140
140
siswa menonton, mendengar dan mencatat”, Kemudian kita ubah menjadi “Siswa aktif bekerja dan belajar di panggung, guru mengarahkan dan membimbing dari dekat.
5. Tinjauan tentang
Broken TriangleSquareHeart
a. Pengertian Model
Broken, Triangle, Square dan Heart
Model
BrokenTriangleSquareHeart
disebut juga dengan
puzzle
. Melalui model pembelajaran ini, siswa harus mengelompokkan materi yang terpisah-pisah pecah-pecah ke dalam satu kesatuan konsep materi yang terbentuk dalam
segitigabujur sangkarhati Kokom Komalasari, 2010: 86.
b. Langkah-langkah Model
BrokenTriangleSquareHeart
Menurut Kokom Komalasari 2010: 37 langkah-langkah kegiatan model
BrokenTriangleSquareHeart
adalah. 1
Guru menyiapkan beberapa bentuk segitigabujur sangkarhati yang dipecah ke dalam beberapa bagian. Masing-masing kartu berisi satu
obtion
uraian dari konsep materi dan akan membentuk satu kesatuan utuh bentuk tertentu segitigabujur sangkarhati.
2 Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
3 Setiap kelompok siswa mendapat beberapa potongan kartu pecahan dari segitigabujur sangkarhati.
4 Setiap kelompok siswa membentuk satu kesatuan kartu ke dalam segitigabujur sangkarhati yang tepat, sehingga
membentuk satu kesatuan konsep materi. 5
Setiap kelompok siswa yang dapat membentuk satu kesatuan kartu pecahan segitigabujur sangkarhati sebelum batas
141
141
waktu diberi poin. 6
Perwakilan masing-masing kelompok siswa menempelkan satu kesatuan kartu pecahan segitigabujur sangkarhati di papan.
7 Guru dan siswa mengklarifikasi hasil karya siswa dalam membentuk segitigabujur sangkarhati.
8 Kesimpulanpenutup.
Siswa dalam proses belajar di kelas dituntut untuk mendengarkan, memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa juga harus aktif bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum jelas. Guru juga harus memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan dapat menciptakan suasana belajar dalam kelas yang menimbulkan keaktifan siswa, sehingga akan tercipta proses belajar dan interaksi yang baik di dalam kelas.
Model
BrokenTriangleSquareHeart
merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa, karena siswa akan terlibat aktif dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, model ini dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosanan,
meskipun menciptakan suasana kelas yang ramai, tapi tetap teratur.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penetilian ini antara lain; 1.
Penelitian Ayub Prasetyo, tahun 2011 dalam skripsi yang berjudul “Implementasi Metode
Examples Non Examples
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Materi Sejarah di SMP N 2 Wonosari Kelas VIII G
Semester 1 Tahun Ajaran 2010- 2011”. Penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keaktifan dan prestasi belajar di setiap
siklusnya. Terdapat persamaan dan perbedaan antara skripsi karya Ayub Prasetyo dengan skripsi penulis. Perbedaannya adalah