Perencanaan Implementasi Pengkajian PENGELOLAAN KASUS

- Klien menyatakan aktivitas sehari-harinya terganggu - Klien menyatakan tidak bisa makan dan minum sendiri - Makan dibantu oleh keluargaperawat Data Objektif - Terlihat luka robek panjang ±15 cm, lebar 3cm, dalam 3cm pada lengan kanan bawah dan luka abrasi pada telapak tangan kiri. - Aktivitas kedua tangan klien terbatas. Diri Diri: Makan Minum bd keterbatasan anggota gerak tangan

3. Perencanaan

Perencanaan keperawatan yang dibuat untuk klien diharapakan berorientasi untuk memenuhi hal-hal berikut: 1. Klien melaporkan adanya penurunan nyeri. 2. Klien melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman 3. Klien mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki. 4. Klien mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab nyeri. 5. Klien mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri saat di rumah. Nyeri Akut: 1. Kaji terhadap faktor yang menyebabkan nyeri. 2. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang meningkatkan nyeri. 3. Kolaborasikan dengan individu untuk menjelaskan metode-metode apa saja yang dapat digunakan untuk menurunkan rasa nyerinya. Universitas Sumatera Utara 4. Kolaborasikan dengan individu untuk memulai tindakan mengurangi rasa nyeri secara non-invasif yang cocok. Nyeri kronis: 1. Kaji pengalaman nyeri individu, gambarkan intensitasnya. 2. Kaji terhadap faktor yang menyebabkannya. 3. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri. 4. Kaji efek nyeri kronis terhadap kehidupan individu dan keluarga. 5. Bantu keluaraga dan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi nyerinya. 6. Berikan penurun nyeri dengan obat analgesik yang diresepkan. 7. Tingkatkan mobilisasi optimal.

4. Implementasi

Dalam bebarapa kasus nyeri yang sifatnya ringan, tindakan non-farmakologis adalah intervensi yang paling utama. Sedangkan, tindakan farmakologis disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan nyeri. Terdapat tiga tindakan yang digunakan untuk mengontrol nyeri, yaitu: tindakan farmakologis, non-invasif, dan tindakan infasif. Ketiganya sering digunakan bersamaan didalam upaya mengontrol nyeri Sigit, 2010.

5. Evaluasi

Evaluasi perawat terhadap pasien dengan masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya: klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri, mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki, mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri Sigit, 2010. Universitas Sumatera Utara

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Identitas klien

Nama : Ny. J. T Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 57 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. Elang No.57, Medan Tanggal Masuk RS : 16 Juni 2013 RuanganKamar : Rb223 Golongan Darah : O Tanggal Pengkajian : 17 Juni 2013 Sore, pukul 17.00 WIB Tanggal Operasi : 17 Juni 2013 Pagi, pukul 09.00-13.30 WIB Diagnosa Medis : Laparatomy Eksisi Tumor Abdomen

b. Keluhan Utama : Nyeri pada area Abdomen post operasi

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Provocativepaliative