolah penulis, tahun 2014 Secara umum alasan penulis memilih informan diatas dikarenakan informan
tersebut lebih mengetahui mengenai permasalahan penelitian, komunikatif dan mudah untuk dihubungi. Adapun kriteria dalam memilih informan dapat dijelaskan pada
uraian dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
DPRK Kota Subulussalam, LSM LP KAPUR dan Tokoh Masyarakat merupakan pihak yang mengetahui permasalahan penolakan Draft RTRW yang telah
disusun pertama sekali pada tahun 2008. Pimpinan Kota Subulussalam dan Sekretaris Daerah Subulussalam merupakan pihak yang berwenang dan berkepentingan untuk
melakukan revisi penyusunan RTRW. Ketua BKPRD, Kepala SKPK, Kepala Bagian Hukum, Konsultan Pelaksana, Camat, Kepala Mukim, Kepala Kampong, Tokoh
Masyarakat Tokoh Pemuda dan LSM sebanyak 18 Orang merupakan penduduk di wilayah Kota Subulussalam yang dianggap mengetahui dan memahami objek
penelitian dimana masyarakat ini merupakan orang-orang yang ikut serta dalam rapat-rapat, pertemuan dalam proses penyusunan tata ruang dan wilayah Kota
Subulussalam, sehingga dari informan ini diperoleh gambaran mengenai partisipasi yang dilakukan masyarakat dalam penyusunan tata ruang. Penentuan jumlah
informan masyarakat berbeda-beda pada setiap Kecamatan dan jumlahnya hanya 18 Orang dikarenakan alasan waktu penelitian lapangan yang sangat terbatas.
3.6 Metode Analisis Data