b. Proses kreasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan kreatif karena
musisi dapat dengan mudah mengakses suara angklung untuk keperluan karya mereka.
c. Memberi kesempatan masyarakat luas untuk dapat mengapresiasi karya
musik angklung dengan memberikan fasilitas plug-in angklung kepada musisi untuk berkreasi.
2. Keterbatasan Pengembangan
Produk dari penelitian dan pengembangan ini memiliki keterbatasan, antara lain:
a. Kurangnya tenaga ahli untuk mengembangkan produk yang
professional. b.
Kurangnnya fasilitas teknologi alat pengembangan produk plug-in angklung.
J. Definisi Istilah
Agar terhindar dari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini definisi-definisi terkait dengan penelitian akan dikemukakan sebagai
berikut:
1. Virtual Instrument
Virtual Instrument merupakan tiruan dari instrumen nyata yang sesungguhnya, dan dikemas dalam bentuk software maupun hardware.
Virtual Instrumen berjalan dengan sistem operasi komputer, seperti Windows, Mac dan Android.
2. DAW Digital Audio Workstation
DAW merupakan software yang digunakan untuk recording rekaman. Software recording yang terkenal diantara adalah Ableton Live,
Cubase, Nuendo, Sonar dan N-Track. DAW yang digunakan dalam proses pengembangan produk ini adalah CUBASE 5.
3. MIDI
David Miles Huber mengatakan, Musical Instrument Digital Interface MIDI adalah bahasa komunikasi digital yang dapat diakses oleh beberapa
hardware dan software untuk berkomunikasi satu sama lain. Menurut Milstead 2001: 109 MIDI merupakan protocol standar yang telah
digunakan sejak tahun 1983 sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara alat musik elektronik dengan alat musik elektronik
lainnya ataupun dengan perangkat komputer. Komunikasi antara perangkat dapat terjadi apabila keduanya memiliki
fitur MIDI ini. Cara kerja MIDI ini adalah dengan mengirimkan perintah dari perangkat ke perangkat lainnya melalui pesan digital pesan kode
angka, yang dapat direspon sesuai dengan perintah yang dikirimkan. Dalam hal ini MIDI dapat digunakan untuk pemicu diantaranya adalah
suara, modulasi, volume, dan sustain.
14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Plug-in
Plug-in adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia pemrograman, baik pemrograman software maupun website. Gallagher 1991:
159 menyatakan bahwa, “Plug-in. A piece of software that requires a host program to operate
and that extends the capabilities of the host. Audiomusic plug-ins fall into three very broad categories: audio processors and effects, virtual
software instruments, and
MIDI data processors and effects.” Sebuah plug-in adalah sebuah aplikasi yang menggunakan sumber
daya dari software lain sebagai “tuan rumah host”. Ini berarti bahwa plug-in
tidak memerlukan elemen antarmuka pengguna yang kompleks. Namun, harus melakukan fungsi dasar tertentu agar suatu software host dapat memasukan
plug-in sebagai fungsi tambahan salah satu fiturnya. Plug-in berfungsi untuk melengkapi fitur yang belum ada dalam software utama.
Pengertian plug-in menurut Purba 2006:55 adalah sebuah program, biasanya berukuran kecil, dibuat untuk diintegrasikan pada aplikasi induk.
Fungsi plug-in adalah membuat fungsi tambahan yang tidak terdapat dalam aplikasi. Contohnya, language-pack pada Winamp, yaitu untuk mengubah
bahasa teks yang ada pada Winamp. Pengertian ini juga diperkuat oleh Sidik dan Husni bahwa plug-in
menyebutkan bahwa plug-in adalah adalah program tambahan yang disisipkan atau didaftarkan agar dikenal oleh browser web, sehingga menambahan