Pengertian Pengembangan Organisasi Pendekatan Melakukan Perubahan

75

BAB X Perubahan dan Pengembangan Organisasi

A. Pengertian Pengembangan Organisasi

Organisasi hidup dalam lingkungan yang selalu berubah, sehingga kelangsungan hidup organisasi tergantung pada kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan faktor lingkungan tersebut. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis, yang dilakukan secara terus-menerus oleh organisasi. Perubahan ini khususnya terkait dengan aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas organisasi, dan membantunya dalam menanggapi perubahan dari faktor lingkungan. Pengembangan organisasi meliputi perkenalan terhadap aktivitas yang luas yang dapat ditargetkan pada individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Sasaran pengembangan organisasi adalah mempermudah organisasi dalam melaksanakan pembaruan, menghindarkan organisasi dari keruntuhan, keusangan, dan kekakuan. Karena organisasi hidup dalam lingkungan yang selalu berubah dengan cepat, maka organisasi harus mampu melakukan inovasi dan kreativitas untuk mempertahankan kemajuannya. Kondisi harus diciptakan untuk mendorong individu-individu untuk menyumbangkan gagasan yang kreatif. Organisasi juga harus fleksibel dalam menanggapi perubahan lingkungan yang selalu berubah.

B. Pendekatan Melakukan Perubahan

Berdasarkan pada derajat keikutsertaan bawahan dalam melakukan perubahan, maka ada tiga pendekatan yang dapat dilkukan untuk melakukan perubahan seperti diilustrasikan pada gambar 10.1, yaitu: 1. Pendekatan Kekuasaan Sepihak Dalam pendekatan unilateral atau sepihak, bawahan hanya sedikit memberikan atau malah tidak memberikan sumbangannya. Atasan dengan kekuasaan dan wewenangnya memberikan saran untuk melakukan perubahan. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan tiga cara: 76 a Dengan dekrit Atasan mengumumkan kepada bawahan tentang perubahan yang dilakukan organisasi dan apa yang diharapkan oleh atasan terhadap bawahan atas perubahan. Aliran komunikasi dari atasan kepada bawahan. b Dengan pergantian Individu dalam satu atau beberapa posisi digantikan oleh individu yang lain karena atasan menganggap bahwa perubahan akan memperbaiki prestasi. Hal tersebut dilakukan dengan sedikit atau tanpa konsultasi antara atasan dan bawahan sebelumnya. c Dengan struktur Pimpinan mengubah kebutuhan hubungan dari tugas bawahan di dalam suatu situasi dengan mengurangi suatu lapisan struktur atau dengan memperkenalkan suatu kelompok staf penasehat yang baru. Gambar 10.1 Tiga Pendekatan Perubahan Sepihak Bersama Delegasi Penggunaan wewenang atasan Interaksi dan wewenang Penekanan pada untuk melakukan keputusan bersama pelaksanaan keputusan oleh bawahan Minimum Tingkat partisipasi bawahan Maksimum 2. Pendekatan Bersama share Pendekatan ini dibangun dengan asumsi bahwa wewenang ada dalam organisasi, tapi harus digunakan dengan hati-hati. Jika organisasi memiliki bawahan yang mampu, bawahan dapat memberikan andil untuk mencapai keputusan tentang perubahan yang penting. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda: 77 a Keputusan kelompok Anggota kelompok memilih satu alternatif solusi yang ditawarkan atasan. Pendekatan ini tidak melibatkan bawahan dalam mengidentifikasi maupun pemecahan masalah, untuk mencapai kesepakatan kelompok. Sehingga diharapkan bawahan mereka akan lebih terikat terhadap pelaksanaan karena mereka dilibatkan dalam proses pemilihan pemecahan masalah tersebut. b Pemecahan dalam kelompok Kelompok menyelesaikan masalah melalui diskusi kelompok, untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Karena mereka dilibatkan dalam seluruh proses pengambilan keputusan, mereka akan lebih terikat dalam pelaksanaannya. 3. Pendekatan Delegasi Dengan delegasi wewenang, bawahan berpartisipasi secara aktif dalam program pengembangan sejak proses penentuan sampai penerapannya. Bentuk delegasi wewenang: a Kelompok diskusi Atasan dan bawahan mendiskusikan permasalahan, menganalisis, dan mempertimbangkan alternatif solusi. Keterbukaan akan memotivasi bawahan untuk menawarkan solusi terhadap permasalahan. b Kelompok latihan kepekaan Orang-orang dilatih dalam kelompok diskusi kecil agar lebih sensitif terhadap proses yang mendasari perilaku individu dan kelompok. Penekanannya adalah pada perbaikan terhadap kesadaran diri pribadi. Perubahan dalam pola hubungan diasumsikan akan diikuti dari perbaikan kesadaran pribadi, menuju perbaikan prestasi. Greiner mencatat bahwa pendekatan bersama lebih berhasil dari pendekatan sepihak maupun delegasi. Pendekatan sepihak mengabaikan masukan informasi dari bawahan, namun dalam beberapa kasus bawahan lebih mengetahui perubahan teknologi dan aspek kemanusiaan dari perubahan. Pada sisi lain, penggunaan penekatan delegasi mengabaikan input yang potensial dari atasan. Pendekatan 78 bersama memaksimalkan perasaan akan kebebasan dan penggunaan kebijakan wewenang.

C. Perspektif tentang Perubahan