71
4.5.4 Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas  adalah  keadaan  dimana  terjadi  ketidaksamaan  varian dari  residual  untuk  semua  pengamatan  pada  model  regresi.  Model  regresi  yang
baik adalah tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
Sumber : Hasil output SPSS 2013
Gambar 4.3. Scatterplot
Berdasarkan  plot  data  yang  diproses  dari  hasil  perhitungan  SPSS,  pada gambar terlihat  sebaran data tidak mengumpul pada suatu sudut atau bagian saja
melainkan  sebaran  data  menyebar  pada  keseluruhan  bagian.  Maka  dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga dapat dikatakan bahwa data
penelitian homogen.
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk  mengetahui  pengaruh  atau  hubungan  variabel  bebas  X
1
,  X
2
berupa variabel kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung dan variabel
Universitas Sumatera Utara
72 terikat  Y  berupa  kinerja  karyawan  pada  PT.  Damco  Indonesia,  maka  untuk
memperoleh  hasil  yang  lebih  akurat,  penulis  menggunakan  bantuan  program software SPSS versi 17.0 dari tabel coefficient maka hasil output sebagai berikut :
Tabel 4.10 Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 43.338
12.675 3.419
.002 X1
.582 .224
.440 2.599
.014 X2
-.145 .360
-.068 -.402
.690 a.  Dependent Variable: Y
Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  seperti  terlihat  di  tabel  4.10  kolom Unstandardized  Coefficients  bagian  B  diperoleh  persamaan  regresi  linear
berganda sebagai berikut :
Y = 43.338 + 0,582X
1
- 0,145X
2
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 1.  Konstanta  a  =  43.338  ini  memiliki  arti  bahwa  disiplin  dan  tempat  kerja
dianggap konstan maka kinerja karyawan pada PT. Damco Indonesia sebesar 43.338.
2.  Koefisien  X
1
=  0,582  Variabel  kompensasi  langsung  terhadap  kinerja karyawan  pada  PT.Damco  Indonesia  dengan  koefisien  regresi  sebesar  0,582
Ini  memiliki  arti  bahwa  setiap  terjadi  peningkatan  variabel  kompensasi langsung maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,582.
3.  Koefisien X
2
= - 0.145 Variabel Kompensasi tidak langsung terhadap kinerja karyawan PT. Damco Indonesia dengan koefisien regresi sebesar
– 0,145 ini
Universitas Sumatera Utara
73 memiliki arti bahwa setiap terjadi pengurangan pemberian kompensasi tidak
langsung maka kinerja karyawan akan menurun sebesar  0,145.
4.7 Uji Koefisien Determinasi R
2
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh  variabel  independen  secara  bersama-sama  terhadap  variabel  dependen.
Hasil  analisis  determinasi  dapat  dilihat  pada  output  summary  dari  hasil  regresi linear berganda,
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.423
a
.179 .127
2.858 a.  Predictors: Constant, X2, X1
Berdasarkan  hasil  pengujian  identifikasi  determinasi  pada  tabel  4.11 menunjukkan bahwa Adjusted R square sebesar 0,127 berarti 12,7 faktor-faktor
kinerja  karyawan  dapat  dijelaskan  oleh  kompensasi  langsung  dan  kompensasi tidak  langsung  sedangkan  sisanya  dipengaruhi  oleh  fasilitas  kantor,  lingkungan
kerja,  dukungan  dari  atasan,  motivasi  kerja,  dan  kemampuan  mengerjakan pekerjaan.
4.8 Uji Hipotesis 4.8.1 Uji Signifikan Simultan Uji F