Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

perpustakaan sampling suara dari berbagai alat musik di dunia. Walaupun begitu produsen lain juga menawarkan produk berupa sampling audio Libraries atau disebut plug-in instrument. Disebut plug-in karena suara instrumen dapat dimasukkan ke dalam software sampler untuk melengkapi pilihan instrumen musik yang belum ada di dalam sofware sampler. Akan tetapi dari berbagai pilihan yang ada, masih sangat jarang ditemukan plug-in dengan suara angklung. Penelitian ini berawal dari penulis yang latar belakangnya merupakan pelaku seni yang berkecimpung di dunia angklung yang merasakan kondisi langsung dari permasalahan tersebut. Dalam upaya mencari produk-produk angklung untuk kebutuhan recording, pencarian data dan sumber dilakukan melalui sebuah forum diskusi online milik Agus Hardiman yang di dalamnya terdapat anggota-anggota pelaku audio recording dari seluruh penjuru Indonesia. Data dari forum diskusi di beberapa website menunjukan permintaan plug-in angklung untuk kebutuhan recording banyak ditemukan. Sampai kemudian Agus Hardiman mengeluarkan produk plug-in angklung gratis yang dalam waktu singkat menarik perhatian pelaku musik digital. Hal ini dapat dilihat dengan parameter banyaknya musik yang diunggah di internet yang mengikut sertakan plug-in angklung milik Agus Hardiman. Agus Hardiman adalah music producer, arranger, audio enginer, audio lecture, sound designer, book author dan music technology advisor. Beliau memiliki beberapa perusahaan rekaman dan sekolah audio digital serta menggarap beberapa musik musisi papan atas Indonesia diantaranya Agnes Monica dan Andra and The Backbone. Beliau juga beberapa kali mendapatkan penghargaan salah satunya “The Best Music Producer Of The Year” of „Bukan Milikmu Lagi‟ Agnes Monica, Anugrah Musik Indonesia AMI Award 2006. Produk plug-in angklung yang sudah ada pada saat ini, dapat dijadikan sebagai alternatif oleh para musisi untuk dapat berkarya dengan alat musik tradisional Indonesia. Khususnya bagi orang-orang yang ingin melestarikan angklung sebagai upaya mempopulerkan angklung. Akan tetapi masih banyak variasi suara angklung yang dapat dimainkan dengan berbagai teknik dan berbagai format permainan angklung yang belum dimasukkan ke dalam Sampling audio Libraries atau plug-in angklung yang telah beredar. Dinamik, artikulasi dan format permainan angklung akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Contohnya suara angklung dengan menggunakan teknik staccato akan berbeda dengan suara angklung dengan menggunakan teknik crescendo, begitu juga suara angklung dalam format angklung tunggal akan berbeda dengan suara angklung dalam format orkestra. Terlebih lagi suara angklung dapat dijadikan suara yang lebih bervariasi dengan memasukkan efek-efek pengolah data suara. Hal inilah yang belum ada pada beberapa produk plug-in angklung yang ada termasuk milik Agus Hardiman. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai pengembangan plug-in angklung dengan menggunakan program Kontakt 5. Penelitian ini bukan penelitian mengembangkan software, namun penelitian yang mengembangkan plug-in dalam Kontakt 5 yang akan menambah fungsi dari Kontakt 5 itu sendiri, yaitu dengan menambah suara angklung sebagai plug-in dalam Kontakt 5.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Ketetapan UNESCO agar Indonesia dapat melestarikan dan mensosialisasikan angklung secara menyeluruh dalam jangka waktu lima tahun harus terpenuhi. 2. Angklung masih memiliki kekurangan dalam hal balancing ketika dikolaborasikan dengan alat musik modern. 3. Angklung masih belum praktis dan efektif untuk kebutuhan rekaman recording maupun pertunjukkan performance. 4. Pemanfaatan Kontakt 5 sebagai pengembangan angklung virtual belum maksimal, terutama untuk kebutuhan recording. 5. Plug-in angklung yang banyak beredar kurang memiliki variasi suara angklung.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka penelitian ini dibatasi hanya pada angklung masih belum praktis dan efektif untuk kebutuhan rekaman recording maupun pertunjukkan performance, sehingga perlu dikembangkan sebuah plug-in angklung dalam software Kontakt 5, serta sejauh mana tingkat kelayakan dan keefektivan produk yang dihasilkan untuk kebutuhan rekaman recording.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah mengembangkan sebuah plug-in angklung dalam software Kontakt 5? 2. Bagaimanakah kelayakan dan keefektivan produk plug-in angklung yang telah dibuat untuk kebutuhan rekaman recording?

E. Tujuan Pengembangan

Tujuan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan sebuah produk berupa plug-in angklung dalam software Kontakt 5. Produk yang telah dihasilkan, diharapkan mampu membantu para musisi dalam hal memenuhi kebutuhan rekaman recording.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Sesuai dengan tujuan pengembangan, produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa sebuah plug-in angklung yang berisikan tentang tiruan bunyi angklung yang dapat digunakan untuk kebutuhan rekaman atau pertunjukkan. Produk plug-in angklung ini memiliki beberapa jenis suara angklung, di antaranya angklung solo suara angklung tunggal, angklung crescendo suara angklung yang mengeras, angklung orkestra suara 3 set angklung, angklung attack suara angklung dengan aksen, angklung staccato suara angklung dengan teknik staccato, dan angklung artfill suara angklung yang dimainkan dengan cara-cara tertentu yang menghasilkan suara unik. Produk yang dikembangkan adalah plug-in angklung dan untuk menunjang produk yang dihasilkan maka perlu menggunakan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software berupa seperangkat komputer, MIDI keyboard, speaker dan software Kontakt 5. 1. Software Perangkat Lunak Dalam merancang produk berupa plug-in Angklung memerlukan software penunjang di antaranya: a. Software untuk merekam dan mengolah suara angklung yaitu Cubase 5 b. Software untuk memproses sampling suara yang telah direkam dan dijadikan sebuah plug-in angklung yaitu KONTAKT 5. 2. Hardware perangkat keras Aplikasi dapat dijalankan dengan baik jika ditunjang Hardware sebagai berikut : a. Pentium atau Athlon XP class running at 1.4 GHz or higher b. Sistem operasi Microsoft Windows XP SP2, Windows Vista, Windows 7 3264 Bit c. RAM minimal 1GB d. Ruang kosong Hardisk 4GB e. Monitor berwarna SVGA dengan resolusi monitor 1074 X 768 Pixel highcolour atau lebih. f. Speaker g. Mouse dan keyboard h. MIDI keyboard i. Sound card

G. Manfaat Pengembangan

Berdasarkan latar belakang, fokus penelitian dan tujuan penelitian tersebut, maka hasil pengembangan ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.

1. Secara Teoretis

Hasil pengembangan ini diharapkan berguna bagi pemikiran dan pengembangan plug-in angklung dengan program KONTAKT 5 serta dapat berguna untuk menambah khasanah pengembangan di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Secara Praktis

Hasil pengembangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam hal plug-in angklung di Indonesia, serta memberikan kontribusi kepada para musisi dalam menuangkan karya angklungnya. Pengembangan ini dapat berupaya meningkatkan produktivitas dan kreativitas musisi dengan inovasi penggunaan plug-in sebagai salah satu cara alternatif dalam proses kreasi.

H. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan produk plug-in angklung ini yaitu: a. Angklung merupakan alat musik tradisional asli Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan kedalam bentuk yang lebih inovatif agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. b. Proses kreasi musik di jaman sekarang sudah mengalami berbagai perkembangan. Para musisi dituntut untuk dapat melakukan proses kreasi dalam berbagai kondisi, yang salah satunya yaitu melakukan proses kreasi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, adanya pengembangan plug-in angklung mampu memudahkan musisi dalam melakukan proses kreasi yang demikian. c. Pengembangan plug-in angklung sebagai salah satu fasilitas alternatif untuk membantu musisi, karena angklung masih dirasa belum praktis dan efektif untuk kebutuhan rekaman recording maupun pertunjukkan performance.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Dalam uraian ini perlu dikemukakan beberapa asumsi dan keterbatasan pengembangan. Adapun asumsi dan keterbatasan pengembangan adalah sebagai berikut :

1. Asumsi

a. Menghasilkan produk plug-in angklung yang mampu memberi kemudahan musisi dalam proses kreasi.