Pengertian panel bambu Kajian Pustaka 1. Kajian Tentang Koperasi

37 Secara ekonomis, produk-produk yang berasal dari bambu memiliki nilai yang cukup baik. Banyak produk-produk yang dihasilkan mencakup mulai dari sandang serat untuk pembuatan pakaian, dll, papan papan lembaran, lantai, meubel, dll, pangan rebung kalengan, kripik, aneka jenis makanan olahan, dll, estetika budaya kertas budaya untuk sembahyang, pernik-pernik artifisial ruangan, panelpagar rumah dll, kesehatan arang, vinegar, dll dan sebagainya. Dengan pengolahan berteknologi tinggi, bambu dapat dijadikan kertas kualitas nomor satu, bahan obat-obatan kesehatan berkualitas. Masih banyak lagi potensi bambu yang terpendam dan belum tergali, tentunya dibutuhkan suatu inovasi teknologi kedepan guna dapat mewujudkan potensi tersebut Bambu merupakan tanaman rakyat terpenting dan banyak kegunaannya untuk kehidupan sehari-hari, baik sebatas kebutuhan rumah tangga maupun sebagai sumber perdagangan. Hampir tiap petani di pedesaan memiliki tanaman bambu di kebunnya masing-masing. Tanaman bambu ini secara umum sangat efektif untuk reboisasi wilayah hutan terbuka atau gundul akibat penebangan karena pertumbuhan rumpun bambu yang sangat cepat dan toleransinya terhadap lingkungan sangat tinggi serta memiliki kemampuan memperbaiki sumber tangkapan air sangat efektif. Masyarakat di pedesaan sesungguhnya memiliki kearifan dalam pemanenan agar mendapat bambu yang berkualitas dan awet. Dengan 38 begitu, berarti mereka sesungguhnya sudah mengenal pengelolaan rumpun yang baik. Hanya yang tua yang ditebang. Penebangan bambu yang tua memang mutlak dilakukan untuk menjaga nutrisi tanah dan kualitas bambu di rumpun tetap baik. Misalnya dalam satu rumpun terdapat 12 pohon yang sudah tua, maka yang bisa ditebang 6 – 8 pohon, sedangkan sisanya harus dibiarkan tumbuh untuk memberikan nutrisi pada anakaknya. Dengan demikian pemanfaatan bambu untuk kerajinan panel bisa dengan upaya pelestarian bahan baku bambu.

d. Tahapan-tahapan pengolahan panel bambu

Panel atau yang biasa dikenal dengan pagar bambu tersebut terbuat dari belahan bambu wulung yang dirangkai dengan tali ijuk dan bahan tambahan penjepit seperti bambu petung, bambu cendani dan kayu. “Dengan mengubah penampilan bambu menjadi panel, diharapkan nilainya akan meningkat dan pemanfaatan bahan ini semakin berkembang sebagai bahan alternatif, dalam rangka mengantisipasi kelangkaan kayu”. Purwito 2005: 130. Pengolahan bambu menjadi panelpagar melalui beberapa tahap, adapun tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut: 1 Pemilihan bambu Tahapan yang pertama yaitu memilah bambu, antara bambu yang lurus dan bengkok, pemilihan umur bambu yang muda dan tua dengan melihat fisik dari bambu sehingga memudahkan pada tahap penyusunan menjadi panelnya. 39 2 Pengeringan tahapan ini yaitu pengeringan bambu yang akan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan panel. Proses pengeringan ini membutuhkan waktu yang lama tergantung dari keadaan cuaca karena ketika cuaca redup dan kurang pencahayaan maka proses pengeringannya akan memakan waktu yang lebih lama, hal ini terkait denngan kualitas bambu yang akan dihasilkan nantinya. 3 Pembelahan pada tahapan ini setelah bambu dirasa cukup dikeringkan maka kemudian bambu dibelah menjadi dua bagian, pembelahan ini dengn cara membelah tepat diujung bambu dan kemudian bambu dibelah ditengahnya sesuai dengan ukurannya yang biasanya 90 x 180 cm. Pembelahan bambu dengan menggunakan gergaji biasa dan gergaji mesin serta dengan golok, penggunaan golok dilakukan untuk membelah bambu menjadi dua tepat dari ujung bambunya, sedangkan penggunaan gergaji biasa dan mesin digunakan untuk membelah bambu sesuai ukuran yang diinginkan sesuai ukuran yang sudah ditentukan. 4 Pembuatan tempat penjepit koek Pada tahapan selanjutnya yaitu tempat penjepit yang nantinya digunakan untuk menjepit bambu-bambu tersebut sehingga