Berdasarkan bukti-bukti penemuan, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah mengalami revolusi kehidupan. Revolusi kehidupan manusia nampak dari
food gathering
ke
food producing
yang dapat dilihat dengan adanya beberapa bukti yang dikemukakan oleh Dr. Brandes, seorang ahli ahli purbakala yang menyatakan bahwa
sebelum kedatangan pengaruh Hindu-Buddha, terdapat 10 unsur pokok dalam kehidupan asli masyarakay Indonesia, yaitu:
a. Kemampuan Berlayar
Kebudayaan Neolithikum masuk ke Indonesia dibawa oleh ras bangsa Austronesia yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia. Kemampuan berlayar
sudah diturunkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia, karena pada saat mereka datang menggunakan perahu bercadik. Perahu bercadik adalah alat dari bambu dan
kayu yang dipasang di kanan atau kiri perahu agar tidak mudah oleng.
b. Mengenal Astronomi
Kemampuan berlayar tersebut disertai dengan pengetahuan astronomi perbintangan untuk menentukan arahmengenal datangnya musim dan mengetahui
cuaca terutama pada malam hari. Untuk pelayaran, mereka menggunakan rasi bintang. Sebagai contoh, mereka mengenal Bintang Beruang Besar yang disebut
bintang Waluku yang berarti bintang bajak.
c. Kepandaian Bersawah
Kehidupan menetap pada masa Neolithikum mendorong manusia untuk hidup sebagai
food producing
memproduksi makanan. Kehidupan
food producing
dalam bidang pertanian dilakukan dengan sistem ladang dan meningkat menjadi sistem
sawah untuk meningkaykan hasil pertanian. Dengan dilakukannya sistem sawah, maka digunakan juga tata pengaturan air irigasi dengan cara membuat saluran atau
bendungan.
d. Mengatur Masyarakat
Kehidupan menetap dan bercocok tanam mendorong adanya kehidupan bermasyarakat secara berkelompok, sehingga perlu adanya seorang kepala suku.
Kepala suku dipilih karena dianggap mempunyai kemampuan lebih
primus interpares
dan dapat melindungi masyarakat terhadap gangguan.
e. Aktivitas Perdagangan
Pada zaman Neolithikum sudah terjadi aktivitas perdagangan. Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tidak dapat dipenuhi atau tidak dapat ditanam,
mereka melakukan tukar-menukar barang barter, sehingga terjadilah proses perdagangan.
f. Kesenian Wayang
Manusia mulai menciptakan kesenian yang tinggi pada saat hidup menetap. Kesenian yang diciptakan adalah wayang. Pertunjukan wayang tersebut bertujuan
untuk pemujaan roh nenek moyang. Boneka yang berwujud nenek moyang dimaninkan oleh dalang pada malam hari. Roh nenek moyang masuk pada dalang
bersuarakan nenek moyang yang berisi nasihat-nasihat. Wayang pada tahap selanjutnya mengalami perkembangan. Setelah pengaruh
Hindu masuk, nasihat dan kisah nenekmoyang diganti dengan cerita dari Mahabarata dan Ramayana. Fungsi pertunjukan juga berubah dari pemujaan roh nenek moyang
menjadi sebuah pertunjukan.
g. Seni Batik