19 b.
Kelainan ucapan seperti artikulasi suara dan gagap. c.
Ucapan dan gangguan bahasa yang dialami anak retardasi mental bersifat mirip walaupun penyebab retardasi mentalnya berbeda-beda.
d. Kadar gangguan bahasa akan sangat sesuai dengan kadar kemampuan
mentalnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hambatan
berbicara anak tunagrahita tipe ringan disebabkan karena faktor perkembangan mental yang mempengaruhi perkembangan kemampuan
berbicaranya. Perkembangan mental ini juga dapat mempengaruhi organ bicara yang menyebabkan kelainan artikulasi yang akan berdampak pada
kegagapan.
C. Kajian Tentang Role-Play
1. Pengertian Role-Play
Menurut Wina Sanjaya, 2006:159 role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan
untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang, untuk
melakukan pembelajaran bermain peran sebelumnya siswa harus memiliki pengetahuan awal agar dapat mengetahui karakter dari peran yang
dimainkannya. Metode bermain peran role playing adalah metode yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena
20 sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia seperti
masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, serta untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah
sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya Wina Sanjaya, 2009: 161.
Role play dapat dikatakan juga sebagai pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh
hidup ataupun sebagai benda mati. Model pembelajaran role playing juga dikenal dengan nama model pembelajaran bermain peran. Pengorganisasian
kelas dilakukan
secara berkelompok.
Masing-masing kelompok
memperagakan skenario yang telah disiapkan guru. Siswa diberi kebebasan berimprovisasi namun masih dalam batas-batas skenario dari guru.
Metode role playing bermain peran yaitu metode pembelajaran yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik
atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang dilakoni Martinis Yamin, 2006: 149.
Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar
membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu
orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Metode bermain peran, titik tekanannya terletak pada keterlibatan
emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Siswa diperlakukan sebagai subyek pembelajaran,
21 secara aktif melakukan praktek-praktek berbahasa bertanya dan
menjawab bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Bermain peran role playing banyak melibatkan siswa untuk beraktivitas dalam
pembelajaran dan akan menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga siswa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa tentang materi yang sedang dipelajari akan lebih jelas, kemudian pada akhirnya dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa. Siswa dapat aktif berperan sebagai seseorang ataupun suatu benda
yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang sedang disampaikan oleh guru. Dengan memerankan langsung atau siswa terlibat langsung dalam
kegiatan pembelajaran, maka siswa akan dapat lebih mengingat atau mengerti makna dari materi yang dipelajari. Sehingga bermain peran
dipakai dalam pengajaran karena kegiatan belajar dan mengajar dengan menggunakan metode ini sangat menyenangkan.
Beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik dengan penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa untuk memerankan tokoh hidup atau benda mati. Di samping itu, dengan metode bermain peran, siswa belajar untuk memberi kesempatan
kepada oranglain untuk bereksplorasi sesuai perannya. Siswa juga dapat mengekplorasi perasaan,tingkah laku serta menghayati perasaannya sendiri
22 dalam membuat keputusan, sehingga hal ini menjadi bentuk latihan untuk
membantu dirinya sendiri guna memahami perannya sendiri dan peran yang dilakonkan orang lain sebagi dasar keterampilan berbicaranya kelak.
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing