Model Pengembangan METODE PENELITIAN

literatur dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk. Kegiatan observasi atau pengamatan lapangan dilakukan dalam waktu sebulan sebelum penelitian. Observasi ini dilakukan di Yogakarta, kususnya pada komunitas musik digital. Observasi juga dilakukan di internet, baik dalam website maupun forum. Internet dapat mewakili komunitas musik digital dengan cakupan yang luas, yaitu dari seluruh Indonesia, bahkan ada beberapa yang berasal dari Luar Negeri. Dalam penelitian ini, permasalahan yang ditemukan di lapangan adalah kesulitan untuk menemukan plug-in angklung dengan variasi suara yang beragam. Padahal dalam perkembangan teknik dan format permainan angklung telah memunculkan berbagai variasi suara yang bermacam- macam. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara dan diskusi dengan pelaku dan ahli audio, ahli materi, ahli digital recording, pengumpulan literatur dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan yang dibutuhkan untuk perencanaan produk plug-in angklung. Pada tahap analisis kebutuhan yang dilakukan kepada ahli materi dilakukan dengan cara melakukan wawancara tentang seputar plug-in angklung. Sedangkan dengan ahli digital recording dilakukan wawancara yang lebih kepada teknis plug-in instrument. Pengumpulan data dengan cara pengumpulan literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku dan artikel, contohnya buku-buku tentang audio sampling, virtual instrument, MIDI, dan buku maupun artikel tentang musik digital. 3. Desain draft produk Desain produk merupakan proses merancang produk yang dikembangkan berdasarkan pada data-data yang telah dikumpulkan dari literatur maupun data dari para ahli. Dalam hal ini, produk yang dikembangkan adalah sebuah plug-in angklung yang merujuk pada simulasi memainkan angklung dengan bantuan program Kontakt 5. Produk plug-in angklung dikembangkan dengan teknik sampling dan melalui beberapa langkah. Langkah yang dipakai mengadopsi langkah-langkah menurut Sam McGuire-Roy Pritts dalam bukunya yang berjudul Audio Sampling A Practical Guide. 4. Validasi Validasi dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa ahli untuk menilai produk tersebut. Dalam hal ini, para pakar tersebut adalah Dr. Ismet Ruchimat sebagai ahli materi. Dan sebagai ahli virtual instrument dan digital recording adalah Putranto Aditomo. Namun sebelum produk di validasi oleh pakar-pakar diatas, data suara rekaman angklung di validasi dan di konsultasikan kepada Surya Eka Priyatna, M.Cs selaku ahli audio. Hal ini dilakukan agar data suara yang diproses adalah data suara yang benar dan memenuhi kelayakan menurut pakar audio tersebut. Validasi audio dilakukan dengan mengirimkan audio dengan format wave yang kemudian di proses dan di review. Validasi oleh ahli materi dan ahli digital recording dilakukan dengan cara mempersilahkan para ahli untuk encoba langsung produk plug-in angklung. Kemudian para ahli dimohon untuk mengisi angket dan lembar saran untuk menilai produk tersebut. 5. Revisi desain Setelah dilakukan validasi oleh para ahli, perlu dilakukan revisi desain, apabila memang ditemukan beberapa kelemahan dan ketidaksesuaian dalam produk tersebut. Revisi juga dilakukan atas dasar saran dan masukan dari para ahli. Hal ini dilakukan dengan cara mempersilahkan para ahli untuk mencoba kembali produk yang sudah direvisi. Masukan dan saran kemudian diolah dan disaring untuk selanjutnya di terapkan pada produk. 6. Uji coba produk Uji coba produk merupakan uji coba awal yang dilakukan pada beberapa subjek untuk mengetahui efektifitas produk sebelum dilaksanakan uji penelitian pada subjek yang lebih luas. Uji penelitian dilakukan terhadap beberapa orang yaitu beberapa musisi dan pengelola musik digital. Dalam penelitian ini responden uji coba produk berjumlah 30 orang. Responden adalah pelaku musik digital di daerah Yogyakarta, yang akan menilai produk plug-in angklung dengan cara mengisi angket. Proses uji coba dilakukan dengan cara terjun langsung ke perkumpulan maupun komunitas- komunitas musik digital, dan kemudian melakukan pengujian pada anggota komunitas musik digital tersebut.

C. Desain Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Uji coba pemakaian produk dilakukan berada pada tingkat uji coba pemakaian terbatas, uji coba pemakaian terbatas maksudnya dilakukan oleh beberapa responden, data pada saat uji coba pemakaian produk berupa angket. Tujuan dilakukan tahap ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang sedang dikembangkan sebelum melakukan uji coba produk yang sebenarnya. Beberapa fungsi dari pengujian menurut Myers dalam Pressman 2002: 148 adalah sebagai berikut: a. Pengujian merupakan proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. b. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan. Menurut Pressman 2002: 148 pengujian program dapat dilakukan dengan cara mengetahui fungsi yang ditentukan, dimana program dirancang untuk melakukan fungsi tersebut. Kemudian pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan atau memantau bahwa masing-masing fungsi dari program berjalan sepenuhnya dan diharapkan pada waktu yang sama mencari