masalah yang diteliti. Hal ini seperti yang dikemukakan Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2001:3.
Pendekatan ini dilakukan untuk memudahkan penulis mendeskripsikan Rencana Tata Ruang Wilayah Subulussalam yang baru sehingga RTRW tersebut
disetujui dan disyahkan oleh pemerintah dan rampung akhirnya dapat dipakai untuk kepentingan masyarakat Kota Subulussalam.
3.2 Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan judul penelitian partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana tata ruang wilayah kota Subulussalam Provinsi Aceh penulis ingin
mengetetahui apakah ada peran masyarakat di ikutsertakan partisipasif atau tidak nonpartisipasif dalam upaya-upaya proses penyusunan perencanaan pembangunan
Daerah Kota Subulussalam yang dituangkan dalam draff sejak awal hingga disyahkan RTRW oleh pemerintah, apakah pemerintah mengakomodir seluruh atau sebagian
kepentingan masyarakat sehingga kepentingan masyarakat terlindungi. Jika peran masyarakat tidak ada maka apakah terjadi kendala dan benturan sehingga
kepentingan mayarakat terabaikan.
3.3 Jenis Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan secara mendalam kondisi Kota Subulussalam sebelum dan sesudah tersusunnya RTRW, sehingga penulis perlu
menguraikan lebih mendetail suatu kondisi sebelumnya yang merupakan sejarah yang melatar belakangi terbentuknya RTRW, tokoh yang bermain dan zona dan batas-batas
Universitas Sumatera Utara
wilayah mana yang akan diatur, setelah itu kondisi kondisi berkembang yang merupakan dinamika sebelum RTRW terbentuk, bagaimana peran masyarakat,
keinginan masyarakat setempat, keinginan pemerintah yang ingin diwujudkan dan tokoh–tokoh yang peduli menindaklanjuti, gejolak sosial masyarakat, kegagalan yang
menyertai, korban yang timbul sebagai akibat RTRW belum disetujui dan setelah RTRW terbentuk dan disyahkan pemerintah apa yang terjadi kemudian menjadikan
Kota Subulussalam menjadi lebih maju atau sebaliknya. Penulis menentukan jenis penelitian yang paling tepat yakni metode deskriptif adalah sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada
waktu atau saat sekarang dan berdasarkan fakta-fakta yang tampak faktual sebagaimana adanya, yang pada akhirnya akan menjawab apa yang menjadi
pertanyaan di benak peneliti tentang penelitiannya. Hal ini senada dengan Nawawi 1983:63.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan bagian terpenting dalam penelitian, karena hakikat dari penelitian merupakan pencaharian seluruh aspek data yang nantinya diinterpretasikan
dan dianalisis. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data dalam
penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian yaitu tekhnik wawancara mendalam indepth interview secara semi
Universitas Sumatera Utara
terstruktur, yaitu dengan memawancarai pada informan sebagai pejabat atau orang yang berkompeten yang mengetahui langsung pada inti permasalahan RTRW, bukan
yang bersifat umum ini dapat dilakukan dengan mendatangi informan dikantornya, atau menemuinya pada saat rapat membahas RTRW, janji ketemu atau kapan saja
sempat, dalam hal ini pertanyaan diawali dengan pertanyaan terstruktur dengan menanyakan yang gampang dan mudah dimengerti dan langsung dijawab dengan
spontan sampai menanyakan lebih mendetail yang mungkin tidak dapat dijawab secara langsung atau perlu membuka data terlebih dahulu seperti pasal-pasal atau
undang dan peraturan, namun hal tersebut harus pada pedoman wawancara, kemudian satu persatu diperdalam untuk memperoleh informasi lebih lanjut, sehingga akan
diperoleh jawaban yang meliputi semua variabel dengan keterangan lengkap dan mendalam. Informasi yang didapatkan bisa dikembangkan lebih lanjut selama dan
setelah wawancara berlangsung, disamping itu untuk memperoleh data lebih rinci, kegiatan ini terkadang dilakukan dengan cara mendatangi beberapa informan yang
dianggap lebih mengerti dan memahami topik dari penelitian, hal ini membawa manfaat bagi penulis selain lebih dekat mengenal dengan tokoh lama, tokoh baru atau
masyarakat yang ikut berpartisipasi, mahasiswa dan saling bersilaturahmi sesama warga kota yang sama.
Data sekunder juga sangat membantu menambah materi yang akan dibahas penulis melalui studi kepustakaan dan dokumentasi yang membahas dan mengkaji
materi dan tinjauan teoritis yang mendukung hasil penelitian, hal ini dilakukan selama berjam-jam di perpustakaan membolak balik buku lembar demi lembar,
Universitas Sumatera Utara
penelusuran berbagai informasi melalui internet juga menambah referensi dan bahan kajian yang menarik, surat kabar yang menyajikan pembahasan RTRW dan sampai
dimana penyelesaian masalah tersebut, kendala apa yang terjadi dikumpulkan penulis menambah khazanah wawasan penulis. Berbagai undang-undang dan keputusan yang
telah diambil pemerintah menjadi penting untuk diketahui untuk menambah pengertian penulis tentang arti pentingnya RTRW ini bagi masyarakat di Kota
Subulussalam, data statistik juga sangat diperlukan menambah volume materi yang menjadi kajian RTRW itu sendiri secara teknis membantu implementasi dilapangan
setelah RTRW ini disyahkan pemerintah, hal ini dapat diperoleh dari Kantor Pusat Data statistik Kota Subulussalam.
3.5 Teknik Sampling