Instrumen Pengumpulan Data Desain Uji Coba Produk

Tabel 3. Angket ahli digital recording No Aspek yang dinilai Nilai 4 3 2 1 1 Kualitas suara 1. Kesesuaian suara Plug-in Angklung dengan suara angklung yang sesungguhnya 2. Konsistensi gain dari setiap variasi jenis suara Plug-in Angklung 3. Kesesuaian suara Plug-in Angklung dengan nada yang dimainkan 2 Pengoperasian Plug-in Angklung 1. Kemudahan memakai Plug-in Angklung dengan Kontakt 5 2. Kecepatan loading saat membuka suara Plug-in Angklung 3 Efisiensi dan efektivitas 1. Kemudahan menggunakan Plug-in Angklung 2. Kecepatan proses pemakaian Plug-in Angklung 3. Kepraktisan Plug-in Angklung 4 Kualitas fisik 1. Kemudahan duplikasi Plug-in Angklung 2. Kekuatan dan keawetan Plug-in Angklung c. Angket untuk responden Setelah produk divalidasi, langkah selanjutnya adalah uji produk kepada responden. Angket untuk responden berisi pengukuran terhadap persepsi responden terhadap produk plug-in angklung. Aspek yang akan dinilai dalam angket untuk reponden adalah sebagai berikut: Tabel 4. Angket responden No Aspek yang dinilai Nilai 4 3 2 1 1 Performa tampilan menarik 2 Kemudahan digunakan 3 Meningkatkan kenyamanan proses kreasi 4 Meningkatkan keinginan membuat kreasi angklung 5 Meningkatkan kreativitas 6 Meningkatkan produktifitas 7 Meningkatkan kecepatan proses kreasi 8 Meningkatkan efektifitas berkreasi 9 Memiliki fitur yang lengkap 10 Biaya murah

7. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono 2015: 253, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber data terkumpul. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi” Sugiyono, 2015:255. Cara penyajian data yang digunakan adalah dengan tabel, yaitu dengan cara mendeskripsikan data responden sebagaimana adanya.

D. Langkah-langkah Pengembangan Produk

Produk plug-in angklung dikembangkan dengan teknik sampling dan melalui beberapa langkah. Langkah yang dipakai adalah merupakan langkah menurut Sam McGuire-Roy Pritts dalam bukanya yang berjudul Audio Sampling A Practical Guide. Langkah-langkah yang ditulis adalah langkah yang sudah disesuaikan dengan tujuannya untuk membuat plug-in angklung. Berikut adalah tahap-tahap tersebut: 1. Signal Chain Signal chain sangat penting untuk dipahami sebelum melakukan sampling untuk membuat plug-in angklung. Pengetahuan dan pemahaman tentang peralatan yang dibutuhkan dan bagaimana merangkai semua peralatan menjadi langkah awal melakukan sampling. Sampler yang dipakai untuk sampling alat musik angklung adalah sampler software. Bagan rangkaiannya adalah sebagai berikut. Gambar 13. Signal chain 2. Memilih Metode Penangkapan Suara Langkah ini yaitu memilih metode untuk menangkap suara. Menurut McGuire 2008, ada dua metode utama untuk menangkap sumber yaitu melibatkan mikrofon dan melibatkan metode input langsung. Mikrofon adalah transduser yang mengubah energi akustik menjadi energi listrik. Metode langsung menerima sumber yang sudah listrik dan tidak mengkonversi sinyal. Karena angklung adalah alat musik akustik, maka perlu digunakan metode yang melibatkan mikrofon untuk menangkap sumber suara. 3. Memilih mikrofon Menurut Gibson 2002 menggunakan mikrofon untuk menangkap suara tidak semudah memilih mikrofon yang terbaik. Akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan, seperti apa yang akan direkam dan tempat proses rekaman dilakukan. Mikrofon yang umum digunakan untuk rekaman adalah mikrofon dinamik dan condenser. Perbedaan pada kedua jenis mikrofon tersebut menurut Savage 2011:19 adalah, “Condenser Mics: • Require external phantom power • Provide the greatest detail of frequency response • Respond quickly to capture leading-edge transients • May be sensitive to loud sounds • Are somewhat fragile Dynamic Mics: • Do not require external power • Provide less detail than condenser mics • Do not respond as quickly to transients • Are able to withstand loud sounds • Are quite rugged” Perbedaan tersebut menjadi dasar pemilihan mikrofon untuk merekam angklung. Angklung memiliki lubang resonansi yang banyak dan terpisah, tidak seperti gitar akustik yang umumnya memiliki satu lubang resonansi. Oleh karena itu, membutuhkan mikrofon yang sensitife untuk dapat merekam suara angklung dengan baik. Detail suara angklung juga perlu di tangkap dengan baik agar suara bisa terdengar lebih realistis. Hal tersebut diperkuat dengan penjelasan mikrofon condenser, “Condenser microphones are the most accurate. They respond to fast attacks and transients more precisely than other types, and they typically add the least amount of tonal coloration.” Gibson 2002:7. Dengan kondisi tersebut pemilihan mikrofon yang tepat dalam proses ini adalah mikrofon condenser. Mikrofon condenser yang dipakai dalam pengembangan ini adalah AKG perception 220. Gambar 14. Mikrofon condenser AKG Perception 220 Sumber: Steves, 2011 4. Memilih Audio Interface Souncard Audio interface ataupun souncard adalah alat yang fungsi dasarnya adalah pengubah sinyal analog ke digital, begitu pula sebaliknya. Istilah soundcard biasanya dipakai untuk jenis internal, misal pada laptop yang fungsinya memutar suara dan meneruskannya ke speaker. Istilah audio interface sendiri digunakan pada soundcard eksternal yang biasa dipakai untuk keperluan rekaman. Soundcard menurut Milstead 2001:171 memiliki beberapa komponen dasar, yaitu: pengubah sinyal analog ke digital, pengubah sinyal digital ke analog, mixer. Sebenarnya laptopPC pada umumnya sudah dilengkapi dengan soundcard yang dapat digunakan untuk memutar musik, namun kurang maksimal apabila digunakan untuk proses rekaman. Menggunaan mikrofon condenser memerlukan phantom power, preamplifier. Phantom power merupakan power tambahan yang diperlukan untuk menjalankan sebuah mikrofon condenser. Oleh karena itu perlu pemilihan Audio Interface yang tepat. Menurut McGuire 2008:44 ada beberapa jenis audio interface yaitu: jenis interface yang menggunakan kartu ekspansi, USB Universal Serial Bus port, dan firewire IEEE 1394 port. Terdapat juga protokol koneksi lainnya, tetapi ketiganya adalah yang paling umum. Audio interface termasuk jenis yang umum beredar, ekonomis dan kemampuan yang teruji adalah jenis USB Audio Interface. Dengan pertimbangan tersebut audio interface yang dipakai dalam pengembangan produk ini adalah Focusrite Scarlett 2i4 karena memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan. Gambar 15. Audio interface Focusrite Scarlett 2i4 Sumber: Focusrite, 2015 5. Memilih dan Mempersiapkan Sumber Suara Sumber suara yang akan digunakan dalam pengembangan ini adalah angklung. Angklung merupakan instrumen musik yang beragam jenisnya. Jenis angklung yang dipilih untuk proses rekaman ini adalah angklung Pa Daeng dengan susunan tangga nada kromatis diatonis. Angklung tersebut