84 Sedangkan perawatan darurat adalah perawatan yang tak terduga sebelumnya
karena ada kerusakan atau tanda bahaya. Sementara perawatan preventif adalah perawatan rutin yang dilakukan pada selang waktu tertentu dengan kriteria yang
ditentukan sebelumnya. Tujuan perawatan ini adalah untuk mencegah kemungkinan sarana dan prasarana tidak dapat berfungsi pada saaat digunakan.
Oleh karena itu agar sarana dan prasarana pendidikan di SLB Negeri 1 Bantul selalu dalam keadaan baik sehingga dapat berfungsi seharusnya dilakukan
pemeliharaan secara rutin, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang berjudul Kecukupan Sarana dan Prasarana di Sekolah Luar Biasa SLB Negeri 1 Bantul memiliki keterbatasan penelitian yaitu:
1. Fokus penelitian hanya mengungkap kecukupan sarana dan prasarana
berdasarkan standar sarana dan prasarana sehingga dalam penyajian data belum mengungkap mengenai kualitas sarana dan prasarana.
2. Peneliti belum mengungkap hambatan-hambatan dalam pemenuhan sarana
dan prasarana pendidikan 3.
Peneliti belum bisa mengungkap faktor-faktor masalah-masalah yang menyebabkan sarana dan prasarana belum tersedia.
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai kecukupan sarana dan prasarana berdasarkan standar sarana dan prasarana di SLB Negeri 1
Bantul dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kecukupan sarana dan prasarana berdasarkan jurusan ketunaan Kecukupan sarana pada ruang kelas Jurusan Tunanetra memiliki nilai
persentase kecukupan sebesar 54, Jurusan Tunarungu memiliki nilai persentase kecukupan sebesar 72, Jurusan Tunagrahita memiliki nilai persentase
kecukupan 63, Jurusan Tunadaksa memiliki nilai persentase kecukupan 54 dan Jurusan Autis memiliki nilai persentase kecukupan 70. Dari nilai persentase
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecukupan sarana ruang kelas Jurusan Tunanetra dan tunadaksa memiliki nilai persentase kecukupan paling rendah,
sedangkan Jurusan Tunarungu memiliki nilai persentase kecukupan paling tinggi. Prasarana ruang pembelajaran khusus di SLB Negeri 1 Bantul memiliki
ruang Bina Wicara dan ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Jurusan Tunarungu, ruang Bina Diri untuk Jurusan Tunagrahita, ruang Bina Diri dan gerak
untuk Jurusan Tunadaksa, ruang laboratorium kemandirian autis untuk Jurusan Autis dan ruang keterampilan dengan kondisi baik. Kecukupan sarana untuk
pembelajaran khusus pada Jurusan Tunanetra memiliki nilai persentase 44, kecukupan sarana ruang Bina Wicara memiliki nilai persentase 42 sedangkan
pada ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama memiliki nilai persentase 29,